Pada penganugerahan Oscar tahun 1959 film ini menorehkan rekor dengan memenangkan 9 penghargaan Oscar termasuk "Best Picture". Jumlah itu yaitu yang terbanyak dikala itu sebelum dipatahkan oleh Ben-Hur setahun kemudian dengan 11 piala. Film ini yaitu pembiasaan dari novel berjudul sama karangan Colette yang terbit tahun 1944. Cerita film ini ber-setting di Paris dan menyoroti kehidupan Gaston (Louis Jordan) yang merupakan pemujda kaya dan terpandang. Kehidupan pribadinya selalu menerima sorotan media. Tapi ketenaran dan kemewahan itu malah membuatnya merasa bosan dan tidak bahagia.
Gaston justru menerima kenyamanan dan kebahagiaan dikala berkumpul bersama Gigi (Leslei Caron) dan neneknya, Madame Alvarez (Hermione Gingold) dimana dirumah yang sederhana mereka bertiga bercengkerama, bermain kartu dan menikmati champagne. Gigi sendiri yaitu gadis kecilyang ceria dan bukanlah tipikal gadis elegan dan mengharapkan cinta dan kemewahan menyerupai yang diinginkan gadis Paris lainnya. Tapi neneknya rutin mengirim Gigi tiap Selasa kerumah bibinya, Alicia (Isabel Jeans) untuk diberi pelajaran tata krama dan bagaimana menjadi perempuan elegan. Ternyata dibalik itu tersimpan rencana untuk menjodohkan Gigi dan Gaston.
Saya sangat suka dengan barisan lagu yang mengiringi film ini. Kemenangan soundtrack film ini diajang Grammy memang pantas. Baik dari musik dan khusunya lirik yang lezat didengar dan terkadang cukup menggelitik menunjukkan kenikmatan dalam mengikuti filmnya. Dari segi kisah film ini juga cukup menghibur dengan menghadirkan sindiran terhadap gaya hidup yang diselipi komedi ringan dan menghibur. Hingga lebih dari 90 menit film aku menikmati film ini dengan sangat. Apalagi aku termasuk yang kontra dengan pola pikir bahwa tiap perempuan harus menampilkan sosok elegan dan perfeksionis untuk menarik perhatian pria.
Gaston yaitu pola laki-laki yang tidak menyukai elegan yang berlebihan dan lebih menyukai kesederhanaan menyerupai yang ditampilkan Gigi. Tapi alangkah kecewanya aku dikala film berakhir dan ternyata malah memutarbalikkan segala sindirian tersebut. Buat aku ending film ini (walaupun bahu-membahu yaitu happy ending) terliaht bagaikan keburukan mengalahkan kebaikan. Menurut aku eksklusif ini yaitu bad ending. Bad ending yang mengecewakan. Bisa jadi memang ini disiapkan untuk sebuah twist tersendiri guna menghindari ending yang standar layaknya film holly lain, tapi aku tetap tidak sreg.
Diluar itu, "Gigi" bahu-membahu yaitu film yang aku sukai. Selain formasi lagunya yang menyenangkan, akting pemainnya juga bagus. Yang mengejutkan tidak ada satupun yang menerima nominasi Oscar baik dari pemeran utama atau pemeran pembantu. Cuma Maurice Chevalier yang menang, itupun yaitu "Honorary Awards" dan bukannya piala keaktoran untuk aktingnya di film ini. Untung di Golden Globe mereka menerima nominasi, bahkan Hermione Gingold memenangkan "Best Supporting Actress".
OVERALL: Sebuah film musikal yang nyaris tepat bila bukan sebab konklusi dan kesimpulan film yang sangat tidak aku sukai.
RATING:
Ini Lho Gigi (1958)
4/
5
Oleh
news flash