Friday, February 1, 2019

Ini Lho Misery (1990)


Hampir semua orang niscaya pernah mencicipi obsesi. Entah terobsesi pada sesuatu atau pada seseorang. Rasa obsesi itu akan menjadikan seseorang tidak bisa menghilangkan apa yang beliau obsesikan dari pikirannya. Bahkan kalau obsesi itu sudah mencapai tingkatan berlebih orang itu bisa melaksanakan apa saja untuk mendapat hal yang beliau obsesikan dan menciptakan hal tersebut selama mungkin beliau miliki. Kurang lebih hal itulah yang mendasari dongeng film yang diangkat dari novel berjudul sama karya novelis terkemuka, Stephen King.

Paul Sheldon (James Caan) yaitu novelis yang meraih sukses berkat seri novelnya yang bertemakan romansa dan mempunyai abjad utama seorang perempuan berjulukan Misery Chastain. Tapi sekarang beliau sudah merasa cukup menulis perihal Misery dan mencoba menulis novel lain. Setelah menuntaskan novel barunya, Paul yang sedang dalam perjalanan menuju New York dari Silver Creek (tempat dimana beliau menulis novel) terjebak dalam tornado salju yang menciptakan mobilnya terperosok ke jurang. Dalam kondisi sekarat dan terperangkap dalam kendaraan beroda empat dan badai, Paul diselamatkan oleh seorang suster berjulukan Annie Wikes (Kathy Bates) yang menyampaikan pada Paul bahwa beliau yaitu fans nomer satunya.

Awalnya Annie terlihat bagaikan perempuan yang begitu baik hati kolam malaikat. Mau merawat Paul tiap saat, memberinya makan dan obat. Paul juga tidak terlalu merasa curiga pada kebaikan Annie. Tapi ketaknormalan mulai terasa disaat tornado salju sudah berhenti. Annie terasa ibarat berusaha menghindarkan Paul dari dunia luar. Hingga kesudahannya Annie membuka topeng malaikat yang ia pakai dan menawarkan sifat aslinya yang bagaikan iblis. Itu terjadi setelah beliau membaca novel Misery yang gres saja terbit dan mengetahui kalau tokoh kesayangannya itu "diibunuh" oleh Paul. Akhirnya Paul makin menyadari kalau diselamatkan dari kecelakaan oleh Annie ternyata hanya akan membawa beliau kepada jalan lain menuju kematiannya disaat Annie mulai memaksa Paul untuk menulis ulang dan mnghidupkan kembali abjad Misery. Ya, ketika itulah Paul mencicipi apa yang disebut "Misery" atau penderitaan yang begitu menyeramkan.

Karakterisasi yang unik dan menarik dipadukan dengan akting luar biasa dari pemerannya menjadi poin penting dalam film ini. Karakter Annie Wikes terang sangat mencuri perhatian. Dimainkan dengan luar biasa oleh Kathy Bates dimana melalui tugas ini beliau memenangkan Oscar untuk "Best Actress". Kathy Bates berhasil menunjukkan kengerian Annie Wikes sebagai seorang psikopat. Dan itu bisa beliau tunjukkan tanpa perlu memakai adegan sadis. Adegan penyiksaan memang ada tapi dengan kadar secukupnya. Yang menciptakan ngeri yaitu bagaimana tatapan yang diperlihatkan oleh Bates. Bagaimana beliau menunjukkan sosok Annie yang awalnya terlihat begitu baik kolam malaikat dan usang kelamaan menjelma psikopat kolam iblis memang begitu meyakinkan.

Sedangkan tokoh Paul Sheldon yang diperankan James Caan bisa dibilang mengeksplorasi sisi depresi sang pemeran dimana beliau dituntut menjadi orang yang tidak berdaya. Dan itu dimainkan dengan maksimal oleh James Caan. Yang unik dari Paul Sheldon yaitu beliau tidak bertingkah layaknya korban penculikan lain yang histeris. Walaupun ketakutan beliau tetap berusaha hening dan menawarkan kepintarannya yang bisa membawa beliau menjadi novelis handal dengan bersikap begitu meyakinkan seolah beliau juga bahagia dan betah tinggal bersama Annie.

Sebenarnya "Misery" bukanlah film thriller yang beda. Dalam artian plot film ini sebetulnya predictable dan tidak menghadirkan twist yang berarti. Hal itu alasannya yaitu film ini mengandung banyak elemen yang sudah dihadirkan oleh thriller sejenis entah itu yang muncul sebelum atau sehabis film ini. Tapi disinilah Rob Reiner sang sutradara menawarkan kapasitasnya dalam membangun ketegangan. Saya sempat pesimis film ini menegangkan disaat diawal film ditunjukkan sebuah adegan yang menunjukkan Paul sudah berada di New York dan menawarkan bahwa kesudahannya Paul berhasil selamat. Tapi nyatanya itu tidak terbukti. Saya tetap mendapat ketegangan menyaksikan perjuangan Paul meloloskan diri dan banyak sekali trik psikologis yang beliau pakai untuk menciptakan Annie tidak curiga beliau berusaha melarikan diri.

OVERALL: Ketegangan yang berhasil dibangun dengan stabil sampai tamat film menciptakan film ini sayang dilewatkan bagi penonton yang hobi mencicipi ketegangan tanpa perlu mengumbar adegan sadis atau makhluk seram. Cukup berbekal seorang perempuan bertatapan iblis "Misery" bisa menyuguhkan kengerian tersebut.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho Misery (1990)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email