Rasa sedih dan kesunyian yang menusuk secara perlahan. Itulah yang aku rasakan dikala menonton film animasi buatan Prancis ini. "The Illusionist" ialah film animasi karya sutradara Sylvain Chomet yang mendapatkan nominasi "Best Animated Feature Film" di Oscar 2011 lalu. Ditengah gempuran animasi 3D dan CGI, film ini lebih menentukan memakai teknik animasi tradisional. Nyatanya hal itu tidaklah mengurangi kualitas filmnya, tapi justru malah sesuai dengan tema dan nuansa yang ingin ditampilkan sehingga lebih bisa membawa perasaan penonton. Ceritanya sendiri diubahsuaikan dari sebuah naskah yang belum diterbitkan karya bintang film sekaligus pelawak asal Prancis, Jacques Tati. Isi kisah itu bisa dibilang semi-biografi dari kehidupan Tati yang mana menggambarkan sebuah "curahan cinta" Tati kepada sang putri yang tidak terlalu bersahabat dengannya alasannya ialah kesibukan Tati.
Tatischeff (Jean-Claude Donda) ialah seorang ilusionis yang sudah bau tanah usia. Kehidupannya sebagai seorang ilusionis sekarang tidaklah mudah. Pertunjukkannya yang bisa dibilang termasuk kategori "ilusionis tradisional" sekarang tidak lagi terlalu diminati orang yang lebih suka tiba menonton pertunjukkan musik rock. Hal itulah yang menciptakan Tatischeff mau saja mendapatkan ajuan main di sebuah kota kecil di Skotlandia dimana penontonnya hanyalah segelintir komunitas tertentu. Tapi diluar dugaan mereka menyukai pertunjukkan Tatischeff. Tatischeff sendiri sudah usang tidak mencicipi bagaimana kesenangan sehabis sukses dalam sebuah pertunjukkan. Disanalah ia bertemu dengan seorang gadis pelayan kafe berjulukan Alice (Eilidh Rankin).
Alice sangat mengaguim kemampuan delusi Tatischeff. Bahkan ia menduga semua delusi itu ialah sebuah kenyataan dan menganggap Tatischeff bisa memunculkan dan melaksanakan apapun dengan kemampuannya itu. Rasa kagum itu berujung dengan Alice mengikuti Tatischeff dalam perjalanannya menuju Edinburgh. Mulai dari situlah mereka tinggal bersama. Alice yang merupakan gadis polos dan menginginkan segala kemewahan kota menganggap Tatischeff bisa mengabulkan segala permintaannya dengan mudah. Memang Tatischeff sendiri terus mengabulkan keinginannya tapi itu semua sehabis melewati usaha-usaha keras.
Nyaris tidak ada obrolan sepanjang 76 menit film ini berjalan. Memang ada beberapa runtut kalimat memakai bahasa Inggris, Prancis hingga bahasa Gaelic. Tapi itu muncul dengan sangat sedikit. Kesan yang muncul dengan minimnya obrolan ialah bertambahnya kegalauan dan kesedihan yang sunyi dikala menonton film ini. Apalagi ditambah dengan iringan musik sendu yang makin menguatkan perasaan itu. Kemuraman juga terpampang dari gambar yang ditampilkan. Animasi tradisional dan ditambah pilihan warna yang sedikit muram memang pas. Apalagi film ini memang mengangkat kisah orang-orang yang berjuang lewat hal sederhana melawan segala arus modernisasi.
Jalinan kisah film ini terperinci bukan konsumsi anak-anak. Kisahnya yang muram dan lambat akan lebih mengena untuk penonton usia remaja dan dewasa. Kita akan diajak melihat relasi unik Tatischeff dan Alice. Tatischeff menuruti segala kemauan Alice layaknya putrinya sendiri. Dari situ saja kita sudah akan dibentuk terenyuh dengan segala perjuangan keras Tatischeff. Bahkan ia hingga rela mencari suplemen pekerjaan disamping sebagai ilusionis semoga tetap bisa memenuhi cita-cita Alice. Kita sendiri tidak bisa begitu saja menganggap Alice hanya ingin mendapatkan kesenangan dari Tatischeff. Kita akan maklum alasannya ialah kita tahu Alice ialah gadis polos yang hanya tahu bahwa seorang ilusionis bagaikan penyihir bahkan mungkin Tuhan yang bisa mengabulkan semua keinginannya. Dan hingga diakhir kisah dimana keduanya memeutuskan jalan hidupnya masing-masing dan membawa kita pada suasanya yang makin sunyi, sedih, namun dibalik itu semua ada kedamaian yang terselip.
OVERALL: Film animasi dengan kisah yang remaja memang jarang ada. Dan 'The Illusionist" bisa memperlihatkan jalinan kisah remaja yang menyentuh dipadukan dengan teknik animasi tradisional yang mendukung jalinan kisahnya.
RATING:
Ini Lho The Illusionist (2010)
4/
5
Oleh
news flash