Monday, February 11, 2019

Ini Lho Life As We Know It (2010)


Coba lihat poster film ini diatas. Pasti semua setuju itu poster yang lucu, menampilkan Josh Duhamel bertampilan layaknya bayi dan berpose menyerupai bayi disebelahnya. Bedanya sang bayi meminum dot susu, Duhamel meminum sebotol wine. Tapi pertanyaannya apakah isi filmnya bisa selucu posternya? Dari genre yang ditampilkan dan melihat duo pemain drama utamanya jujur aku agak ragu. Sebelum disatukan di film ini, keduanya gres saja bermain di film yang juga mengusung genre komedi romantis di tahun 2010. Katherine Heigl bermain bersama Ashton Kutcher di "Killers" sedang Josh Duhamel disandingkan dengan Katolik Bell dalam "When in Rome". Kedua film itu punya satu persamaan bagi saya, yaitu "JELEK". Dua film itu termasuk film terburuk di 2010 bagi saya. Karena itu ketika keduanya disandingkan di film bergenre serupa aku agak ragu akan kualitas film ini.

Eric Messer (Josh Duhamel) dan Holly Berenson (Katherine Heigl) yaitu 2 orang yang saling tidak menyukai. Hal itu berawal dari tidak berjalan lancarnya kencan buta mereka dimana keduanya dipertemukan atas proposal sahabat mereka yang telah menikah Peter Novak (Hayes McArthur) dan Alison Novak (Christina Hendricks). Peter dan Alison sendiri sudah memiliki bayi wanita berjulukan Sophie (diperankan oleh Brooke, Brynn dan Alexis Cragett yang merupakan kembar tiga). Keluarga itu hidupa senang hingga suatu hari bencana menimpa. Peter dan Alison meninggal dalam sebuah kecelakaan.

Tentunya hal itu menciptakan Eric dan Holly sangat terpukul. Belum hilang kesedihannya, tiba-tiba mereka menerima kabar yang sangat mengagetkan. Semasa hidupnuya Peter dan Alison sudah merencanakan bahwa kalau suatu hari terjadi sesuatu pada mereka berdua, Eric dan Holly yang akan merawat putri mereka, Sophie. Jelas itu bukan masalah gampang. Dua muda mudi yang masih lajang dan tidak jatuh cinta harus tinggal bersama untuk merawat seorang bayi. Tentu saja sesuai dengan ciri khas komedi romantis usang kelamaan akan timbul benih cinta diantara mereka.

Pertanyaan apakah film ini bisa selucu posternya secara mengejutkan memberi balasan positif. Ya, film ini bisa menunjukkan porsi komedi yang efektif dan lucu. Saya sangat menikmati kelucuan yang ditampilkan di film ini. Tentu saja proses kedua aksara utamanya yang mencoba mencar ilmu merawat bayi yaitu sebuah momen lucu yang punya potensi dan potensi itu cukup berhasil dimaksimalkan sehingga cita-cita melihat komedi romantis yang berhasil secara komedi kesampaian. Apalagi ditambah performa Josh Duhamel dan Katherine Heigl yang selalu bisa memaksimalkan momen dimana mereka harus melucu, khususnya Josh Duhamel yang walaupun tetap dengan ciri khasnya di komedi romantis sebagai laki-laki tampan yang charmy tapi ia bisa menunjukkan akting dan komedi yang jauh lebih baik dari film-film sebelumnya. Chemistry yang muncul antara dirinya dan Heigl juga sempurna dan menyenangkan untuk ditonton.

Drama yang ada juga cukup menyentuh. Momen ketika pasangan Peter dan Alison dikabarkan meninggal dunia cukup menyedihkan. Atau momen disaat Messer harus meninggalkan Sophie juga cukup menyentuh. Keberhasilan itu tidak lain alasannya drama yang ditampilkan lebih sampaumur dari komedi romantis pada umumnya. Cerita perihal keluarga dan anak didalamnya mampu menyuguhkan porsi drama yang pas. Film ini nyaris menjadi sebuah film yang aku sangat suka dan punya kualitas jauh diatas film sejenis lainnya. Sampai film ini memasuki tahap romantisme dimana kedua karakternya mulai saling jatuh cinta yang menggunakan formula romcom standar. Film ini eksklusif jatuh secara kualitas, makin predictable, dan bermetamorfosis begitu membosankan. Tapi ada satu nilai plus dari sisi romantisme film ini yaitu "realistis dan logis". Biasanya film romcom akan terasa dibuat-buat atau dipaksakan untuk menciptakan kedua tokoh utamanya jatuh cinta. Tapi disini terasa sangat logis alasannya memang masuk akal kalau 2 orang hidup bersama apalagi bekerja sama mengasuh bayi lambat laun akan saling mencintai. Apalagi sama-sama good looking.

OVERALL: Walaupun mulai berjalan datar sejak tahap romantisme dimulai, beruntung film ini punya kelebihan yang lebih banyak dari kekurangannya sehingga menjadi komedi romantis yang setidaknya bukan masuk kategori jelek.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho Life As We Know It (2010)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email