Monday, February 11, 2019

Ini Lho Love And Other Drugs (2010)


Setelah dipertemukan sebagai pasangan pada tahun 2005 lewat film "Brokeback Mountain", kali ini Jake Gyllenhaal dan Anne Hathaway kembali bermain sebagai pasangan di film ini. Bedanya kali ini Jake bukan berperan sebagai seorang koboi gay melainkan sebagai sales obat yang playboy. Film yang disutradarai oleh Edward Zwick (The Last Samurai, Blood Diamond) ini diubahsuaikan dari sebuah buku non-fiksi berjudul "Hard Sell: The Evolution of a Viagra Salesman". Sebelum filmnya rilis banyak isu yang menyampaikan kalau akting Anne Hathaway disini akan menjadi salah satu yang patut diperhitungkan menjadi nominator "Best Actress" Oscar. Hal itu dikarenakan ia berperan sebagai seorang penderita parkinson,  jenis tugas yang bila dilakukan dengan baik memang berpeluang besar dinominasikan Oscar.

Jamie Randall (Jack Gyllenhaal) yang bekerja di sebuah toko elektronik yaitu seorang laki-laki yang tampan, berkarisma, lucu dan jago merayu wanita. Hal yang menciptakan ia menjadi seorang playboy. Tapi jawaban terlalu menarik ia malah menjalin kekerabatan dengan istri pemilik toko kawasan ia bekerja. Sialnya kekerabatan mereka tertangkap tangan gara-gara dikala sedang bekerjasama sex, handphone sang istri pemilik toko terjatuh dan secara tidak sengaja menelepon sang suami. Hal yang menjadikan mereka tertangkap tangan dan Jamie pun dipecat. Tapi tidak butuh waktu usang baginya menerima pekerjaan baru. Kali ini ia melamar di sebuah perusahaan farmasi raksasa berjulukan Pfizer. Dia kesudahannya menerima pekerjaan sebagai salesman obat yang kerjanya menunjukkan obat-obat dari Pfizer kepada dokter-dokter dan banyak rumah sakit. Walaupun awalnya kesulitan, berkat daya tarik yang ia miliki Jamie mulai berhasil dalam menjalankan pekerjaannya.

Lewat pekerjaannya itu juga ia bertemu dengan Maggie Murdock (Anne Hathaway) seorang gadis yang menderita parkinson. Pada awalnya Jamie kurang berhasil menarik perhatian Maggie. Sebuah hal yang sebelumnya tidak pernaj dialami Jamie. Merasa ingin tau ia malah terus mendekati Maggie dan kesudahannya ia berhasil. Mereka mulai sering bertemu dan bekerjasama sex.
Seiring dengan makin lancarnya kekerabatan Jamie dengan Maggie, pekerjaannya juga semakin lancar dikala obat gres bikinan Pfizer mengguncang dunia. Yak, apalagi kalau bukan "Viagra". Tapi keberhasilan Jamie itu malah menciptakan hubungannya dengan Maggie agak terganggu lantaran ia mulai sibuk. Disisi lain, penyakit parkinson yang diderita Maggie mulai sedikit bertambah parah.

Paruh awal film ini begitu menarik bagi saya. Kelucuan yang ditampilkan cukup efektif dan seimbang dengan drama yang ada. Bahkan itu masih bertahan hingga momen kekerabatan Jamie dan Maggie dimulai. Tapi seiring berjalannya film lebih jauh, kesan yang dihadirkan malah kehilangan sentuhan komedi dan lebih menjurus kearah drama yang lebih serius. Hal yang tidak duduk kasus sebenarya andaikan drama yang dihadirkan bisa menyentuh penontonnya. Kandungan sex yang cukup kental dihadirkan disini dimana cukup banyak adegan sex yang vulgar dan cukup panas. Sayangnya konten sex yang awalnya cukup menyegarkan itu makin usang justru agak terasa membosankan. Hal-hal itu disebabkan oleh sebuah faktor yaitu "durasi". Durasi yang makan waktu 112 menit atau hampir 2 jam memang terasa sangat panjang. Dimana terjadi pengulangan sex yang melulu dan ditambah kandungan drama yang kurang menyengat menciptakan 112 menit terasa lama.

Untungnya film ini mempunyai duo Jake Gyllenhaal dan Anne Hathaway. Keduanya bermain cantik dan maksimal dalam karakternya masing-masing. Jake sebagai Jamie terasa begitu cocok. Dari sanannya Jake memang sudah ganteng dan punya pesona tingkat tinggi yang bisa menciptakan banyak perempuan terpesona. Dan itu makin ia maksimalkan dalam kiprahnya sebagai Jamie. Aksi komedinya juga efektif menciptakan penonton tertawa. Makin jelaslah kalau seorang Jake Gyllenhaal bisa berperan sebagai aksara apapun mulai dari cukup umur autis di "Donnie Darko", laki-laki yang berselingkuh denga istri kakaknya di "Brother", pangeran Persia jago parkour di "Prince of Persia" dan kini menjadi sales obat berdaya pesona tinggi dan playboy. Dan ia selalu total dalam tiap kiprahnya dimana kali ini Jake berani beradegan seks dengan cukup vulgar.

Anne Hathaway juga berperan abgus ibarat yang ia sajikan di lebih banyak didominasi filmnya. Sama dengan Jake, Anne bisa berperan sebagai banyak aksara dengan baik. Agen belakang layar di "Get Smart", gadis lugu yang bermetamorfosis pecandu fashion di "Devil Wears Prada", ratu anggun tapi agak asing di "Alice in Wonderland" dan kini sebagai gadis seniman yang terkena parkinson. Masalahnya, aksara Maggie Murdock yang ia mainkan disini kurang menerima eksplorasi lebih. Dari background yang ada, aksara ini punya potensi menjadi tokoh unik yang bisa mengantarkan Anne Hathaway ke nominasi Oscar. Tapi itu tidak terjadi lantaran sosok Maggie yang terkena parkinson dan seorang seniman seakan hanya menjadi tempelan belaka dan sangat jarang dieksplorasi. Sebuah hal yang menciptakan aksara tersebut tak ubahnya aksara perempuan biasa dalam film drama komedi walaupun Anne Hathaway sudah berperan maksimal. Yap, maksimal dan sama ibarat Jake ia cukup vulgar disini.

OVERALL: Kurang bisa menjaga tensi jawaban durasi kepanjangan menciptakan "Love and Other Drugs" kurang berkesan dihati saya walaupun agak tertolong oleh akting duo pemainnya.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho Love And Other Drugs (2010)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email