Friday, February 1, 2019

Ini Lho Nekromantik 2 (1991)


Film pertama "Nekromantik" meninggalkan kesan yang unik buat saya. Film tersebut sangat menjijikkan, menciptakan miris tapi disisi lain aku cukup mengagumi bagaimana Jorg Buttgereit memvisualisasikan necrophillia tanpa harus terlihat murahan. 4 tahun berselang sejak film pertamanya, Buttgereit kembali dengan sekuelnya. Jelas saja aku ingin tau hal abnormal macam apalagi yang akan beliau pertontonkan disini. Apalagi ending film pertamanya yang mengisyaratkan akan ada sekuel. Saya rupanya sudah tertipu dengan ending film pertamanya dimana aku mengira sosok perempuan itu yakni Betty, kekasih Rob yang minggat. Tapi ternyata itu yakni orang lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan film pertama.

Film dibuka dengan titik puncak memorable dari film pertama dimana Rob diperlihatkan (lagi) melaksanakan bunuh dari sambil orgasme. Kemudian adegan berlanjut ke kawasan pemakaman. Disana ada Monika (Monika M.) seorang suster yang menderita necrophilia sama menyerupai Rob. Rupanya gosip perihal Rob telah hingga kepada Monika dan hal itu menciptakan beliau terbosesi kepada Rob....emmm, jenazah Rob maksudnya. Monika kemudian memutuskan membongkar makam Rob dan membawa mayatnya yang sudah membusuk ke apartemennya. Disanalah beliau mulai "bermain" dengan jenazah Rob.


Disisi lain diperlihatkan, Mark (Mark Reeder) yakni seorang dubber film porno. Diceritakan Mark menciptakan komitmen untuk nonton bareng sahabat wanitanya. Tapi lantaran temannya itu tidak kunjung tiba Rob menentukan memperlihatkan tiket tersebut kepada perempuan lain yang tidak sengaja ia temui disana. Wanita itu tidak lain yakni Monika. Pertemuan tersebut ternyata berlanjut menjadi relasi spesial. Mark jatuh cinta pada Monika. Monika sendiri mencicipi masalah apakah ia lebih Mark ataukah mengikuti nafsunya sebagai necrophilia dengan menentukan jenazah Rob?

Jorg Buttgereit nampaknya tahu benar bahwa beliau dilarang melaksanakan pengulangan dengan menampilkan terlalu banyak hal atau tema yang sudah beliau tampilkan di film pertama untuk sekuelnya ini. Karena itulah Buttgereit kali ini lebih mengetengahkan sisi kejiwaan penderita necrophilia disamping menampilkan bagaimana ia mencoba memenuhi nafsunya akan jenazah dan hal berbau kematian lain. Hal itulah yang menciptakan film ini tidak mempunyai gore dan adegan menjijikkan sebanyak film pertama. Malahan film ini lebih kearah drama. Memang masih ada beberapa adegan berbau gore tapi bagi yang sudah bisa "bertahan" menyaksikan film pertamanya niscaya akan merasa film ini lebih "sopan" apalagi ditambah durasi yang lebih panjang setengah jam dari film pertamanya.

Saya sendiri agak merasa bosan di pertengahan film apalagi ketika film ini lebih menyorot relasi percintaan normal Mark dan Monika. Kebosanan aku juga disebabkan juga lantaran beberapa adegan gore menyerupai bercinta dengan jenazah dan menguliti binatang yang kembali ditampilkan walaupun dengan cara lain (kali ini menguliti anjing laut) sudah kurang mempan lantaran aku sudah pernah melihat yang kurang lebih serupa di film pertama. Tapi masih tetap ada adegan yang menciptakan aku miris yaitu memutilasi mayat. Tapi tetap saja yang hadir hanya miris dan ngilu. Sedangkan perasaan shock sudah tidak aku rasakan lagi. Tapi bekerjsama cukup menarik mengikuti perkembangan jiwa Monika yang sempat merasa bersalah mencuri jenazah Rob, dan masalah yang beliau alami ketika menentukan cinta sejatinya. Dan tentunya Buttgereit tetap menyimpan titik puncak dan ending yang maksimal. Kalau saja film ini bangun sendiri dan bukan sekuel mungkin balasannya akan lain. Saya rasa "Nekromantik" memang tidak membutuhkan sekuel.

OVERALL: Jelas tidak sebagus dan sesinting film pertamanya tapi masih tetap sebuah karya yang unik.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho Nekromantik 2 (1991)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email