Friday, February 1, 2019

Ini Lho No Strings Attached (2011)


Saya bosan dengan pemilihan film Ashton Kutcher sebagaimana saya bosan dengan Jennifer Aniston. Keduanya sama-sama terjebak di huruf yang itu-itu saja dan berputar di genre komedi romantis. Saya sudah melewatkan film-film Aniston, dan saya juga tampaknya akan melaksanakan hal yang sama pada film Kutcher. Tapi untuk film ini saya putuskan menonton tidak lain alasannya yaitu faktor Natalie Portman. Totalitasnya dalam berakting dan tentunya pertolongan wajah cantiknya (yang buat saya bukan manis menipu tapi manis alami) yaitu modal yang sangat penting baginya dan hal yang menciptakan saya menjadi fans seorang Natalie Portman. Disutradarai juga oleh Ivan Reitman yang sudah berpengalaman menyutradarai film komedi romantis, dan ditambah tema seks didalamnya, film ini bahwasanya cukup berpotensi menjadi komedi romantis yang beda dan lebih baik dari film kebanyakan.

Adam (Ashton Kutcher) dan Emma (Natalie Portman) bahwasanya bukan termasuk sahabat akrab walaupun sudah saling mengenal semenjak kecil. Tapi keduanya terus menerus bertemu secara tidak sengaja dalam beberapa tahun terakhir. Adam sendiri yaitu seorang tangan kanan di sebuah program serial televisi (macam HSM) sedangkan Emma yaitu seorang dokter. Suatu hari Adam yang berkunjung kerumah ayahnya yang merupakan bintang serial TV terkenal, Alvin (Kevin Kline) dikagetkan dengan fakta ayahnya kini berpacaran dan tentunya bekerjasama seks dengan mantan pacar Adam dulu, Vanessa (Ophelia Lovibond).
Atas saran teman-temannya, Adam tetapkan mencari seorang perempuan yang dapat diajak bekerjasama seks untuk melampiaskan amarahnya pada sang ayah. Dalam kondisi mabuk dan telanjang Adam hingga di rumah Emma dan teman-temannya sesama dokter. Akhirnya mulai dikala itu Adam dan Emma tetapkan bekerjasama sebagai "sex friends" dimana keduanya hanya sebatas sahabat yang bekerjasama seks dan tidak lebih. Tapi menyerupai layaknya film romcom yang lain perasaan cinta diantara keduanya mulai tumbuh dan menimbulkan dilema.

Sekilas film ini mengingatkan saya pada "Love & Other Drugs" dimana kedua tokoh utama film tersebut pada awalnya hanya menjadi sex friends dan tidak ingin menjalin korelasi lebih. Lalu tokoh laki-laki mulai mencicipi benih cinta tumbuh dan tokoh wanitanya masih menolak perasaan itu pada awalnya tapi usang kelamaan juga menyadari bahwa beliau memiliki perasaan yang sama. Tapi kelebihan "Love & Other Drugs" yaitu walaupun plot yang ditampilkan masih standar romcom tapi disana sedikit diselipkan dongeng mengenai persaingan didunia jual beli obat dan pengembangan viagra. Sedangkan di film ini plot yang ada lebih banyak didominasi tetap berputar pada korelasi kedua tokoh utamanya. Kekurangan yang sering ada pada film komedi romantis yaitu banyaknya adegan nanggung baik yang ingin dibentuk romantis, lucu atau menyentuh. Film ini setidaknya punya beberapa adegan yang berhasil. Tapi sayangnya keberhasilan itu tidak konsisten. Kadang berhasil tapi tidak jarang pula garing dan nanggung.

Lalu di "Love & Other Drugs" Jake Gyllenhaal dan Anne Hathaway sama-sama menampilkan akting yang memuaskan. Jake Gyllenhaal berhasil menghidupkan huruf laki-laki yang selain memiliki pesona yang memang menawan tanpa harus mencoba sok cool. Sedangkan di film ini Ashton Kutcher gagal menampilkan itu. Entah alasannya yaitu script yang menuntut demikian atau alasannya yaitu memang Kutcher yang aktingnya kurang. Saya merasa banyak sekali momen yang seharusnya dapat "diangkat" olehnya dengan menampilkan emosi atau lisan yang lebih. Tapi alasannya yaitu emosi dan lisan yang beliau tampilkan datar saja, maka adegan yang berpotensi tersebut hanya menjadi angin kemudian yang menciptakan saya gregetan. Untung film ini punya Natalie Portman. Walaupun beliau tidak menjadi sosok perempuan berpenyakit layaknya Anne Hathaway tapi beliau kembali menyajikan akting yang total. Melihat Nat berakting cukup asing dan tingkah polah konyol yang beliau lakukan memang menjadi hiburan tersendiri. Yah, Natalie Portman yaitu penyelamat terbesar film ini.

Satu hal lagi yang cukup saya suka dari film ini yaitu penggambaran mengenai perasaan cinta yang dimiliki laki-laki dan wanita. Seringkali laki-laki menjadi "lebih romantis" daripada perempuan untuk urusan memaknai perasaan dimana mereka tidak ragu untuk menyampaikan "saya jatuh cinta dengan perempuan itu". Sedangkan perempuan akan lebih memiliki banyak opsi atau pedoman mengenai laki-laki yang akan menjadi cintanya. Walaupun terkadang hal itulah yang nantinya akan menciptakan laki-laki menjadi pihak yang lebih sering mengakhiri korelasi alasannya yaitu mereka lebih sering "terburu - buru" dalam mencicipi cinta.

OVERALL: Komedi romantis yang punya potensi besar menjadi berbeda dari banyak sekali macam sisi. Sayangnya hampir semua potensi itu gagal dimaksimalkan walaupun performan dan kecantikan Natalie Portman menawarkan hiburan tersendiri.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho No Strings Attached (2011)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email