Friday, February 1, 2019

Ini Lho Waltz With Bashir (2008)


Film biography dan semi dokumenter yang dikemas dalam bentuk animasi yakni konsep yang unik dan belum pernah saya lihat sebelumnya. Yang makin unik, film tersebut bukanlah produksi Hollywood melainkan buatan Israel. Sebelumnya saya gres sekali menonton film Israel yaitu "Lebanon". "Waltz With Bashir" juga garis besar ceritanya hampir sama yaitu mengenai perang Lebanon. Tapi kali ini ceritanya diangkat dari pengalaman sang sutradara sendiri yaitu Ari Folman yang dahulu sempat ikut dalam perang di Lebanon dan terlibat dalam kejadian pembantaian yang terjadi disana.

Ari Folman suatu malam bertemu dengan rekannya yang sama - sama ikut dalam perang Lebanon, Boaz. Boaz bercerita mengenai mimpi jelek yang selalu beliau sanggup mengenai pengalamannya selama di Lebanon. Yang menciptakan Folman gundah yakni ternyata beliau sama sekali tidak bisa mengingat apa yang terjadi dan apa yang beliau lakukan disaat pembantaian di Sabra dan Shatila terjadi. Karena rasa penasarannya, Folman berusaha mencari tahu mengenai ingatannya yang hilang itu. Yang beliau ingat hanyalah sebuah mimpi yang tidak terang maknanya. Untuk mencari tahu mengenai ingatannya tersebut Folman mendatangi teman-temannya yang juga turut mengalami perang Lebanon bersama dirinya. Termasuk Carmi, salah seorang rekannya yang muncul didalam mimpi Folman dimana kini Carmi berada di Belanda. Apakah fakta bersama-sama yang terdapat pada malam pembantaian tersebut?



Salut untuk jenis animasinya yang memakai teknik menyerupai gambar komik strip. Saya menyerupai disuguhi sebuah komik berjalan. Warna yang ditampilkan juga suram yang sangat menggambarkan perasaan Ari Folman yang sedang gundah. Pemilihan Folman untuk menampilkan film ini dengan teknik animasi juga merupakan pilihan yang sangat sempurna dan berhasil beliau maksimalkan. Dengan format animasi, Folman menjadi bisa menciptakan film dokumenter yang sangat detail dan bisa menyajikan semua kisah yang ada. Flashback yang biasanya menjadi hambatan dalam film dokumenter berhasil ditampilkan dengan baik. Tapi yang paling saya suka yakni beberapa kali teknik surealis yang diapakai dalam penggambaran fantasi dan mimpi yang dialami oleh abjad - abjad yang ada. Hal -hal yang tidak mungkin atau sulit ditampilkan dalam format live action menjadi berhasil ditampilkan dalam format animasi ini. Musik yang menajdi background film ini juga nyaman didengar. Tapi yang paling terasa yakni begitu menggelitiknya lirik lagu yang coba ditampilkan. Lirik yang ada begitu menggelitik dan satir.

Walaupun begitu, teknik animasi yang digunakan juga bukannya tanpa kekurangan. Yang sangat saya rasa kurang yakni teknik penggambaran verbal karakternya. Ekspresi mereka terlihat hampir selalu sama dan datar sehingga film ini makin terasa lambat dengan plot aslinya yang terkdang cukup lambat di beberapa bab alasannya yakni menyesuaikan nuansa yang coba dibangun. Plotnya sendiri cukup mengingatkan saya pada film "Lebanon". Selain setting yang mirip, penggunaan tank dan juga diperlihatkannya pembantaian terhadap kuda juga terasa hampir sama. Dan diakhir film tidak lupa film ini menampilkan footage orisinil dari pembantaian di tahun 1982 tersebut yang cukup menyayat perasaan.



OVERALL: Sebuah ilham kreatif yang tidak terduga tiba dari Israel. Sebuah terobosan dan hal unik dari dunia film animasi baik dari visualisasi maupun tema dongeng yang juga merupakan biopic dan semi-dokumenter.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho Waltz With Bashir (2008)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email