Film ini yakni pembuka dari perjalanan film animasi, sebab ini yakni film animasi pertama yang pernah dibuat. Film ini juga merupakan film pertama yang diproduksi oleh Walt Disney. Jelas "Snow White and the Sevend Dwarfs" masuk dalam kategori legendaris. Ceritanya ibarat yang sudah kita tahu yakni pembiasaan dari dongeng fairy tale karangan Brothers Grimm. Menceritakan wacana seorang puteri anggun berjulukan Snow White yang hidup bersama ibu tirinya yang dikenal sebagai Queen. Sang ibu tiri merasa kecantikannya akan terlampaui suatu hari nanti oleh Snow White. Hal itu membuatnya mendandani Snow White dengan pakaian jelek dan menyuruhnya bekerja keras tiap hari.
Queen selalu melaksanakan sebuah hal yang sama tiap hari. Yaitu bertanya pada cermin asing "Siapakah perempuan paling anggun di negeri ini?" Saat cermin asing menjawab bahwa yang tercantik yakni Snow White, itu membuatnya marah. Dia menyuruh seorang pemburu membawa Snow White ke hutan kemudian membunuhnya. Beruntunglah Snow White sang pemburu tidak tega dan menyuruhnya bersembunyi. Hingga sampailah Snow White disebuah gubuk ditengah hutan yang ternyata dihuni oleh 7 kurcaci yang dengan senang hati mendapatkan Snow White tinggal. Tapi sang ibu tiri mengetahui Snow White masih hidup dan berencana membunuhnya dengan cara memperlihatkan apel beracun pada Snow White.
Film ini mengandung semua hal yang diperlukan dalam sebuah dongeng fairy tale. Ibu tiri yang jahat, putri anggun yang tersiksa dan menunggu pangeran tampan berkuda putih yang beliau idamkan, dan tentunya tagline "Happily Ever After" yang seakan sudah sangat ikonik dengan kisah-kisah fairy tale. Tentu saja semua itu juga yang akan menciptakan film ini seakan menjadi cerminan mimpi gadis-gadis kecil di masa itu. Penggambaran pangeran tampan berkuda putih yang entah darimana dan menjemput sang puteri anggun untuk dinikahi dan hidup senang selamanya yakni keinginan hampir tiap gadis.
Saya sendiri bukannya anti dengan film fairy tale. Buktinya aku menyukai kisah dan romantisme di film terbaru Disney, "Rapunzel". Dan aku juga akan menyukai "Snow White" andaikan aku menontonnya bukan pada masa ini tapi puluhan tahun lalu. Kisah fairy tale semacam ini memang tidak akan lekang oleh waktu, tapi kesederhanaan yang ditampilkan film ini sanggup dibilang sudah agak ketinggalan jaman untuk ditonton dikala ini. Saya gadis yang bermimpi menjadi putri dan dijemput pangeran berkuda putih dikala ini sudah sedikit jumlahnya. Hal itu juga yang menciptakan aku memaklumi dikala Walt Disney memutuskan tidak lagi menciptakan kisah fairy tale murni melainkan memberik adonan action dan komedi macam di "Rapunzel".
OVERALL: Walaupun ramuan yang digunakan memang sudah ketinggalan jaman, tidak sanggup dipungkiri film ini yakni film legendaris yang membuka jalan Walt Disney menjadi besar ibarat sekarang, dan film animasi jadi banyak diproduksi.
RATING:
Ini Lho Snow White And The Seven Dwarfs (1937)
4/
5
Oleh
news flash