Ada beberapa alasan film ini jadi film yang ingin saya tonton. Yang pertama terang alasannya yaitu nama sutradara Lars Von Trier. Emang film ia yang saya pernah tonton gres satu, yaitu Antichrist. Dan lewat film itu saya dipertontonkan sebuah film yang bisa menciptakan saya bener-bener gak berpengaruh untuk menonton adegannya dan ketika film berakhir merasa sangat miris. Alasan kedua yaitu alasannya yaitu film ini panen penghargaan di Cannes Film Festival. Dan yang ketiga alasannya yaitu adanya Björk. Yak, sang diva ini menjadi tokoh utama sekaligus komposer musik utama film ini.
Filmnya bercerita wacana seorang single parent berjulukan Selma (Björk) yang harus mengasuh sang putra, Gene dalam segala keterbatasan biaya. Selma hanya bekerja sebagai pegawai buruh pabrik dengan penghasilan seadanya. Mereka berdua tinggal disebuah trailer yang dikontrakan oleh sepasang suami istri, Bill (Mourse) dan Linda (Seymour). Selma juga ebruntung alasannya yaitu dibalik keterbatasan dana ia masih punya sobat baik berjulukan Kathy (Deneuve) dan seorang laki-laki baik yang mengasihi Selma, Jeff (Stormare). Ternyata halangan di hidup Selma tidak hanya kekurangan uang tapi juga tiba dari penyakit keturunan keluarganya. Keluarga Selma secara umum dikuasai mengalami kebutaan dan Selma sendiri mulai menunjukkan gelagat itu.
Dia sudah pasrah, tapi tidak ingin sang anak juga mengalami kebutaan. Karena itu Selma bekerja keras untuk mengumpulkan uang demi operasi sang anak. Dibalik kesulitan hidupnya Selma punya ketertarikan yang besar akan musik dan tap dance. Hal yang bisa menjernihkan otaknya. Dan sampe suatu hari datanglah sebuah problem besar yang tidak terduga yang juga tiba dari orang yang tak terduga.
Menonton Dancer in the Dark yaitu pengalaman unik. Kalo biasanya sebuah film musikal dihadirkan secara megah, disini segalanya ditampilkan sangat sederhana dengan teknik kamera handheld pula. Tapi kejeniusan Lars Von Trier dalam menyususn adegan serta keabsurdan Björk dalam mengomposisi musik menciptakan secene musical difilm ini terasa beda. Tapi saya akui buat orang yang kurang suka akan musik berat dan unik ala Björk akan kesulitan menikmati film ini. Tapi bagi yang suka, film ini bagaikan sebuah gudang kreatifitas dan lahan pelampiasan kejeniusan Björk dalam bermusik. Dan untuk aktingnya? Björk menampilkan salah satu sosok perempuan yang paling menciptakan saya bersimpati. Entah kenapa ia gak dapet nominasi Oscar. Björk juga berhasil menampilkan sebuah scene ending yang sangat memorable dan cukup bikin miris. Yah, emang ginilah Lars Von Trier, kalo penonton belum meringis ia belum puas.
RATING:
Ini Lho Dancer In The Dark (2000)
4/
5
Oleh
news flash