Perjalanan saya menonton karya Nolan berlanjut lagi. Setelah kemaren The Prestige berhasil menciptakan saya terkagum dengn ilmu sulap yang ditampilkan walopun secara keseluruhan film "ajaib" itu amsih kalah dibandingkan karya Nolan lainnya. Tapi tetep aja film itu keren. Sekarang perjalanan saya berlanjut dari dunia sulap kedalam dunia kriminal. Kali ini Nolan meremake sebuah film Norwegia berjudul sama yang rilis tahun 97. Di film ini Nolan gak tanggung tanggung dalam menggaet pemain. 3 pemain drama utama film ini semuanya yakni peraih Oscar. Mereka yakni Al Pacino, Robin Williams, dan Hillary Swank. 3 peraih Oscar bermain di film yang digarap oleh salah satu sutradara terbaik? Hmm....sajian yang sungguh menggiurkan.
Disebuah kota kecil berjulukan Nightmute di Alaska terjadi sebuah masalah pembunuhan. Korbannya yakni cewek 17 tahun berjulukan Kay Connell (Crystal Lowe). Untuk menilik masalah tersebut, didatangkan 2 polisi Los Angeles, Will Dormer (Al Pacino) dan Hap Eckhart (Martin Donovan). Disana mereka berdua menerima pinjaman dari polisi lokal dan salah satunya yakni seorang rookie yang terampil berjulukan Ellie (Hillary Swank). Penyelidikan mereka mencapai titik jelas dikala mereka berhasil mengepung sang pelaku dan terlibat baku tembak yang terjadi dibawah kabut tebal. Karena kabut yang membatasi pandangan, Dormer secara gak sengaja menembak Hap sang partner yang menjadikan beliau tewas. Walopun itu sebuah kecelakaan, Dormer ternyata gak mengaku dan bikin kesaksian palsu bahwa yang nembak Hap yakni si pembunuh yang lagi mereka kejar.
Sialnya, dikala itu sang pembunuh yang dikejar justru ngeliat kalo Dormer nembak partnernya. Dia mulai ngancem Dormer dan berkata kalo beliau gak akan melaporkan Dormer asalakan Dormer mau membantunya lolos dari penyelidikan polisi. Belakangan diketahui kalo sang pembunuh yakni seorang novelis lokal berjulukan Walter Frinch (Robin Williams) yang emang bersahabat dengan Kay. Bagaimana keputusan yang diambil Dormer? Apa beliau akan tetep taat aturan dengan menjebloskan Frinch kepenjara? Atau beliau akan membantu Frinch untuk melindungi rahasianya sendiri? Penyelidikan yang dilakukan Dormer sendiri terganggu oleh insomnia yang beliau alami semenjak tiba disana dikarenakan tidak terbiasa dengan keadaan Nightmute Alaska yang dikala itu tidak ada malam alias selalu ternag sepanjang hari.
Kali ini Nolan menunjukkan sesuatu yang berdasarkan saya tetep menarik dan menegangkan namun lebih gampang diikuti. Film ini memakai plot yang lurus dan tidak melompat-lompat ibarat ciri khas Nolan biasanya. Hal itu bikin film ini akan sanggup diikuti oleh semua penonton dengan mudah. Tapi kok rasanya jadi ada yang kurang meyaksikan film Nolan tanpa menciptakan kita tertipu akan jalan ceritanya ya? Di film ini misteri yang disajikan udah terbongkar semenjak pertengahan film. Yang jadi sajian utama film ini yakni bagaimana tokoh utama film ini membongkar masalah yang beliau tangani tapi juga menyembunyikan fakta kalo dirinyalah orang yang ngebunuh sang partner. Untungnya Nolan berhasil membungkusnya dengan kemasan yang menarik. Adegan pengejaran dan adegan menegangkan lain berhasil dikemas dengan baik dan menciptakan saya cukup tegang melihatnya.
Dari departemen akting, tidak ada yang salah dan jelek dari 3 pemain drama utamanya. Al Pacino sebagai detektif cerdas yang insomnia berhasil menunjukkan bagaimana kecerdasan seorang Will Dormer tapi disisi lain beliau mulai merasa gangguan pada tubuhnya akhir Insomnia yang melanda. Sedangkan Robin Williams sang pembunuh juga sama. Dia terlihat hirau taacuh tapi juga sangat cerdik, gak kalah dibanding Dormer. Yang berdasarkan saya agak kurang justru Hillary Swank. Tapi itu lebih diakibatkan beliau dapet porsi yang gak begitu banyak dan bukan alasannya yakni beliau berkating buruk. Karya yang paling gampang dicerna dan sederhana dari Nolan tapi tetap menjadi sebuah film yang cerdas.
Ini Lho Insomnia (2002)
4/
5
Oleh
news flash