Walaupun selalu bisa menikmati, kalau disuruh menentukan aku masih lebih menyukai film musikal modern ibarat "Chicago" dan "Nine" daripada yang banyak dianggap klasik ibarat "Gigi". Walaupun feel dari film-film musikal jaman dahulu lebih terasa ceria, tapi aku masih terasa kurang cocok dengan mereka. Hal yang tidak jauh beda bersama-sama bisa terjadi pada ketika aku menonton "Mary Poppins" yang mengantarkan aktris legendaris Julie Andrews meraih Oscar untuk "Best Actress" dimana film ini yaitu debutnya bermain di layar lebar. Tapi untungnya "Mary Poppins" menghadirkan lebih dari sekedar gugusan lagu ceria nan catchy khas film-film musikal pada jaman itu.
George Banks (David Tomlinson) merasa kebingungan dengan tingkah kedua anaknya, Jane (Karen Dotrice) dan Michael (Matthew Garber) yang bandel dan menciptakan nanny mereka tidak pernah bertahan lama. Sebenarnya hal itu terjadi lebih alasannya yaitu mereka kurang menerima perhatian dari kedua orang renta khususnya sang ayah yang terlalu mempentingkan pekerjaannya sebagai karyawan sebuah bank. Disaat Bank mencari pengasuh gres untuk kedua anaknya datanglah Mary Poppins (Julie Andrews) yang melamar untuk pekerjaan tersebut. Ternyata Mary Poppins berbeda dari pengasuh lain. Dengan segala hal magis yang beliau miliki perlahan beliau mulai menciptakan Jane dan Michael menjadi anak penurut sekaligus mencoba memperbaiki relasi ayah-anak itu menjadi harmonis.
Menyaksikan film ini aku menjadi teringat dengan film "Nanny McPhee" yang sama-sama menceritakan seorang Nanny dengan kemampuan sihir yang bisa menciptakan bawah umur bandel menjadi penurut lewat segala hukum yang beliau terapkan. Hal itulah yang menciptakan "Mary Poppins" lebih baik dibanding film musikal lain di jamannya. Cerita yang disuguhkan memang sangat ringan khas film keluarga. Plot yang ada juga bisa dibilang predictable. Tapi segala sihir yang dibawa oleh Mary Poppins nyatanya cukup berhasil menyihir saya. Visual Effect film ini yaitu salah satu keunggulannya. Memang terlihat murahan bila dilihat sekarang, tapi aku tetap merasakannya sebagai sajian yang renyah dan menyenangkan. Menggabungkan live action dengan kartun pada sebuah film musikal untuk menambah kesan aneh yaitu inspirasi cemerlang yang memang bisa menambah keajaiban film ini.
Tapi sekali lagi plot film ini sangat biasa dan memang ditujukan untuk film keluarga. Kalau tidak ada keajaiban-keajaibna dari pengaruh visualnya, film ini akan jadi membosankan bagi aku alasannya yaitu ceritanya memang dibentuk seringan mungkin dan cocok untuk bawah umur tapi kurang menghibur bagi saya. Bagaimana perubahan perilaku yang terjadi pada abjad film ini yang diakibatkan "keajaiban" yang menimpa mereka buat aku sudahlah bau dan kurang menarik lagi. Lain memang kalu dilihat dari sudut pandang bawah umur yang akan menganggap itu sebagai hal yang menarik bagi mereka.
Untuk gugusan lagu terang tidak perlu diragukan lagi. Meski kalah dari "My Fair Lady" yang sesama film musikal untuk nominasi "Best Picture", "Mary Poppins" malah berhasil memenangkan "Best Original Score" dan "Best Original Song" untuk lagu"Chim Cim Cher-ee". Dan keseluruhan lagu yang ada di film ini memang ceria, catchy dan punya lirik yang unik. khas film-film musikal pada masa itu. Penyajian masing-masing lagu juga selalu menarik, entah dari setting lokasi yang sangat unik, hingga pembawaan dari para pemainnya yang selalu prima.
Bicara persoalan pemain, duo Julie Andrews dan Dick Van Dyke terang bintang yang paling bersinar di film ini. Memang hanya Julie Andrews yang menerima nominasi Oscar dan memenangkannya, tetapi penampilan komikal Van Dyke tetaplah memorable dan sangat menarik. Bahkan berdasarkan aku dialah yang terbaik di film ini. Entah itu dari akting biasa, hingga tiba waktunya beliau bernyanyi sekaligus menari dengan segala gestur unik yang bisa beliau tunjukkan. Sama juga dengan Julie Andrews yang dengan bunyi 4 oktafnya bisa menghadirkan performa klasik yang tidak akan terlupakan. Selain itu kecantikannya juga ikut mendukung abjad Mary Poppins yang bisa dibilang yaitu orang yang sempurna.
OVERALL: "Mary Poppins" bisa menghadirkan imajinasi yang aneh dari sebuah film musikal yang memang berdasarkan aku yaitu bab terpenting dari film musikal itu sendiri didukung dengan visual pengaruh yang menarik, lagu catchy dan penampilan luar biasa dari jajaran pemainnya, yang sayangnya dari segi kisah terasa bau untuk saya.
RATING:
George Banks (David Tomlinson) merasa kebingungan dengan tingkah kedua anaknya, Jane (Karen Dotrice) dan Michael (Matthew Garber) yang bandel dan menciptakan nanny mereka tidak pernah bertahan lama. Sebenarnya hal itu terjadi lebih alasannya yaitu mereka kurang menerima perhatian dari kedua orang renta khususnya sang ayah yang terlalu mempentingkan pekerjaannya sebagai karyawan sebuah bank. Disaat Bank mencari pengasuh gres untuk kedua anaknya datanglah Mary Poppins (Julie Andrews) yang melamar untuk pekerjaan tersebut. Ternyata Mary Poppins berbeda dari pengasuh lain. Dengan segala hal magis yang beliau miliki perlahan beliau mulai menciptakan Jane dan Michael menjadi anak penurut sekaligus mencoba memperbaiki relasi ayah-anak itu menjadi harmonis.
Menyaksikan film ini aku menjadi teringat dengan film "Nanny McPhee" yang sama-sama menceritakan seorang Nanny dengan kemampuan sihir yang bisa menciptakan bawah umur bandel menjadi penurut lewat segala hukum yang beliau terapkan. Hal itulah yang menciptakan "Mary Poppins" lebih baik dibanding film musikal lain di jamannya. Cerita yang disuguhkan memang sangat ringan khas film keluarga. Plot yang ada juga bisa dibilang predictable. Tapi segala sihir yang dibawa oleh Mary Poppins nyatanya cukup berhasil menyihir saya. Visual Effect film ini yaitu salah satu keunggulannya. Memang terlihat murahan bila dilihat sekarang, tapi aku tetap merasakannya sebagai sajian yang renyah dan menyenangkan. Menggabungkan live action dengan kartun pada sebuah film musikal untuk menambah kesan aneh yaitu inspirasi cemerlang yang memang bisa menambah keajaiban film ini.
Tapi sekali lagi plot film ini sangat biasa dan memang ditujukan untuk film keluarga. Kalau tidak ada keajaiban-keajaibna dari pengaruh visualnya, film ini akan jadi membosankan bagi aku alasannya yaitu ceritanya memang dibentuk seringan mungkin dan cocok untuk bawah umur tapi kurang menghibur bagi saya. Bagaimana perubahan perilaku yang terjadi pada abjad film ini yang diakibatkan "keajaiban" yang menimpa mereka buat aku sudahlah bau dan kurang menarik lagi. Lain memang kalu dilihat dari sudut pandang bawah umur yang akan menganggap itu sebagai hal yang menarik bagi mereka.
Untuk gugusan lagu terang tidak perlu diragukan lagi. Meski kalah dari "My Fair Lady" yang sesama film musikal untuk nominasi "Best Picture", "Mary Poppins" malah berhasil memenangkan "Best Original Score" dan "Best Original Song" untuk lagu"Chim Cim Cher-ee". Dan keseluruhan lagu yang ada di film ini memang ceria, catchy dan punya lirik yang unik. khas film-film musikal pada masa itu. Penyajian masing-masing lagu juga selalu menarik, entah dari setting lokasi yang sangat unik, hingga pembawaan dari para pemainnya yang selalu prima.
Bicara persoalan pemain, duo Julie Andrews dan Dick Van Dyke terang bintang yang paling bersinar di film ini. Memang hanya Julie Andrews yang menerima nominasi Oscar dan memenangkannya, tetapi penampilan komikal Van Dyke tetaplah memorable dan sangat menarik. Bahkan berdasarkan aku dialah yang terbaik di film ini. Entah itu dari akting biasa, hingga tiba waktunya beliau bernyanyi sekaligus menari dengan segala gestur unik yang bisa beliau tunjukkan. Sama juga dengan Julie Andrews yang dengan bunyi 4 oktafnya bisa menghadirkan performa klasik yang tidak akan terlupakan. Selain itu kecantikannya juga ikut mendukung abjad Mary Poppins yang bisa dibilang yaitu orang yang sempurna.
OVERALL: "Mary Poppins" bisa menghadirkan imajinasi yang aneh dari sebuah film musikal yang memang berdasarkan aku yaitu bab terpenting dari film musikal itu sendiri didukung dengan visual pengaruh yang menarik, lagu catchy dan penampilan luar biasa dari jajaran pemainnya, yang sayangnya dari segi kisah terasa bau untuk saya.
RATING:
Ini Lho Mary Poppins (1964)
4/
5
Oleh
news flash