Saturday, January 12, 2019

Ini Lho Address Unknown (2001)

Address Unknown merupakan satu lagi bukti "persahabatan" antara Kim Ki-duk dengan Venice Film Festival. Walaupun filmnya lagi-lagi tidak terlalu laku di Korea, namun Address Unknown berhasil menjadi film pembuka bagi ekspo tersebut sekaligus termasuk dalam jajaran nominator Golden Lion mengulangi raihan Kim sebelumnya dalam The Isle. Cerita yang dituangkan oleh Kim dalam film ini merupakan sebuah kisah yang diinspirasi oleh pengalaman hidupnya sendiri dan juga kisah hidup orang-orang di sekitarnya. Seperti film-film lain yang dirilis oleh Kim Ki-duk diawal karirnya, Address Unknown pun mempunyai banyak konten kekerasan yang begitu terasa disturbing serta atmosfer kelam yang lebih cenderung kearah brutal dan shocking daripada meditative menyerupai yang nampak pada film-filmnya belakangan ini. Film ini pun kembali menampilkan sosok Cho Jae-hyun yang merupakan pemain drama langganan Kim Ki-duk, walaupun disini Jae-hyun bukanlah menjadi tokoh utama. Tokoh utama yang menjadi fokus dongeng film ini bukan hanya satu orang maupun sepasang kekasih menyerupai yang biasa muncul di film-film Kim, melainkah beberapa abjad yang bahu-membahu saling terhubung satu sama lain. Address Unknown yaitu sebuah kisah orang-orang dengan problema psikologis yang tinggal di sekitar pangkalan militer Amerika Serikat.

Eun-ook (Park Min-jung) yaitu seorang gadis yang mempunyai keganjilan pada sebelah matanya akhir kecelakaan yang terjadi pada ketika ia dan kakaknya bermain di masa kecil dulu. Kondisinya tersebut menciptakan Eun-ook menutup diri pada orang-orang di sekitarnya termasuk Ji-heum (Kim Young-min) yang terobsesi pada Eun-ook. Meski Ji-heum terus berusaha memikat Eun-ook, tapi sang gadis terus menutup dirinya dan malah lebih menentukan melampiaskan hasrat seksualnya dengan anjing kecil yang ia pelihara. Ji-heum sendiri merupakan seseorang yang pendiam dan penyendiri. Kepribadiannya tersebut membuatnya sering dijadikan materi bulan-bulanan oleh teman-teman sebayanya. Untungnya ada Chang-guk (Yang Dong-kun), seorang laki-laki blasteran yang selalu membela Ji-heum ketika ia tengah di-bully. Chang-guk sendiri tinggal bersama ibunya (Bang Eun-jin) di sebuah bus bekas milik militer Amerika. Hubungan mereka berdua tidak terlalu baik dimana Chang-guk sering memukuli sang ibu, dimana hal tersebut sering memancing kemarahan Dog-Eyes (Cho Jae-hyeon), seorang jagal anjing daerah Chang-guk bekerja yang juga merupakan "kekasih" dari sang ibu. Tiap kali Chang-guk memukul ibunya, Dog-Eyes akan balas menghajar Chang-guk. Disisi lain, ibu Chang-guk hingga ketika ini masih berharap sang suami yang merupakan anggota militer Amerika dan tengah bertugas di Amerika akan membalas surat-suratnya yang selama ini selalu kembali akhir alamatnya yang tidak diketahui.

Apalagi yang sanggup saya katakan selain pernyataan bahwa Kim Ki-duk yaitu yang terbaik jikalau berkaitan dengan menulis kisah mengenai karakter-karakter dengan mental yang tersiksa. Seperti biasa, imbas yang terjadi dari problema mereka tidak akan biasa saja. Dalam dunia Kim Ki-duk, sebuah konflik batin seorang karakternya sanggup berdampak pada tindakan paling ekstrim yang tidak pernah terbayangkan bakal terjadi dalam dunia nyata. Tapi Address Unknown terang terasa jauh lebih menyakitkan daripada lebih banyak didominasi film Kim yang lain. Hal itu disebabkan lantaran abjad bermasalah yang menjadi sorotan dalam film ini bukan hanya satu atau dua orang saja menyerupai dalam kisah-kisah Kim lainnya. Semua karakternya tengah tersiksa psikisnya, semuanya menjadi fokus dongeng dan yang lebih "parah" mereka semua saling berkaitan satu sama lain. Nampaknya disini Kim Ki-duk berusaha bereksperimen dengan gaya ceritanya yang kali ini menampilkan sebuah kisah berantai yang sedikit terasa mempunyai unsur domino. Apa yang dilakukan abjad yang satu mengakibatkan abjad lainnya semakin mengalami tekanan psikis, begitu seterusnya. Namun disisi lain dari rantai tersebut ada kisah ihwal bagaimana tiap karakternya saling membangun dan peduli satu sama lain. 
Dengan dua mata rantai tersebut Address Unknown berpotensi menjadi sebuah drama-tragedi yang luar biasa apabila sanggup memaksimalkan kekayaan kisah serta karakternya. Namun sayangnya yang terjadi pada film ini yaitu ketidak berhasilan Kim Ki-duk dalam memperlihatkan fokus pada ceritanya. Saya rasa ini merupakan satu-satunya film Kim yang karakternya overload. Terlalu banyak kisah serta abjad yang coba diangkat dan malah menimbulkan filmnya kurang terasa mendalam dan tidak lagi mengikat saya dengan karakternya menyerupai yang terjadi dalam film-film terbaik seorang Kim Ki-duk. Tapi semoga bagamanapun Kim Ki-duk tetaplah rajanya dalam menyajikan citra tragis yang dipicu oleh adegan-adegan disturbing dari tindakan gila masing-masing karakternya. Meski ceritanya tidak terlalu mendalam saya tetap dibentuk shock oleh banyak sekali gambar gila yang Kim tampilkan menyerupai bagaimana seekor anjing sanggup menjadi pemuas hasrat seorang wanita, hingga banyak sekali scene maut karakternya yang begitu mengenaskan. Bahkan salah satunya yaitu termasuk adegan maut paling disturbing, tragis dan mengenaskan yang pernah saya lihat dalam film. 

Address Unknown yaitu sebuah kisah ihwal bagaimana imbas horror dalam sebuah peperangan. Disaat perang yang pecah sudah berlalu 17 tahun, nyatanya imbas yang ada masihlah begitu terasa. Uniknya, Kim Ki-duk berhasil menyajikan horror peperangan tersebut tanpa harus menampilkan satupun adegan pertempuran di dalamnya. Yang ditampilkan oleh Kim murni sebuah imbas bagi mereka yang harus terpisah dengan orang tercinta, terjebak dalam sebuah kisah cinta, hingga para prajurit Amerika sendiri yang harus terjebak di sebuah negeri abnormal yang mana perang telah usai namun mereka masih harus melaksanakan combat training. Karakter prajurit Amerika yang diperankan Mitch Malem memperlihatkan citra mengenai seorang prajurit yang depresi akhir semua hal tersebut hingga balasannya ia karam dalam ketergantungan LSD. Sayangnya sosok Mitch Malem menampilkan akting yang kualitasnya jauh dibawah pemain drama dan aktris lainnya yang tampil luar biasa dalam film ini. Selain dongeng dan karakternya yang overload, sosok Mitch Malem yaitu sisi negatif lainnya dari Address Unknown.

Bagi saya ini juga merupakan sebuah kisah mengenai bentrokan kultur dimana kulutr Barat dengan segala keglamoran dan daya pikatnya mulai memasuki budaya Timur. Apa yang terjadi kemudian yaitu orang-orang Timur atau orang Korea Selatan dalam film ini menganggap segala hal berbau budaya barat mulai dari bahasa, daerah tinggal hingga lawan jenisnya merupakan sesuatu yang begitu menyilaukan mata. Address Unknown dengan segala kebrutalannya tetap sanggup menciptakan saya terkejut meskipun sudah menonton hampir semua film Kim Ki-duk. Sebuah rangkaian kisah mengenai orang-orang yang tersiksa batin dan hidup layaknya anjing yang dikekang sekaligus disiksa oleh lingkungan sekitarnya. Tentu saja satu lagi karya mengesankan dari Kim Ki-duk. Kemudian sedikit suplemen yang melenceng dari review, saya menonton film ini dalam versi dubbing bahasa Russia, dan percayalah kualitas pengisi suaranya merupakan yang terburuk yang pernah saya dengar. Bahkan jauh lebih jelek dari para dubber untuk stasiun televisi swasta tersebut.

Artikel Terkait

Ini Lho Address Unknown (2001)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email