Monday, January 14, 2019

Ini Lho The Bay (2012)

The Bay yaitu sebuah horor mockumentary garapan sutradara Barry Levinson. Sebuah horor mockumentary memang saya akui punya kelebihan dalam menakuti penontonnya, dimana suasana dibentuk terasa kasatmata dan juga membuat tingkat keseraman serta ketegangannya meningkat dibanding film horor yang disajikan secara "normal". Dalam The Bay, teknik mockumentary memang mempunyai kegunaan untuk membuat suasana senyata mungkin sehingga bisa membuat penontonnya merinding tanpa perlu adegan mengagetkan, gore berlebihan ataupun penampakan makhluk seram. Menonton The Bay saya jadi sedikit teringat dengan Contagion isyarat Steven Soderbergh, dimana kita akan diajak melihat penyebaran sebuah penyakit misterius yang dalam waktu singkat membunuh begitu banyak orang. Alkisah di sebuah kota kecil yang terletak di Maryland sedang diadakan Festival 4th of July, dan Donna Thompson (Kether Donohue) yang merupakan seorang penyiar televisi gres ditugaskan meliput program tersebut. Awalnya semua berjalan lancar dan yang terlihat hanya tawa yang mengiringi kegembiraan para penduduk kota. Sampai kemudian kengerian secara perlahan mulai menyelimuti seiring dengan menyebarnya sebuah penyakit misterius yang satu persatu mulai membunuh penduduk kota.

Yang patut diperhatikan yaitu bahwa The Bay bukanlah sebuah film horor dengan dongeng yang bodoh. Mungkin naskahnya tidak spesial, tapi ceritanya masih cukup berbobot. Naskah dari Michael Wallach masih sempat memperlihatkan citra bagaimana perbuatan insan yang tidak peduli akan lingkungannya sanggup berujung pada tragedi tragis menyerupai dalam film ini. Selain itu, The Bay juga begitu baik dalam menyimpan misterinya. Sedari awal penonton sudah tahu ada hal mengerikan yang terjadi di kota tersebut namun coba ditutupi oleh pemerintah. Tapi kita tidak tahu niscaya apa bahu-membahu yang terjadi, apakah sebuah penyakit? Serangan monster? Atau hal lainnya? Misteri tersebut disimpan dengan rapih dan membuat penonton ingin tau akan fakta yang sebenarnya. Tapi sedari awal film ini sudah memberi citra lewat dongeng Donna Thompson wacana bagaimana mengerikannya insiden pada hari itu. Hal tersebut bisa membuat tensi film ini sudah menegangkan dari awal dan tetap terjaga meskipun momen horornya belum muncul. Sayang The Bay ditutup dengan sebuah konklusi yang begitu anti-klimaks dan kurang greget, padahal klimaksnya sudah tidak mengecewakan menegangkan.
The Bay juga sanggup memaksimalkan teknik mockumentary dengan baik. Memakai bintang film dan aktris yang tidak terkenal, pemakaian aneka macam jenis kamera mulai dari kamera televisi, CCTV hingga handphone membuat filmnya terasa cukup nyata. Kengerian dimulai dengan begitu efektif ketika tiba-tiba ada seorang perempuan yang berjalan dengan badan berlumuran darah dan menyampaikan hal-hal yang tidak jelas. Perlahan teror mulai meluas dan The Bay pada jadinya sanggup menyuguhkan sebuah histeria masal dengan begitu mengerikan sekaligus realistis. Kengerian tiba bukan dari adegan penuh darah (meski ada cukup banyak darah tumpah dan imbas penyakit yang terlihat menjijikkan) ataupun momen mengagetkan (meski tetap muncul beberapa momen serupa yang efektif) tapi lebih berusaha membangun suasana mencekam yang terasa nyata. Semua kasatmata dan mencekam sebab terornya muncul dari hal yang bisa dibilang realistis dan mungkin terjadi, yaitu penyebaran penyakit. Teror dalam The Bay memang masih logis bila terjadi di dunia nyata, meski pada jadinya ketika misteri terungkap sisi logisnya cukup berkurang.

Narasi The Bay memang berpusat pada liputan yang dilakukan oleh Donna Thompson, tapi kita tidak hanya dibawa untuk melihat dari sudut pandang sang reporter saja, tapi juga lewat beberapa huruf lainnya. Mungkin karakter-karakter yang ada tidak hingga mengundang simpati, bahkan huruf Stephanie dan keluarganya yang menjadi sentra di titik puncak tidak hingga membuat saya terlalu peduli pada mereka. Tapi setidaknya tiap-tiap kisah mereka masih terasa cukup menarik dan sanggup menyajikan ketegangan. The Bay terperinci sebuah sajian mocku-horror yang unik dan cukup mencekam. Tidak hingga membuat saya sangat ketakutan tapi tetap bisa menghadirkan sebuah tontonan dengan tensi yang terjaga dan misteri yang membuat penasaran. Saya suka bagaimana The Bay sanggup tampil beda dari kebanyakan horror mockumentary yang lebih sering menyoroti kisah rumah berhantu dan segala hal yang berkaitan dengan teror makhluk halus. The Bay memang hanya sebuah film horor dengan bujet rendah, tapi kepintaran dalam memanfaatkan teknik mockumentary membuat imbas CGI dan aneka macam aspek visual lain yang bahu-membahu seadanya menjadi terlihat begitu kasatmata dan meyakinkan.

Artikel Terkait

Ini Lho The Bay (2012)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email