Alexander Payne itu jagonya menciptakan sebuah tontonan drama yang menyentuh dan punya kedalaman emosi tapi juga dibalut dengan unsur komedi yang ikut menambah warna filmnya. About Schmidt yang menampilkan Jack Nicholson sebagai seorang lansia yang coba menghadapi masa tuanya yang sepi yakni sebuah drama yang amat menyentuh tapi juga punya beberapa momen yang lucu. Lewat film ini jugalah aku menjadi tertarik mencari film-film Jack Nicholson. Dua tahun kemudian Payne menciptakan sajian bromance dalam Sideways yang berdasarkan aku meskipun masih kalah jauh dibanding About Schmidt tapi lewat film itulah Payne mendapat Oscar pertamanya sehabis memenangkan "Best Adapted Screenplay". Tujuh tahun kemudian barulah ia menciptakan film kelimanya yang sama menyerupai Sideways, film ini juga diangkat dari sebuah novel berjudul sama.
Kisahnya tidaklah rumit untuk ditonton tapi rumit bila kita sendiri yang mengalami permasalahan tersebut. Matt King (George Clooney) yakni pengacara yang tinggal di Honolulu, Hawaii. Matt dan kelaurganya juga memiliki sebuah tanah seluas 25.000 hektar di Pulau Kaua'i yang ketika ini sedang dalam proses perundingan untuk dijual. Tapi alasannya yakni kesibukannya itulah Matt jadi tidak punya waktu untuk keluarganya. Sampai suatu hari sang istri mengalami kecelakaan yang membuatnya koma. Matt sekarang mau tidak mau harus lebih mendekatkan diri kepada kedua putrinya, Scottie (Amara Miller) yang gres 10 tahun dan Alex (Shailane Woodley) yang berusia 17 tahun. Karena kurangnya perhatian, kedua putri Matt tersebut punya problem masing-masing. Scottie sangat nakal dan sering bicara tidak sopan. Alex juga punya lisan yang tidak bisa dijaga ditambah lagi ia sering mabuk dan mengkonsumsi narkoba. Tapi sekarang Matt harus berusaha memperbaiki hubungannya dengan kedua putrinya sambil terus berharap istrinya akan sembuh. Tapi ternyata ada beberapa fakta mengejutkan yang nantinya akan Matt ketahui.
The Descendants tampil dengan sederhana sekaligus ringan tapi juga menyenangkan. Sebenarnya kisah perihal keluarga yang kurang serasi alasannya yakni ayahnya sibuk kemudian ia harus berusaha membangun kekerabatan yang baik dengan anak-anaknya yang nakalnya bukan main dan menyebalkan sudah sering diangkat. Tapi perlu dicatat, film ini berbeda. Memang Matt King yakni sosok yang sempat melupakan keluarganya, tapi momen disaat ia harus memperbaiki kekerabatan dengan anak-anaknya bukanlah alasannya yakni sang istri berlibur sendiri atau bepergian menyerupai yang sudah jamak diceritakan Hollywood, tapi alasannya yakni sang istri dalam kondisi koma bahkan hampir tidak mungkin selamat. Kaprikornus alasan Matt sadar akan kekeliruannya sangatlah logis dan tidak dipaksakan. Lalu tidak ada juga bawah umur yang nakal keterlaluan. Scottie dan Alex memang bandel, tapi hal itu sangat masuk akal mengingat kurangnya kasih sayang yang mereka terima. Keduanya juga terlihat sebagai sosok yang sangat masuk akal ditemui pada bawah umur di dunia kasatmata yang kondisi rumahnya menyerupai itu. Mereka bandel, tapi sangat terlihat intinya mereka menyayangi keluarga yang mereka punyai.
The Descendants juga yakni kisah perihal orang-orang yang berusaha untuk menjadi lebih remaja dan lebih baik. Semua tokohnya pernah punya kesalahan yang mereka perbuat di masa lalu. Mereka kemudian menemukan kondisi yang menciptakan mereka meratapi kesalahan mereka dan mencoba untuk memperbaiki kesalahan tersebut dan berusaha melanjutkan hidup dengan lebih baik. Begitulah The Descendants, tanpa pelengkap dramatisasi yang berlebihan tapi cukup dibumbui sedikit komedi yang tujuannya bukanlah untuk memancing tawa penontonnya hingga terpingkal-pingkal, tapi sebagai sebuah pewarna dalam kehidupan dan konflik yang dialami karakternya. Kita akan tersenyum melihat kelucuan-kelucuan yang hadir dari momen-momen awkward ataupun obrolan yang lucu tapi cerdas.
Bicara soal dialog, naskah yang ditulis Alexander Payne bersama Nat Faxon dan Jim Rash ini memang sangat cerdas. Perhatikan saja, dari semenjak narasi awal dibacakan George Clooney hingga adegan demi adegan berganti kita akan sering menemui dialog-dialog cerdas yang seringkali juga bisa memancing tawa. Bagaimana sebuah konflik dibangun dan diselesaikan juga tidak kalah cerdas. Digabungkan dengan cara penyutradaraan Payne, maka film ini akan memunculkan aneka macam adegan asing nan menarik menyerupai misalnya ketika Matt marah-marah didepan istirnya yang sedang koma dan ironisnya hal tersebut kemudian akan diulangi oleh dua orang lain yang berbeda. Yang jelas, akting para pemainnya juga turut membantu mengangkat kualitas film ini. George Clooney memang terlihat santai, tapi kedalaman emosi amat banyak ia munculkan. Tentunya adegan menjelang simpulan yang jadi satu-satunya adegan Clooney menitikkan air mata di film ini yakni salah satu bukti dan tentunya menciptakan Clooney jadi frontrunner untuk memenangkan Oscar pertamanya untuk "Best Actor" tahun ini. Shailene Woodley-pun ternyata tidak cuma bagus luar biasa tapi aktingnya juga bagus. Tapi sayangnya Oscar tidak menominasikannya dan malah menentukan Melissa McCarthy. Apakah abjad perempuan obesitas yang menanggapi nasibnya dengan bijak dan konyol lebih bisa mengambil hari mereka daripada abjad seorang anak bermasalah tapi disisi lain mengatakan rasa sayang dan peduli pada keluarganya? Judy Greer-pun bahwasanya bisa lebih bagus andaikan porsinya dilipat gandakan.
The Descendants yakni kisah yang ringan dan gampang diikuti. Sangat gampang menyayangi film ini alasannya yakni dibalik ceritanya yang ringan dengan balutan komedinya, karya Alexander Payne ini menyuguhkan konflik-konflik yang tidak berlebihan dan bukan tidak mungkin ditemukan di kehidupan sehari-hari. Kisah perihal bagaimana seseorang mau atau bisa menyadari kesalahan yang telah ia perbuat kemudian kemudian berusaha memperbaiki kesalahan tersebut, alasannya yakni intinya tidak pernah ada kata terlambat untuk memperbaiki kesalahan. Yang ada hanyalah perbedaan akhir yang ditimbulkan alasannya yakni kesalahan tersebut. Untuk peluang di Oscar mungkin aku akan lebih menjagokan The Artist, tapi Clooney terang sangatlah pantas mendapat Oscar pertamanya dengan status lead actor.
RATING:
Ini Lho The Descendants (2011)
4/
5
Oleh
news flash