Sunday, January 13, 2019

Ini Lho A Werewolf Boy (2012)

Kisah cinta dua makhluk berbeda jenis memang semakin menjadi tren sejak kesuksesan Twilight Saga yang menampilkan kisah cinta segitiga antara manusia-vampir-werewolf. Awal tahun ini Warm Bodies malah menyajikan kisah cinta antara insan dengan zombie. Nampaknya perfilman Korea juga tidak mau kalah dan mengikuti fenomena ini dengan menampilkan sebuah kisah cinta antara insan dengan werewolf. Hasilnya luar biasa dimana A Werewolf Boy berhasil meraih sukses dengan bisa menjadi film melodrama terlaris sepanjang masa di Korea sekaligus menempati posisi 20 dalam daftar film terlaris sepanjang masa disana. Tentu saja selain sebab kisahnya yang memang menarik bagi semua kalangan penonton, fakta bahwa film ini dibintangi oleh dua bintang muda Korea yang tengah bersinar yakni Park Bo-young dan Song Joong-ki ikut andil besar dalam kesuksesan film ini. Park Bo-young dikenal lewat kiprahnya dalam Speedy Scandal yang juga termasuk film terlaris sepanjang masa di Korea (urutan 10), sedangkan Song Joong-ki yang sempat menjadi member Running Man hingga tahun 2011 itu juga tengah menanjak karirnya lewat beberapa tugas di film layar lebar sampai serial televisi. Namun diluar banyak sekali faktor tersebut, A Werewolf Boy memang sebuah film yang punya kualitas cukup mengesankan.

Kim Suni (Lee Young-lan) yakni seorang perempuan renta yang tinggal di Amerika bersama anak dan cucunya menerima sebuah telepon yang meminta dirinya untuk kembali ke Korea. Suni pun kembali dan kesudahannya datang bersama cucunya, Eun-joo (Park Bo-young) di sebuah rumah renta yang dulu sempat ia tinggali bersama ibu dan adiknya. Disana ia mulai mengingat kenangan 47 tahun kemudian ketika ia masih sampaumur (Suni muda juga diperankan oleh Park Bo-young) dimana ketika itu Suni dan keluarganya gres saja pindah ke rumah tersebut. Suni sendiri yakni gadis pendiam yang jarang bergaul akhir badannya yang lemah sebab sebuah gangguan paru-paru. Suatu hari Suni dikejutkan oleh kemunculan sebuah makhluk misterius dari dalam gudang rumahnya. Ternyata makhluk tersebut yakni seorang pemuda. Namun cowok yang nantinya diberi nama Chul-soo (Song Joong-ki) tersebut punya banyak keanehan. Dia tidak bisa berbicara dan terlihat begitu liar layaknya binatang buas. Ya, Chul-soo ibarat yang sudah kita tahu yakni werewolf. Keberadaan Chul-soo awalnya menciptakan Suni terganggu, namun usang kelamaan Suni justru berusaha mengajari Chul-soo untuk berperilaku layaknya insan pada umumnya, dan tanpa disadari kehidupan Suni yang sebelumnya muram menjadi lebih ceria.

A Werewolf Boy memang punya formula yang kurang lebih sama dengan film-film ibarat Twilight misalnya, namun kelebihan dari film ini yakni bisa menghadirkan kisah cintanya dengan begitu berwarna dan menyentuh. Bahkan konflik-konflik lain diluar kisah cinta manusia-werewolf ini juga bisa dihadirkan dengan cukup baik. Segala konflik yang dihadirkan oleh film ini bisa menciptakan saya terbawa dan ikut mencicipi emosi yang coba dibangun. Ambil referensi konflik yang dibangun lewat kemunculan abjad Ji-tae (Yoo Yeon-seok) yang mampu menciptakan penonton dengan gampang membencinya. Keberadaan abjad Ji-tae mampu menciptakan penonton jadi makin peduli terhadap pasangan Chul-soo dan Suni. Tidak hanya romansa saja, sebab A Werewolf Boy juga menyelipkan banyak sekali unsur lain ibarat konspirasi pemerintahan dan konflik yang timbul di masyarakat akhir munculnya sosok insan serigala. Pada kesudahannya hal-hal tersebut memang hanya menjadi pemanis di samping kisah cinta yang jadi menu utama, tapi setidaknya film ini jadi lebih berwarna namun tetap tidak kehilangan fokus utamanya pada aspek romansa tersebut. Pada kesudahannya meski punya kisah yang tidak spesial, namun pengemasan yang baik menciptakan film ini menjadi terasa begitu menarik.
Bagi anda yang mengharapkan sebuah tontonan insan serigala yang penuh dengan darah dan adegan sadis terang akan kecewa, sebab A Werewolf Boy memang bukan berfokus pada hal tersebut dan bisa dibilang "sangat bersih" untuk ukuran sebuah film yang punya sosok insan serigala sebagai abjad utamanya. Memang saya menjadi merasa ada yang kurang dengan tidak adanya darah yang tumpah (bahkan adegan ketika sang serigala mencabik mangsanya terlihat begitu sopan), tapi toh untungnya kisah cinta yang ditampilkan terasa begitu efektif. Ya, meski kisahnya memang begitu fantasi, tapi saya tidak merasa ceritanya berjalan dipaksakan ataupun dibuat-buat. Semuanya mengalir dengan baik, bahkan hal-hal ibarat kemunculan sosok Chul-soo, asal-usulnya, munculnya konflik sampai konklusi bagi ceritanya terasa begitu realistis jikalau kita mengesampingkan fakta bahwa ini yakni kisah cinta insan dengan werewolf. Tidak bisa dipungkiri masih ada plot hole yang terkadang menggangu tapi saya yang sudah begitu menikmati romansanya menjadi memaafkan lubang tersebut. 

Jika ditilik lagi, A Werewolf Boy juga terlihat sebagai sebuah film coming-of-age dimana sosok Chul-soo berusaha berguru untuk menjadi insan yang "normal", begitu pula dengan Suni yang mulai menemukan kehidupan yang terasa benar-benar hidup sehabis selama ini karam dalam muram. Pujian juga patut diberikan pada kedua pemain utamanya yang mampu bermain baik dan menghadirkan chemistry yang kuat. Hubungan keduanya mengingatkan saya pada hubungan R dan Julie dan Warm Bodies dimana mereka juga mencicipi cinta tanpa bisa berkomunikasi secara ekspresi dengan lancar. Saya begitu suka bagaimana interaksi antara Chul-soo dan Suni dibangun dengan banyak sekali cara, tidak hanya lewat kata-kata gombal yang diumbar sepanajgn film layaknya kisah cinta Edward dan Bella. Selipan humor segar yang mengelilingi hubungan keduanya juga semakin menghidupkan suasana dan menciptakan romansanya semakin hangat dan menyenangkan untuk diikuti. Park Bo-youn mampu mengatakan banyak sekali sisi dari Suni mulai dari sosoknya yang muram dan ringkih sampai kemudian mulai bermetamorfosis gadis yang ceria dan aktif sejak bertemu Chul-soo. Sedangkan Joong-ki cukup mengejutkan dimana saya masih ingat menyaksikannya sebagai member Running Man yang sering dijadikan materi ledekan tapi nyatanya punya kapasitas akting yang lumayan.

Tentu saja jikalau bicara melodrama Korea pastinya akan ada momen tearjerker khususnya di pecahan ending. Begitu juga dengan film ini yang punya ending begitu menyentuh. Saya dibentuk menangis oleh bagaimana konklusi yang tolong-menolong tertebak dan sederhana tersebut mampu merepresentasikan makna sebuah cinta sejati yang tidak mengenal apapun sebagai pemisah antara keduanya. Overall, A Werewolf Boy yakni sebuah menu yang berwarna secara emosi dengan mampu menciptakan saya tertawa sampai menangis oleh kisah cinta antara insan dengan werewolf yang disajikan. 


Artikel Terkait

Ini Lho A Werewolf Boy (2012)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email