Saturday, January 12, 2019

Ini Lho August: Osage County (2013)

August: Osage County mempunyai naskah yang merupakan pembiasaan dari sebuah pementasan teater berjudul sama karya Tracy Letts. Pementasannya yang pertama dilakukan pada Juni 2007 meraih kesuksesan bahkan memenangkan pulitzer hingga balasannya diubahsuaikan menjadi film yang disutradarai oleh John Wells ini. Ada banyak hal yang mengakibatkan film pembiasaan naskah teater menjadi menarik untuk ditonton. Yang pertama yaitu set lokasi yang biasanya tidak terlalu banyak, bahkan beberapa hanya berada di satu daerah sebut saja Rope milik Alfred Hitchcock. Hal lain yang menarik dari pembiasaan naskah teater yaitu karakter-karakternya yang begitu besar lengan berkuasa hingga bisa mengakibatkan konflik sederhana yang tidak jarang hanya berupa pertengkaran dan tukar barang obrolan bisa terasa begitu hidup dan menarik. Kabar baiknya yaitu orang yang menulis naskah film ini tidak lain yaitu Tracy Letts sendiri, jadi kita bisa berharap filmnya masih punya semangat yang sama dengan versi teaternya. Selain itu, film ini juga diisi oleh begitu banyak nama besar mulai dari Julia Roberts, Ewan McGregor, Chris Cooper, Abigail Breslin, Bennedict Cumberbatch dan tentunya Meryl Streep. Bukannya berlebihan, namun bila suatu film punya naskah dan penggarapan yang jelek sekalipun film itu bisa tetap lezat ditonton bila ada Meryl Streep, menyerupai The Iron Lady misalnya.

Bulan Agustus yang begitu panas menyengat di Osage County tepatnya di kediaman Violet Weston (Meryl Streep) terjadi kehebohan ketika sang suami tiba-tiba saja menghilang ddan ditemukan tewas bunuh diri beberapa hari kemudian. Violet sendiri yaitu seorang perempuan yang ketagihan pil-pil penghilang rasa sakit sesudah mengidap sebuah kanket verbal yang cukup parah. Seusai pemakaman diadakan makan malam yang diikuti semua anggota keluarga termasuk ketiga puteri Violet. Ada pasangan Barbara (Julia Roberts) dan Bill (Ewan McGregor) yang rumah tangganya tengah dilanda permasalahan tiba bersama puteri mereka, Jean (Abigail Breslin) yang rebel. Kemudian ada Karen (Juliette Lewis) yang selalu bawel dan membanggakan hidup mewahnya tiba bersama sang tunangan, Steve (Dermot Mulroney). Lalu si puteri bungsu Ivy (Julianne Nicholson) yang tinggal tidak jauh dari sana juga turut datang. Selain itu tiba juga adik Violet, Mattie Fae (Margo Martindale) bersama sang suami Charles (Chris Cooper). Yang terakhir menyusul yaitu putera mereka berdua yang canggung dan dianggap pecundang, Little Charles (Bennedict Cumberbatch). Namun program makan keluarga itu tentunya tidak berjalan lancar sebab akan ada banyak teriakan, umpatan, ejekan, tawa, perkelahian bahkan rahasia-rahasia besar yang terungkap. 

August: Osage County adalah film yang mengakibatkan obrolan antar karakternya sebagai kekuatan utama. Mulai dari sekedar obrolan selingan, konflik klimaks, hingga pemberi kejutan demi kejutan semuanya berasal dari dialog-dialog para tokohnya. Dan menyerupai yang sudah saya bilang film ini ounya begitu banyak teriakan yang saling bergantian muncul dari verbal karakternya. Untuk itu bila tidak ditunjang naskah yang jago serta tentunya akting yang memukau film ini akan kehilangan potensi kekuatannya. Jika bicara nasakah, naskah yang ditulis Tracy Letts ini begitu luar biasa. Tidak hanya mempunyai konflik berlapis rumit yang penuh fluktuasi emosi, naskahnya juga dipenuhi sajian komedi hitam. August: Osage County begitu luar biaa melompat-lompat dan mempermainkan emosi saya ketika filmnya bisa tiba-tiba beralih dari adegan yang begtiu lucu menjadi sebuah keheningan ataupun konflik penuh amaran yang memuncak. Rasanya menyerupai ketika kita sedang asyik bercanda dan tertawa bersama teman-teman kita tiba-tiba ada orang yang marah-marah dan mendadak mengakibatkan suasana yang tadinya ceria menjadi sunyi dan mengagetkan. Saya pun begitu mengagumi aspek black comedy film ini. Entah berapa kali saya dibentuk tertawa terbahak-bahak berkat kelucuan film ini entah dari obrolan ngawur karakternya atau lewat tingkah laris abstrak mereka menyerupai bergulat di meja makan atau parade piring yang dibanting.
Saya begitu mengasihi film ini, begitu mengasihi adegan makan malam yang gila tersebut. Tracy Letts begitu jenius dalam merangkai obrolan demi obrolan yang muncul. Banyak sarkasme yang lucu luar biasa, namun banyak juga rangkaian kalimat yang terasa begitu getir ketika masing-masing dari huruf mulai mengungkapkan permasalahan yang mereka miliki. Dinamika emosi yang dimiliki film ini luar biasa, temponya selalu terjaga dengan baik meski sesudah adegan makan malam tensi sempat menurun tapi tidak butuh waktu usang bagi film ini untuk menemukan kembali daya tariknya yang begitu memikat itu. Tapi semoga bagaimanapun adegan dinner itu memang sinting tapi luar biasa. Saya dibentuk berharap momen yang penuh amarah itu tidak kunjung berakhir. Banyak kekacauan disana, namun semua kekacauan yang tidak terkendali itu terasa begitu menarik dan jadi daya tarik utama film ini. Kedalaman yang dimiliki oleh masing-masing karakternya juga hebat. Tiap huruf diberi kesempatan untuk "bersinar" lewat dilema yang mereka punya. Memang porsi mereka beda-beda tapi bukan berarti huruf sekundernya menjadi begitu jomplang bila dibandingkan dengan mereka yang menjadi sorotan utama. Karakter Violet memang jadi sorotan utama, tapi Jean si gadis remaja juga tidak terlupakan dieksplorasi. 

Beginilah jadinya bila sebuah konflik yang potensial dimiliki oleh sebuah keluarganya ditumpahkan jadi satu. Saya yakin dari aneka macam dilema yang dimiliki keluarga ini juga dimiliki oleh keluarga anda. Entah itu yang "ringan" menyerupai dua sosok anak yang masing-masing jadi kesayangan ibu dan kesayangan ayah atau mungkin tidak jadi kesayangan orang renta sama sekali bahkan ada juga yang hingga diremehkan oleh orang tuanya. Atau lihat juga cerita perihal masa disaat belum dewasa telah tumbuh sampaumur dan hidup meninggalkan kedua orang renta mereka. Selain itu masih banyak lagi permasalahan dalam keluarga yang dimiliki oleh film ini. Keluarga dalam film ini memang begitu tepat menggambarkan bagaimana sebuah keluarga disfungsional. Mereka saling menyayangi, namun begitu banyak konflik dan rasa yang mereka terpendam entah itu konkret maupun negatif. Banyak diam-diam yang disembunyikan satu sama lain bahkan meski dari sesama anggota keluarga yang sedarah. Ya, ada begitu banyak diam-diam yang menjadi twist tak terduga yang begitu menampar saya ketika tiap fakta mengejutkan tersebut diungkap oleh sang penyimpan rahasia. August: Osage County  menawarkan bahwa sebanyak apapun konflik dan diam-diam dalam sebuah keluarga mereta tetap saling menyayangi, juga sebaliknya. Sebesar apapun rasa sayang antara anggota keluarga selalu akan ada konflik dan perselisihan diantara mereka. 

Pada balasannya August: Osage County menjadi sebuah film yang luar biasa bagi saya. Kisahnya penuh dengan amarah, teriakan, pokoknya apapun itu yang menunjukkan ekspresi negatif. Meski ada sekilas kebahagiaan namun tetap saja emosi negatif mendominasi film ini, yang hebatnya tetap bisa menciptakan saya tertawa sehebat apapun pertengkaran yang terjadi. Sudah usang saya tidak tertawa terbahak-bahak, melonjak-lonjak bahkan bertepuk tangan ketika menonton film, dan August: Osage County berhasil menciptakan saya melaksanakan itu semua. Lewat naskah luar biasa berisikan dialog-dialog cerdas, pengemasan konflik penuh kekacauan yang begitu hidup, berpadu dengan akting gemilang dari ensemble cast-nya dimana bagi saya langsung Meryl Streep masih sedikit lebih baik dari Cate Blanchett. Film yang amat sangat underrated. 

Artikel Terkait

Ini Lho August: Osage County (2013)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email