Thursday, January 17, 2019

Ini Lho Mission: Impossible - Ghost Protocol (2011)

Melanjutkan tren 3 film sebelumnya, film keempat Mission: Impossible ini juga kembali berganti sutradara. Setelah secara berurutan ditangani oleh Brian de Palma, John Woo dan terakhir J.J. Abrams, kali ini sutradara yang biasanya menangani film animasi, Brad Bird (The Incredibles, Ratatouille) menjadi nahkoda film ini. J.J. Abrams sendiri kali ini bertindak sebagai produser bersama dengan sang bintang Tom Cruise. Bisa dibilang film ini juga jadi perjuangan seorang Tom Cruise mengembalikan kebintangannya sesudah beberapa film terakhirnya termasuk Knight and Day tidak terlalu sukses di pasaran. Selain Cruise beberapa bintang lain juga turut meramaikan film ini menyerupai Simon Pegg, Jeremy Renner dan Michael Nyqvist. 

Ethan Hunt (Tom Cruise) yang gres "bebas" dari penjara harus menjalani misi untuk mengambil dokumen diam-diam di Kremlin, Moscow. Dalam misinya kali ini Hunt dibantu oleh Jane Carter (Paula Patton) dan Benji (Simon Pegg) yang sekarang telah menjadi biro lapangan. Tapi ditengah misi tiba-tiba terjadi ledakan disana dan Hunt menjadi tertuduh dalam peledakan tersebut. Tapi bersama-sama peledakan itu didalangi oleh Kurt Hendricks (Michael Nyqvist) yang berencana mewujudkan perang nuklir antara Amerika dan Russia. Dalam kondisi itu Presiden Amerika memberlakukan "Ghost Protocol" yang menciptakan IMF keberadaannya tidak diakui meskipun harus menjalankan misi. Kini Hunt dan tim yang beliau kumpulkan termasuk William Brandt (Jeremy Renner) yang sebelumnya ialah seorang konsultan IMF harus berkeliling dunia untuk menghentikan perjuangan Hendricks sebelum perang nuklir pecah.
Dalam film keempatnya ini Mission: Impossible tidaklah memperlihatkan penemuan gres dalam plotnya. Usaha mengehentikan peluncuran rudal yang akan memicu perang nuklir sudah berulang kali ditampilkan entah itu dalam film action kelas A macam ini ataupun film action kelas B. Hal itu menandakan bahwa plot yang sangatlah simple. Tapi bagaimana plot yang sangat biasa itu dihukum ialah kisah lain. Ghost Protocol punya cara untuk menciptakan kisah biasa itu jadi terasa lebih istimewa. Caranya tentu saja dengan memasukkan elemen-elemen khas franchise Mission: Impossible menyerupai adegan agresi yang mendebarkan dan terlihat mustahil, hingga penggunaan alat-alat luar biasa canggih dalam menuntaskan misinya. Memang hal itu sudah sering muncul dalam film-film sebelumnya, hanya saja elemen-elemen tersebut coba dibalut dengan cara yang berbeda disini. Selain itu beberapa twist khususnya mengenai huruf Ethan Hunt dan William Brandt juga menarik.
Bicara soal adegan aksi, film ini punya cara yang tidak mengecewakan ampuh semoga penontonnya mencicipi ketegangan. Berbagai agresi menantang ancaman dilakukan khususnya oleh Ethan Hunt. Dan untuk itu Tom Cruise patut diberikan kredit lebih dan acungan  jempol atas keberaniannya melaksanakan banyak sekali adegan stunt sendiri tanpa memakai aktor pengganti. Hal itu cukup kuat khususnya terhadap sudut pengambilan gamabr yang bisa lebih bebas alasannya tidak perlu menghindari melaksanakan close-up yang seringkali terjadi dalam kasus penggunaan stunt double. Tentu saja adegan yang paling memacu adrenaline ialah ketika Ethan Hunt memanjat menara Burj Khalifa di Dubai yang merupakan bangunan tertinggi di dunia. Aura ketegangan sangat berhasil ditampakkan disitu.

Tapi sayangnya dalam adegan lain yang sebetulnya cukup seru juga, film ini punya satu kekurangan yang bagi saya mengganggu yaitu buruknya special effect yang digunakan.Contohnya bisa dilihat ketika adegan meledaknya Kremlin yang bahkan menciptakan saya termangu bukan alasannya takjub oleh dahsyatnya ledakan tapi lebih alasannya takjub melihat film dengan bujet $145 juta yang menampillkan imbas yang terasa begitu murah. Untungnya dalam adegan lain meski masih terlihat murah tapi terasa ada perbaikan kualitas dalam efeknya walaupun tetap saja terasa tidak pantas untuk film sebesar Mission: Impossible. Tidak hanya action film ini juga punya banyak sekali selipan komedi yang sangat efektif dan bisa menciptakan saya tertawa lebih keras daripada film bergenre komedi sekalipun. Tapi sayangnya terkadang komedinya yang efektif itu menciptakan adegan aksinya tertutupi. Sebenarnya adegan perkelahian dan semacamnya tidaklah jelek tapi sejak The Raid saya jadi punya standar yang lebih tinggi untuk terhibur dalam adegan perkelahian.

Untuk para pemerannya bolehlah diberi sedikit pujian. Tom Cruise selain totalitas dan aktingnya yang tidak jelek juga masih bisa memperlihatkan wibawa dan pesona sebagai action star di usianya yang sudah tidak muda lagi. Sedangkan Jeremy Renner punya potensi untuk menggantikan posisi Cruise andaikan beliau sudah dinilai terlalu bau tanah untuk terlibat dalam franchise ini. Simon Pegg? Dialah penyumbang tawa terbesar yang kemunculannya selalu berhasil mencuri perhatian. Mungkin hanya Michael Nyqvist saja yang walau tidak jelek sangat disayangkan porsinya sebagai penjahat utama tidak terlalu besar. Ironisnya poris yang kurang itu juga menimpa rekannya sesama cast dalam film The Girl with the Dragon Tattoo, Noomi Rapace yang dalam Sherlock Holmes: A Game of Shadows agak tersiakan bakatnya.

Sebuah film yang berisikan banyak sekali macam adegan agresi yang cukup menegangkan dan tempo yang cepat meskipun dibalut dengan imbas yang terasa kurang megah, Mission: Impossible-Ghost Protocol tetaplah sebuah sekuel yang memuaskan dan film action yang cukup berhasil mengatakan daya tarik bagi para penontonnya. Tapi jujur bagi saya film ini agak terasa overrated meskipun keseluruhan tetaplah film yang memuaskan dan menghibur. Dan tentu saja hasil jadinya bisa memperpanjang nafas franchise ini dan berpotensi menciptakan karir Tom Cruise kembali menanjak.


Artikel Terkait

Ini Lho Mission: Impossible - Ghost Protocol (2011)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email