Thursday, January 17, 2019

Ini Lho The Ides Of March (2011)

Istilah "Ides of March" sendiri berasal dari sebutan untuk tanggal 15 Maret dalam penanggalan Romawi. Tapi istilah itu juga dikenal untuk menyebut hari dimana Julius Caesar tewas dibunuh dalam sebuah konspirasi besar. Menilik dari judulnya itu garis besar kisah dalam film yang disutradarai oleh George Clooney ini juga ada hubungannya dengan bencana tersebut setidaknya dalam garis besar temanya yakni konspirasi yang terjadi dalam politik dan perebutan kekuasaan, hanya saja dalam film ini bukan kekaisaran Romawi yang diangkat tapi pemilu Presiden Amerika Serikat. Saya sendiri sangat tertarik akan film ini. Poster yang keren, dibintangi oleh dua pemeran favorit aku yaitu Ryan Gosling dan George Clooney dimana Clooney juga menjadi sutradara dan membantu menulis naskah, kemudian beberapa pemain pendukung yang tidak kalah besar namanya ibarat Philip Seymour Hoffman, Paul Giamatti, Marisa Tomei hingga Evan Rachel Wood. 

Daya tarik film ini makin berlanjut sehabis menerima balasan positif termasuk menerima 4 nominasi di Golden Globe (Best Picture-Drama, Best Actor for Ryan Gosling, Best Director dan Best Screenplay). Berkisah mengenai Stephen Meyers (Ryan Gosling) yang merupakan manajer dalam kampanye untuk capres dari partai demokrat sekaligus sedang menjabat sebagai Gubernur Pensylvania Mike Morris (George Clooney). Meyers sendiri dianggap punya talenta dan masa depan yang cerah dalam bidang politik meskipun sangat terlihat ia yakni orang yang naif dan masih hijau dalam kerasnya politik. Dalam prosesnya, Morris sementara masih unggul tipis dari pesaingnya Pullman (Michael Mantell). Namun hasil di Ohio akan sangat memilih hasil simpulan dimana pihak yang menang disana berarti akan memenangkan pemilihan tersebut.

Dalam kampanye tersebut selain Meyers ada juga Paul (Philip Seymour Hoffman) yang juga seorang manajer kampanye yang sudah sangat berpengalaman dan juga seorang mentor bagi Meyers. Di lain pihak ada Tom Duffy (Paul Giamatti) yang merupakan manajer dari pihak Pullman dan terus melaksanakan aneka macam perjuangan untuk menjatuhkan Morris dan tim kampanyenya. Ditengah kerja kerasnya, Meyers jatuh cinta pada Molly (Evan Rachel Wood) yang merupakan anggota muda dari tim kampanye Morris. Usahanya dalam membantu kampanye Morris hingga hubungannya dengan Molly nantinya akan menyampaikan banyak kejutan dan watu sandungan bagi perjalanan karir Meyers bahkan sangat mungkin merubah contoh pandangnya akan keras dan kotornya dunia politik yang penuh dengan konspirasi.
Berbagai konspirasi dan cara-cara kotor dalam dunia politik yakni hal yang sudah jamak diangkat dalam film-film bertema political thriller ibarat ini. The Ides of March yang diangkat dari novel Farragut North ini juga masih menyampaikan hal-hal serupa. Tidak akan butuh waktu usang untuk bisa menebak bahwa nantinya Meyers akan menerima aneka macam rintangan dalam karir politiknya yang tengah menanjak itu. Tidak sulit juga menebak bahwa Morris sang capres tidaklah sebersih dan sehebat yang diyakini oleh Meyers. Namun kisah yang biasa dalam film akan jadi luar biasa andaikan sang sutradara bisa meramu jalinan ceritanya dengan baik. Rangkaian adegan dan kisahnya bisa ia suguhkan dengan sangat menarik tanpa terkesan membosankan walaupun ini film wacana politik. Jujur aku sangat menyukai segala konflik yang ditawarkan disini meskipun twist-nya sendiri tidaklah terlalu mengejutkan tapi sangat ampuh dalam membangun tensi film.
Film ini memang ditujukan untuk mengkritik kotornya politik di Amerika, tapi yang aku lihat justru film ini bisa jadi citra sistem politik secara global entah itu dalam aneka macam taktik kampanye, aneka macam konspirasi dan keterlibatan media, hingga aneka macam macam konflik internal dan duduk perkara yang menimpa tim kampanye. Seperti yang digambarkan dalam diri Meyers yang mendukung Morris alasannya yakni memang pada awalnya ia sangat yakin bahwa Morris yakni kandidat yang paling sempurna untuk memimpin Amerika. Tapi bagaimanakah kalau ia mulai mengetahui keburukan sang calon? Nuansa yang terasa dalam film ini diluar dugaan terasa jauh lebih suram dari apa yang aku perkirakan khususnya dikala konflik mencapai puncaknya dan mendekati akhir. Sehingga dikala film berakhir aku masih bisa mencicipi tatapan mata duka seorang Ryan Gosling yang muncul di banyak adegan termasuk adegan akhir.

Mengenai jajaran pemainnya aku meminjam obrolan yang diucapkan oleh Paul Giamatti dimana ia berkata pada Meyers bahwa "dia mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang lain. Kau memancarkan sesuatu yang menciptakan orang-orang tertarik padamu" begitu kurang lebih. Kata-kata itu sangat pantas kalau ditujukan kepadaseorang Ryan Gosling. Dia mempunyai aura yang menciptakan penonton-penonton filmnya akan dengan gampang menyukai sosoknya. Hal itu jugalah yang menciptakan karirnya tahun ini sangat menanjak. Dan khusus untuk aktingnya dalam film ini ia masih memperlihatkan kapasitas akting yang mahir dan menciptakan The Ides of March menjadi panggung pertunjukkannya. Setelah sang pemeran utama melaksanakan tugasnya dengan baik maka giliran para pemeran pendukung yang melengkapi. Dan untuk hal itu trio George Clooney, Philip Seymour Hoffman dan Paul Giamatti bisa menyampaikan akting yang baik. Senang juga melihat Clooney memerankan sosok yang bukan lagi tipikal orang baik-baik.

Banyak yang menyampaikan The Ides of March itu overrated tapi aku sendiri sangat menyukai film keempat George Clooney sebagai sutradara ini. Konflik dan twist yang ditawarkan memang tidaklah terlalu mengandung terlalu banyak penemuan yang gres tapi pengemasannya terasa luar biasa bagi saya. Film ini seolah bagaikan menggambarkan apa yang terjadi didunia nyata. Dalam filmnya, Paul dan Morris "memberikan" tongkat estafet dalam percaturan dunia politik pada Meyers, sedangkan dalam dunia kasatmata seolah George Clooney juga menyampaikan tongkat estafet sebagai pemeran dengan jaminan kualitas luar biasa pada seorang Ryan Gosling yang tahun ini makin bersinar saja. Tentunya aku akan menyampaikan vote untuk film ini sebagai salah satu film terbaik 2011.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho The Ides Of March (2011)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email