Wednesday, January 9, 2019

Ini Lho Neighbors (2014)

Seorang Seth Rogen memang selalu identik dengan film rated R comedy yang penuh dengan dagelan jorok serta pesta gila-gilaan penuh ganja dan alkohol. Saya sendiri tidak terlalu menyukai Seth Rogen beserta verbal kotornya itu. Setiap filmnya ia lebih sering terasa annoying daripada lucu. Kaprikornus bagi saya pada awalnya Nieghbors atau yang dirilis dengan judul Bad Neighbors untuk peredaran diluar Amerika Serikat tidaklah terlalu menarik. Hanya saja kesuksesan film garapan sutradara Nicholas Stoller (Forgetting Sarah Marshall & Get Him to the Greek) ini meraup pendapatan diatas $266 juta serta respon positif dari para kritikus sukses menciptakan saya tertarik untuk memberi kesempatan pada film yang juga diproduseri Seth Rogen ini. Lagipula keberadaan Rose Byrne yang selalu memikat dan Zac Efron yang masih terus berusaha menjauhi imej "cowok ganteng Disney" cukup untuk menciptakan filmnya menjanjikan lebih dari sekedar Seth Rogen berbicara kotor dan mabuk-mabukan. Tapi memang Neighbors akan diisi oleh begitu banyak pesta gila-gilaan di dalamnya mengingat ini yakni film yang bercerita perihal "peperangan" antara sepasang suami istri dengan sebuah fraternity gila pesta.

Pasangan suami-istri Mac (Seth Rogen) dan Kelly (Rose Byrne) tengah berbahagia alasannya gres saja dianugerahi bayi perempuan yang lucu. Tapi meski merasa bahagia, sebetulnya di dalam hati mereka merindukan kehidupan mereka ketika muda dulu yang bebas, penuh pesta dan dipenuhi tantangan. Sampai suatu hari sebuah fraternity bernama Delta Psi Beta yang dipimpin oleh Teddy (Zac Efron) pindah ke rumah sebelah mereka. Tentu saja kehadiran mereka yang selalu menciptakan kegaduhan setiap malam akhir pesta gila-gilaan mengganggu Mac dan Kelly yang mempunyai bayi. Terlebih lagi Teddy dan teman-temannya tidak pernah merespon protes baik-baik yang dilakukan oleh Mac dan Kelly. Dari situlah peperangan antara kedua belah pihak tidak terhindarkan lagi. Mac dan Kelly berusaha mengusir Delta Psi dari lingkungan mereka, sedangkan Teddy dan teman-temannya pun berusaha terus membalas perlakuan Mac dan Kelly.
Pada awalnya, film yang semula berjudul Townies ini hanya akan menceritakan kisah perselisihan abjad milik Seth Rogen dengan para penghuni frathouse sebelum hasilnya sedikit dirubah dengan menambahkan abjad istri milik Rose Byrne alasannya dianggap terlalu ibarat dengan dongeng dari film Old School-nya Todd Phillips. Saya bersyukur hal itu dilakukan alasannya bila hanya mengandalkan Seth Rogen seorang maka Neighbors akan menjadi komedi yang amat garing dan menyebalkan setidaknya bagi saya yang tidak menyukai sosok Seth Rogen. 

Kehadiran Rose Byrne memang menciptakan film ini terasa jauh lebih segar, menarik dan tentu saja lebih lucu. Sebenarnya kegilaan yang dilakukan Rose Byrne tidak jauh beda dengan apa yang dilakukan Rogen, tapi masih dalam taraf yang tidak menyebalkan. Lagipula melihat seorang perempuan anggun melaksanakan banyak sekali hal abnormal (human milking?) selalu terasa menyegarkan. Hal yang sama juga terjadi pada Zac Efron. Hanya orang yang tidak peduli dan asal saja yang masih merasa imej Efron amat Disney sesudah banyak sekali macam filmnya akhir-akhir ini termasuk Neighbors. Efron lucu, khususnya ketika menirukan gaya DeNiro dalam Taxi Driver. Tapi lebih dari itu ia sanggup menciptakan karakternya tidak kosong lewat beberapa momen emosional meski Teddy dan penghuni frathouse lain masih kurang digali karakternya.
Selain kehadiran Rose Byrne dan Zac Efron, penyutradaraan Nicholas Stoller juga menciptakan banyak sekali jokes yang hadir dalam film ini sanggup bekerja dengan cukup baik. Ada dua jenis humor yang dihadirkan disini, pertama yakni humor yang mengandalkan timing tidak terduga, dan kedua yakni humor dengan kegilaan habis-habisan. Jenis humor yang pertama lebih sering berhasil dalam menciptakan saya tertawa, sedangkan humor kedua akan berhasil bila itu berfokus pada Rose Byrne atau Zac Efron daripada Seth Rogen. Tapi secara keseluruhan meski banyak dagelan yang miss, film ini masih tetap sanggup dinikmati berkat penggarapan yang baik dari Nicholas Stoller. Tapi disisi lain alasannya ini yakni film garapan Nicholas Stoller. saya berharap ada sesuatu yang lebih ditawarkan oleh film ini alasannya intinya Neighbros punya banyak potensi untuk menjadi lebih dari sekedar film yang penuh kegilaan pesta.

Film ini punya beberapa kisah yang harusnya sanggup digali lebih dalam, ibarat rasa "rindu" Mac dan Kelly akan kehidupan liar masa muda mereka, persahabatan antara Teddy dan teman-temannya di frathouse khususnya Pete (Dave Franco), hingga bagaimana mereka sebagai belum dewasa penggila pesta meski menghadapi "dunia nyata" yang akan menjelang, dan masih banyak lagi Neighbors punya potensi untuk menjadi sebuah komedi menghibur yang abnormal sekaligus berisi tapi sayang pada hasilnya hanya berakhir menjadi sebuah komedi abnormal dan berisik. Tidak jelek dan cukup menghibur memang, tapi seharusnya Neighbors bisa lebih dari ini, atau mungkin Seth Rogen terlalu banyak campur tangan ibarat yang ia lakukan dengan Green Hornet?

Artikel Terkait

Ini Lho Neighbors (2014)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email