Film ini ialah sebuah karya Andrei Tarkovsky yang paling sering ditonton diluar Rusia sekaligus yang paling dikenal. Andrei Tarkovsky sendiri sering disebut sebagai salah satu sutradara terbaik yang pernah ada dan seringkali melahirkan kontroversi dari film-film yang ia buat. Kontroversi yang sering ia lahirkan itulah yang membuatnya justru sempat dimusuhi pihak pemerintah Soviet. Meskipun begitu karya-karyanya amat diakui, bahkan seorang Ingmar Bergman juga mengagumi karya Tarkovsky dan juga sebaliknya. Ciri khas Tarkovsky ialah filmnya punya tempo yang lambat khususnya diawal yang berdasarkan beliau sengaja menciptakan awal film yang lambat untuk memperlihatkan waktu bagi penonton yang salah menonton film untuk sadar dan keluar dari ruangan. Selain tempo lambat dan durasi yang lama, Tarkovsky juga tidak terlalu menyukai penggunaan musik dalam filmnya sehingga seringkali muncul adegan lambat nan sunyi dalam karya-karyanya.
Kembali ke Solaris, film ini sering disebut sebagai "jawaban" dari Soviet atas film 2001: A Space Odyssey karya Stanley Kubrick yang rilis empat tahun sebelumnya. 30 tahun sesudah rilisnya film ini, Steven Soderbergh menciptakan remake bagi film yang diangkat dari novel dengan judul sama karya Stainslaw Lem ini. Versi Soderbergh sendiri punya durasi 45 menit lebih pendek dari milik Tarkovsky ini dan dibintangi oleh George Clooney. Kisahnya sendiri ialah mengenai Kris Kelvin (Donatas Banionis), seorang psikolog yang menerima misi di stasiun luar angkasa milik Soviet yang ketika itu sedang mengorbit di sebuah planet misterius berjulukan Solaris. Disana beliau diminta untuk meneliti berkenaan dengan beberapa kosmonot yang diduga mengalami halusinasi dan gangguan psikologis selama berada disana. Tetapi justru sesudah hingga disana, Kris juga ikut mengalami hal yang sama dimana beliau bertemu dengan istirnya, Hari (Natalya Bondarchuk) yang sudah meninggal 10 tahun lalu. Apakah itu halusinasi belaka ataukah ada hal lain yang belum mereka ketahui di Solaris?
Jika dibandingkan dengan 2001 milik Kubrick, Solaris memang sama-sama mempunyai durasi yang usang (Solaris 165 menit & 2001 142 menit) dan tempo yang amat lambat. Tapi intinya apa yang disajikan keduanya amatlah berbeda. 2001 lebih kearah penonjolan teknologi dan dituturkan secara lebih aneh dan kalau boleh dibilang susah dimengerti. Sedangkan Solaris lebih kearah sisi psikologis dan perasaan manusia. Penggunaan teknologi dan imbas dalam film ini juga lebih sederhana. Tetapi bagaimana film ini bertutur jauh lebih gampang dimengerti dan maknanya jauh lebih gampang diserap. Tapi memang sekali lagi Solaris ialah film yang amat mencirikan Tarkovsky. Banyaknya penggunaan take yang panjang tanpa obrolan dan musik menciptakan film ini akan melelahkan bagi para pecinta sci-fi yang penuh teknologi dan balutan adegan agresi seru.
Tapi kalau anda ialah penonton yang mengharapkan sebuah film yang penuh akan perasaan dan materi renungan maka Solaris akan jadi sebuah film yang ahli dan tidak akan membosankan sama sekali. Saya yang merasa cukup bosan dan pusing melihat 2001 milik Kubrick merasa begitu betah membuka mata mengikuti adegan-adegan dalam film ini yang berjalan secara perlahan namun begitu menghanyutkan. Dibanding memperlihatkan misteri yang menimpa para kosmonot, Tarkovsky lebih menentukan menciptakan penontonnya merasakannya langsung. Kita akan mencicipi misteri yang ada wacana eksistensi para "guest yang muncul disekitar orang-orang yang berada di stasiun luar angkasa tersebut. Kita akan dibentuk sama bingunganya dengan mereka bertiga mengenai eksistensi dan kenyataan para guest sekaligus mengenai kondisi mental mereka apakah hal-hal itu kenyataan atau mereka mulai menjadi gila?
Begitu banyak pertanyaan dan hal-hal yang sanggup diambil. Salah satunya ialah mengenai sifat insan yang seringkali merasa sebagai yang paling ahli dan merendahkan makhluk lain. Dalam film ini hal itu terlihat ketika para kosmonot merendahkan para guest yang mereka identifikasi bukan sebagai manusia. Mereka kemudian merasa bahwa spesies selain insan akan sanggup dengan gampang direndahkan dan nyawanya tidak berharga di mata mereka. Tetapi tentu saja masih ada insan yang tidak mempunyai kesombongan macam itu yang dimunculkan pada abjad Kris. Tapi sekali lagi tidak ada insan yang sempurna. Maka abjad Kris yang tidak memperlihatkan kesombongan tersebut punya kelemhana juga dimana beliau terlalu gampang dipengaruhi oleh perasaan dan cinta yang sedang ia rasakan dan seringkali melemahkan dirinya sendiri. Mudahnya, Solaris adalah sebuah dongeng wacana insan dan kemanusiaan, cinta dan eksistensi insan didunia ini. Film ini sendiri sedikit mengingatkan saya akan konsep yang ditawarkan dalam Another Earth meski disini makna yang muncul lebih dalam. Dan bagi saya Solaris ialah sebuah film yang lebih baik dibandingkan 2001 milik Kubrick.
RATING:
Ini Lho Solaris (1972)
4/
5
Oleh
news flash