Aura Transformers amat terasa dari semenjak saya pertama kali melihat trailer film ini. Serbuan pesawat alien yang bentuk kendaraannya tidak jauh beda dengan yang saya lihat di trilogi Michael Bay tersebut, hingga fakta bahwa Battleship juga berasal dari sebuah permainan yang dibentuk oleh Hasbro yang notabene juga pembuat Transformers. Disaat banyak orang mencaci ilham pembuatan film ini termasuk James Cameron yang menyampaikan bahwa ilham mengangkat film yang disesuaikan dari sebuah board game ialah hal konyol, saya justru merasa tertarik. Karena apabila berhasil maka film ini akan menjanjikan sebuah penemuan dalam penyajian action-nya. Lokasi yang lebih banyak didominasi berada di tengah maritim juga sudah merupakan perbedaan dari film-film lainnya. Sekarang tinggal bagaimana kerja sama duo penulis naskah Jon & Erich Hoeber dengan Peter Berg bisa mengeksekusi ilham dasar tersebut.
Jika Transformers punya Sam Witwicky, maka Battleship punya Alex Hopper (Taylor Kitsch) yang dulunya merupakan perjaka yang hidupnya tidak teratur dan seenaknya sendiri tapi kini sudah menjadi Letnan di kesatuan angkatan laut. Hal itu ialah alasannya ialah ajuan kakaknya, Stone Hopper (Alexander Skasgard) yang merupakan Kapten di kesatuan tersebut. Alex juga tengah berpacaran dengan Samantha (Brooklyn Decker) yang merupakan puteri dari Vice Admiral Shane (Liam Neeson). Tapi walaupun sudah menjadi seorang Letnan, kelakuan Alex tidak berubah dimana ia masih sering menciptakan problem menyerupai ketika langgar dengan Kapten Munagata (Tadanobu Asano) dari kesatuan Jepang. Bahkan akhir bencana tersebut Alex sudah akan segera dipecat. Tapi ternyata ditengah perjalanan mereka menerima serangan dari sepasukan alien yang mendarat di Lautan Pasifik. Ternyata perjuangan pihak NASA untuk berafiliasi dengan makhluk planet lain menemui hasil yang mengejutkan dimana para alien yang mendapatkan sinyal yang dikirim NASA justru tiba ke Bumi untuk melaksanakan serangan. Alex yang bersama pasukannya terkurung dalam sebuah perisai yang dibentuk oleh para alien tersebut harus berjuang dalam sebuah peperangan lautan untuk menyelamatkan dunia.
Harapan saya akan hiburan yang menyenangkan dari Battleship sayangnya tidak bisa terpenuhi semuanya. Harus diakui film ini bisa menghadirkan rentetan adegan pertempuran tengah maritim dengan baik. Spesial imbas yang digunakan juga memuaskan meskipun terang masih kalah kalau dibandingkan dengan film ketiga Transformers. Saya sendiri cukup menyukai bagaimana unsur permainan papan Battleship dimasukkan dalam film ini. Tidak terasa dipaksakan dan dihukum dengan tidak mengecewakan baik. Tapi sayangnya tidak ada penemuan dalam adegan aksinya selain hal tersebut. Sepanjang film, pertempuran yang disajikan hanya sebatas saling bertukar tembakan dan ledakan tanpa ada penemuan pertempuran lain. Justru saya lebih terhibur ketika film ini tengah memasuki adegan mengatur stretegi dengan menggunakan koordinat dibanding ketika adegan ledakan demi ledakan meriam memasuki pertengahan film yang usang kelamaan makin terasa membosankan.
Terasa agak maksa kalau saya mengkritisi plot hole dalam film semacam ini, tapi bagaimana lagi, terlalu banyak lubang yang ada dalam Battleship. Sebagai pola ialah mengenai latar belakang para alien menyerbu Bumi yang sama sekali tidak diterangkan secara jelas. Bahkan di Transformers Sentinel Prime atau The Fallen hingga Megatron punya tujuan yang jelas. Sangat terasa kehadiran para alien ini hanya untuk memicu adegan peperangan epic belaka. Selain itu masih aneka macam lubang yang cukup menggelikan menyerupai ketika menjelang simpulan film ketika para veteran marinir ikut terjun bersama kapal bau tanah mereka. Sangat menggelikan. Yang patut disyukuri ialah film ini tidak terjerumus menyerupai Transformers yang didominasi humor-humor konyol dan sangat garing. Karena meski diselipi humor setidaknya dalam film ini tidak berlebihan kecuali adanya sisipan musik Pink Panther diawal film.
Karakter Alex dalam Battleship juga jauh lebih baik daripada Sam Witwicky yang sulit disukai penonton itu. Meskipun urakan, tapi Alex ialah sosok yang pantas menjadi hero dan tidak terasa dipaksakan. Taylor Kitsch juga lebih yummy ditonton sebagai pahlawan di film ini daripada di John Carter. Hubungan yang ia tunjukkan dengan Kapten Munagata juga yummy diikuti. Brooklyn Decker mungkin tidak berakting baik tapi setidaknya ia bagus dan seksi disini. Jauh beda dengan Rihanna yang bahkan dari tampilan fisiknya sudah jauh dari kesan marinir. Apalagi ketika ia sudah harus berdialog yang terasa jauh dari kesan tough girl. Celetukan-celetukannya menyerupai "boom" atau apalah juga amat konyol bagi saya. Sedangkan untuk Liam Neeson porsinya sedikit dan memang saya rasa tidak perlu terlalu banyak alasannya ialah bisa berpotensi menutupi abjad lain macam Alex dan Munagata. Secara keseluruhan Battleship tidak hingga karam dalam jurang kehancuran, tapi masih sebuah sajian yang kurang memuaskan. Saya sendiri ialah orang yang tidak anti pada sajian brainless yang hanya mengandalkan aksi, terbukti saya menikmati Dark of the Moon. Tapi bagi saya Battleship tetaplah kurang memuaskan walaupun itu ditinjau dari segi film agresi yang penuh Istimewa efek.
RATING:
Ini Lho Battleship (2012)
4/
5
Oleh
news flash