Sudah cukup banyak film bawah umur yang dibentuk oleh sineas kita dan saya rasa merupakan sebuah pernyataan dari seorang yang menutup mata bila menyampaikan sineas lokal malas untuk menciptakan film bertemakan anak-anak. Mungkin jumlahnya masih kalah dibandingkan horor ataupun drama romantis, tapi untuk menyampaikan sangat sedikit film bawah umur saya rasa salah juga. Beberapa tahun terakhir film bawah umur khususnya yang mengambil pendekatan drama bercampur unusr musikal sudah ada beberapa dan itu merupakan langkah yang baik mengingat bawah umur Indonesia akhir-akhir inii memang tengah kekeringan hiburan bermutu yang sesuai dengan umur mereka. Hal itu jugalah yang nampaknya melatar belakangi pembuatan film Ambilkan Bulan oleh Ifa Isfansyah selain sebagai penghormatan kepada alm. A.T. Mahmud. Bermodalkan menyutradarai Garuda di Dadaku dan menulis naskah untuk Rindu Purnama, Ifa Isfansyah kembali menciptakan sebuah film bawah umur yang dicampur dengan nuansa musikal lengkap dengan balutan lagu-lagu ciptaan A.T. Mahmud. Apakah hasilnya sama hebatnya dengan Sang Penari yang menjadi puncak kesuksesannya tahun lalu?
Ambilkan Bulan berkisah wacana gadis cilik berusia 10 tahun berjulukan Amelia (Lana Nitibaskara) yang hidupnya terasa sepi dan kurang berwarna sejak meninggalnya sang ayah (Agus Kuncoro). Ditinggal mati suaminya menciptakan ibu Amelia (Astri Nurdin) terlalu larut dalam pekerjaannya dan kurang memiliki waktu untuk bersama sang puteri tunggal. Beruntung lewat facebook Amelia balasannya berkenalan dengan Ambar (Berlianda Adelianan Naafi) yang ternyata yaitu sepupunya sendiri. Amelia begitu terpukau dengan cerita-cerita Ambar mengenai keindahan desa kawasan tinggalnya. Hal itulah yang menciptakan Amelia begitu ingin pergi ke desa tersebut ketika liburan sekolah walaupun sang ibu awalnya sempat tidak mengizinkan. Sesampainya didesa, Amelia berkenalan dengan beberapa sobat gres yang nantinya akan bertualang bersama beliau bahkan hingga ke tengah hutan sekalipun yang nantinya akan menjadi sebuh petualangan yang tidak terlupakan bagi mereka.
Tidak ada yang gres dalam dongeng yang ditawarkan film ini. Kisah wacana seorang anak yang kurang menerima perhatian dari orang tuanya kemudian pada balasannya bertemu dengan teman-teman gres untuk kemudian tolong-menolong berpetualang yaitu sebuah kisah yang sudah berulang kali ditampilkan dalam film pecahan dunia manapun baik itu Hollywood ataupun Indonesia. Kemudian tinggal tergantung bagaimana jalan dongeng yang sudah sangat biasa tersebut dikemas jadi sebuah tontonan yang menarik. Untuk Ambilkan Bulan, cara yang dilakukan untuk menciptakan filmnya jadi lebih menarik yaitu dengan memasukkan adegan musikal yang menampilkan lagu-lagu dari A.T. Mahmud yang juga dibalut dengan visual animasi yang penuh warna nan menarik. Yang ditampilkan disini terang bukan visual animasi CGI kelas atas, namun penggunaannya dalam film ini justru sesuai. Tampilan animasi yang begitu "kartun" memang sangat sesuai dalam film yang menggambarkan wacana seorang anak kecil lengkap dengan banyak sekali macam imajinasinya yang tak terbatas dan penuh warna-warni. Tentu saja iringan lagu-lagu anak yang muncul mulai dari "Anak Gembala", "Libur Telah Tiba", "Ambilkan Bulan" dan masih banyak lagi.
Namun meski punya banyak momen yang menarik lewat adegan musikalnya, Ambilkan Bulan terasa kurang mengena bila berurusan dengan ceritanya. Alurnya berjalan datar-datar saja dalam artian tidak pernah membosankan tapi juga tidak pernah bisa terasa menyentuh. Begitu terasa bahwa film ini lebih berfokus pada adegan-adegan musikalnya daripada menampilkan sebuah dongeng yang lebih menyentuh dan mengena bagi para penontonnya. Beruntung masih tetap ada beberapa momen komedi yang cukup bisa mengangkat tensi ceritanya dan setidaknya bisa menciptakan penonton tersenyum khususnya dari aksara Kuncung yang memang ditempatkan sebagai sosok pemancing tawa. Para bawah umur yang bermain disini juga sayangnya tidak kesemuanya bisa memperlihatkan permainan yang bisa dibilang baik. Tapi yah saya tidak akan menuntut banyak dari pemain film dan aktris cilik yang sudah berusaha sekuat tenaga mereka ini. Setidaknya Lana Nitibaskara sebagai tokoh sentral film ini sudah tampil dengan baik.
Ambilkan Bulan secarra keseluruhan bukanlah film bawah umur yang Istimewa tapi terang layak tonton. Setelah selesai menonton film ini, dongeng dan karakternya mungkin tidak akan terngiang tapi terang lagu-lagu karangan alm. A.T. Mahmud akan selalu berkumandang dalam benak anda sesudah selesai menonton film ini. Makara bila anda ingin anak anda atau adik anda yang masih kecil mengenal lagu-lagu gubahan A.T. Mahmud maka ajaklah mereka menonton film ini. Saya sendiri meski tidak begitu terkesan dengan ceritanya tapi sangat menyukai momen musikalnya apalagi yang lengkap dengan banyak sekali animasi warna-warni tersebut. Jangan lupakan juga opening dan ending filmnya yang begitu magical dan bagi saya bab ending film ini yaitu satu dari sedikit bab yang bisa menyentuh dan menciptakan saya terharu dibuatnya.
RATING:
Ini Lho Ambilkan Bulan (2012)
4/
5
Oleh
news flash