Tuesday, January 15, 2019

Ini Lho The Deep Blue Sea (2011)

Pada awalnya The Deep Blue Sea yaitu sebuah naskah teater yang dimainkan pada tahun 1952 dan dibentuk oleh Terence Rattigan. Hampir 60 tahun kemudian, seorang Terence "yang lain" yakni Terence Davies mengadaptasi naskah tersebut menjadi sebuah film yang juga ia sutradarai. Untuk jajaran pemain ada dua bintang besar Tom Hiddleston dan Rachel Weisz yang menjadi pemain utama. Selain mereka berdua ada nama Simon Russell Beale yang meskipun dalam dunia perfilman atau bagi orang awam namanya mungkin kurang familiar tapi bahu-membahu ia yaitu seorang pemain drama teater yang punya nama besar dan sering dianggap sebagai the greatest stage actor of his generation. Ini yaitu sebuah cerita cinta yang ber-setting di London sekitar tahun 1950-an, sebuah kala dimana sisa-sisa dari Perang Dunia II masih belum sepenuhnya hilang baik itu secara fisik (kerusakan bangunan dan semacamnya) hingga kepada psikis orang-orangnya. Kisahnya sendiri bukan menyoroti hal tersebut, namun nuansa pasca perang tersebut cukup punya tugas disini khususnya pada huruf yang ada.

Kisahnya berjalan maju mundur, dimana kita akan diajak melihat kehidupan Hester Collyer (Rachel Weisz) yang masih muda dan menikah dengan seorang hakim pengadilan tinggi yang usianya jauh lebih tua, Sir William Collyer (Simon Russell Beale). Hester mendapatkan segalanya dari sang suami, baik itu kemewahan bahan hingga rasa sayang mendalam. Namun sayangnya Hester masih merasa ada yang kurang, yakni ia tidak mendapatkan gairah seksual bersama sang suami yang tentunya mensugesti kebahagiannya. Namun kisahnya dengan Sir William sudah berlalu 10 bulan yang lalu, dimana kini Hester sudah bersama dengan Freddie Page (Tom Hiddleston) yang bisa memenuhi segala hasrat seksualnya meski itu harus membuat Hester hidup dalam kondisi keuangan yang serba pas pasan. Namun sayangnya meski bisa memperlihatkan kepuasan dalam hal seksual, Freddie tidak bisa memperlihatkan kasih sayang hangat dan perhatian menyerupai Sir William, ia lebih sering menghabiskan waktunya untuk minum-minum bersama temannya atau bermain golf. Pada alhasil hal itulah yang membuat Hester tetapkan melaksanakan perjuangan bunuh diri.

Film ini berjalan dengan alur yang tidak sepenuhnya linear, dimana beberapa kali kita akan diajak melihat momen masa kemudian dimana Hester masih bersama suaminya dan alhasil bertemu dengan Freddie untuk pertama kali hingga terjadilah perselingkuhan tersebut. Kita sudah disuguhi adegan bunuh diri Hester diawal film, hingga kita akan dibawa menengok apa yang melatar belakangi keputusannya tersebut. Penggunaan alur non-linear ini bahu-membahu berpotensi cukup efektif untuk membawa penontonnya memahami cerita kekerabatan cinta segitiga tersebut dari banyak sekali macam sudut pandang. Dengan melihat kekerabatan yang dijalani Hester dengan kedua laki-laki dalam hidupnya tentu seharusnya bisa membuat penonton lebih gampang masuk kedalam cerita tersebut. Sebuah flashback dalam cerita cinta yang penuh kekontrasan dan perbandingan yang efektif pernah muncul dalam Blue Valentine dimana dalam film itu kita sanggup dengan gampang mencicipi perbandingan yang kontras dalam sebuah hubungan. Sedangkan dalam The Deep Blue Sea kita akan dibawa melihat perbadingan kedua kekerabatan yang dijalani Hester.
Masalahnya disini yaitu segala permasalahan dan konflik batin yang terjadi dihadirkan secara tersirat. Dalam The Deep Blue Sea yang saya rasakan justru membuat beberapa kebingungan mengenai banyak sekali latar belakang yang ada dalam segala konfliknya. Jika tidak ada penampilan andal dari Rachel Weisz yang bisa membuat saya ikut mencicipi kesedihan yang begitu mendalam pada karakternya mungkin saya tidak akan terlalu mencicipi keterikatan emosi yang berpengaruh pada film ini. Beberapa penonton mungkin akan mencicipi kebingungan terhadap beberapa hal menyerupai apa motif bahu-membahu Hester bunuh diri dan beberapa hal lainnya. Tapi sekali lagi kebanggaan tinggi patut diberikan pada Rachel Weisz. Tanpa mengesampingkan pemain lainnya (termasuk Tom Hidlestone dan Simon Russell Beale yang juga tampil bagus), Weisz yang sepanjang film memperlihatkan muka duka sungguh berhasil membuat saya ikut mencicipi kesedihan dan kemuraman selama menonton film ini. Salah satu adegan paling emosional bagi saya yaitu disaat Hester mencoba membujuk Freddie untuk pulang namun yang didapat hanyalah bentakan demi bentakan dari Freddie, dan yang dilakukan oleh Hester hanyalah menangis dan terus memohon. 

The Deep Blue Sea memang yaitu sebuah cerita cinta segitiga, namun pendekatan yang dilakukan tidak serta merta menyerupai film-film percintaan lainnya. Dalam film ini tidak ada satupun huruf yang bisa dibilang menjadi "sosok jahat". Semuanya memperlihatkan sisi manusiawi seorang insan dalam kekerabatan percintaan. Tidak ada seorangpun diantara ketiga tokoh utamanya yang bisa dipersalahkan, alasannya pada pada dasarnya yaitu setiap orang memang punya kelebihan dan kekurangan mereka masing-masing yang pada nantinya akan ada seseorang yang bisa mendapatkan segala kekurangan tersebut dan akan menjadi pendamping hidup orang itu. Dalam film ini yang terlihat yaitu bagaimana disaat dalam kekerabatan percintaan, seseorang dipenuhi rasa ketidak puasan dan penuh dengan hasrat untuk mendapatkan segalanya dalam sebuah cerita cinta. Freddie memang membutuhkan segala pemuas terhadap dirinya yang sehabis perang seolah kehilangan segala ketegangan dan pemacu adrenaline dalam hidupnya, dan ia menemukan itu pada kekerabatan seks. Begitu pula dengan Sir William yang punya segalanya baik uang dan rasa kasih sayang, namun ironisnya hal tersebut tidak bisa membahagiakan dua perempuan paling berharga dalam hidupnya, yakni sang istri dan ibunya sendiri. Sedangkan Hester sendiri yaitu sosok yang saya sebutkan sebagai orang yang ingin mendapatkan semuanya secara penuh dalam cerita cintanya, yang sayangnya hanya berujung pada kegagalan dan kesedihan. Overall, The Deep Blue Sea yaitu sebuah cerita cinta yang tidak gampang diikuti alasannya alurnya yang lambat, cerita yang tersirat dan nuansanya yang begitu kelam, namun penampilan andal Rachel Weisz membuat melodrama yang satu ini terasa begitu kuat.


Artikel Terkait

Ini Lho The Deep Blue Sea (2011)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email