Saturday, January 12, 2019

Ini Lho Lost Highway (1997)

Jalan kisah abstrak yang tidak masuk akal, atmosfer kelam lengkap dengan iringan musik atmosferik yang menghantui, karakter-karakter sinting yang baik dari luar ataupun dalam tidaklah terasa ibarat manusia, rangkaian adegan creepy bahkan disturbing yang bagaikan mimpi buruk. Disaat semua itu berpadu menjadi satu dibalik sebuah gorden merah misterius, maka saya tahu saya sedang berada dalam dunia antah berantah milik David Lynch. Saya bukan penggemar berat karyanya yang dengan gembira menyebut diri saya pengantu Lynchian, tapi selalu saja ada rasa ingin tau bahkan mungkin kerinduan untuk kembali ke dunia sureal David Lynch yang tidak pernah gampang untuk dimengerti. Saya suka Mulholland Drive dan Eraserhead, sedangkan Inland Empire hingga kini menjadi film yang paling berhasil menciptakan saya tersesat dalam sebuah labirin mimpi jelek yang tidak nyaman. Selalu diharapkan atensi lebih ketika menonton karya Lynch tapi ibarat yang sudah saya bilang, bagaimanapun filmnya menciptakan saya pusing saya tetap selalu ingin menonton karyanya yang lain lagi. Kali ini giliran Lost Highway yang hingga ketika ini dianggap sebagai salah satu film Lynch paling underrated yang jadi pilihan saya. Saya pun siap dibawa tersesat di sebuah jalan penuh kegelapan yang penuh misteri pekat. Tapi apa daya, kali ini dunia Lynch tidaklah seadiktif itu.

Fred Madison (Bill Pullman) yaitu seorang pemain saxophone yang tinggal berdua bersama sang istri, Renee (Patricia Arquette). Suatu hari keduanya mendapat kiriman sebuah rekaman video misterius. Di dalamnya terdapat sebuah rekaman yang menunjukkan rumah mereka. Bahkan di kiriman video berikutnya terlihat bahwa orang yang merekam video tersebut merekam Fred dan Renee ketika sedang tidur, yang berarti ia berhasil masuk ke dalam rumah tanpa sepengetahuan mereka. Disisi lain Fred meragukan bahwa pelakunya yaitu seorang laki-laki misterius (Robert Blake) yang ia temui di pesta. Pria misterius tersebut menunjukkan kemampuan anehnya yang bisa berada di dua kawasan sekaligus dalam satu waktu. Hal itulah yang menciptakan Fred curiga. Filmnya kemudian melompat pada momen dimana Fred berada dalam tahanan polisi dengan tuduhan membunuh sang istri. Fred yang dijatuhi eksekusi mati menjalani hari-harinya di penjara dengan badan yang dipenuhi rasa sakit. Hingga suati pagi seorang sipir dikejutkan ketika melihat bahwa orang yang berada dalam sel bukan lagi Fred, namun seorang cowok berjulukan Pete Dayton (Balthazar Getty). Dari sinilah ceritanya berubah, berfokus pada kehidupan Pete yang menjalani affair dengan Alice (Patricia Arquette), kekasih dari seorang gangster berjulukan Mr.Eddy (Robert Loggia).

Semua yang kau harapkan ada dalam film David Lynch dipunyai oleh film ini. Apa saja hal itu kurang lebih sudah saya sebutkan di kalimat pembuka goresan pena ini. Kaprikornus apakah itu berarti Lost Highway merupakan film yang bagus? Tidak juga, sebab walaupun semua aspek itu muncul, pengemasan kisah yang dilakukan oleh David Lynch dalam film ini tidak berhasil menciptakan saya terikat dan duduk terpana ibarat yang saya rasakan ketika menonton film-filmnya yang lain. Tentu saja film ini masih punya alur yang abstrak serta bermain-main dalam batasan mimpi dan realita dimana dari situlah segala misteri yang menyelimuti kisahnya terjadi. Dengan surealisme yang ada, terang penonton dibentuk bertanya-tanya tentang"bagaimana?", "siapa?" dan sebagainya. Tap permasalahannya, kisah yang dimiliki oleh Lost Highway tidaklah menarik. Tentu saja ada kalanya film ini menghadirkan alurnya secara linear sebelum jadinya Lynch membombardir penonton dengan segala momen surealnya. Disaat alur linear inilah film ini terasa membosankan. Kisah perihal seorang montir muda yang bermain api ketika ia menjalin korelasi gelap dengan kekasih seorang gangster tidaklah menarik. Apalagi ketika ceritanya seolah tidak berjalan kemanapun dan kita hanya diajak melihat Pete dan Alice bekerjasama seksual beberapa kali. 
Ada banyak misteri disini tapi ceritanya tidak menciptakan saya terstimulus untuk ikut berpikir dan berusaha memecahkan misteri tersebut. Disaat sebuah film misteri apalagi yang menggunakan pendekatan surealis gagal menciptakan penonton karam dalam ceritanya maka "habislah" film itu. Bagi saya tidak penting apakah saya atau penonton bisa mengerti segalanya perihal simbol-simbol, metafora dan puzzle dalam sebuah film sureal. Pada jadinya semua kembali lagi pada interpretasi tiap-tiap orang. Yang penting yaitu guna mendapat interpretasi, penonton harus dibentuk terikat dulu dengan ceritanya sehingga mereka terstimulus untuk ikut berpikir dan jadinya mendapat interpretasi masing-masing. Hal itulah yang menciptakan saya terus rela dibentuk tersesat dalam film David Lynch. Sayangnya hal tersebut tidak dipunyai Lost Highway. Bahkan bukannya saya sok tahu, tapi bagi saya misteri yang dipunyai Lost Highway yaitu yang paling lemah dan paling gampang diungkap dibandingkan film-film Lynch lainnya. Dibalik semua momen surealnya, ceritanya sungguhlah tipis dan cukup predictable. Kata kuncinya yaitu sebuah disorder psikologis berjulukan fugue state. Dengan bermodalkan satu hal itu terciptalah sebuah kisah thriller-kriminal sederhana yang oleh David Lynch di-twist sedemikian rupa dengan gayanya. 

Sebenarnya Mulholland Drive juga punya kisah yang sederhana, yakni eksplorasi dari sebuah mimpi.Sesederhana itu. Tapi di dalamnya Lynch memasukkan aneka macam unsur misteri dan crime yang begitu menarik dengan begitu banyak layer. Pada jadinya ketika twist yang bergotong-royong sederhana itu muncul, penonton tetap dibentuk puas dan terkejut sebab mereka sudah karam dan ikut berpikir mengenai tanggapan misteri yang ada. Saya pun merasa momen sureal yang dimiliki Lost Highway terasa kurang berpengaruh baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Ya, masih ada beberapa adegan disturbing namun kegilaannya tidaklah luar biasa. Istilah ibarat "terlalu ringan" ataupun "terlalu ramah" mungkin tidak pantas disematkan pada film David Lynch, namun bila dibandingkan dengan filmnya yang lain yang sudah saya tonton, kata-kata itulah yang saya rasa pantas untuk Lost Highway. Tidak banyak adegan yang memorable disini. Mungkin hanya sosok The Mystery Man milik Richard Blake yang terus terngiang baik sebab tampilan wajah dan ekspresinya yang super angker hingga momen kemunculannya yang creepy. Adegan dialog Fred dan laki-laki itu di sebuah pesta terasa gila. Begitu pula momen di padang pasir ketika laki-laki misterius itu mendekati Fred sambil membawa kamera video. Adegan itu merupakan yang paling menegangkan dan mengerikan dalam film ini.

Lost Highway yaitu sebuah kekecawaan. Sosok The Mystery Man yang mengerikan tidak sanggup mengangkat film ini. Tidak juga momen titik puncak hingga ending yang menawarkan konklusi secara surealis dimana momen tersebut terasa begitu menarik dan setidaknya masih menawarkan epilog yang menciptakan saya tersenyum. Namun rasanya terlambat, meski penutupnya sempurna, kisahnya yang bergulir sebelum itu begitu membosankan dan tidak menarik. Bahkan iringan musiknya yang memadukan ambience menusuk indera pendengaran ala David Lynch dengan musik-musik metal termasuk lagu dari Rammstein tidaklah menciptakan film ini jauh lebih baik. Ya, tapi setidaknya beberapa kelebihan diatas berhasil menciptakan Lost Highway tidaklah menjadi tontonan yang busuk. Masih ada cukup banyak poin yang menyelamatkan film ini dan membuatnya masih bisa ditonton. Tapi secara keseluruhan tetap saja ini yaitu sebuah kekecewaan dimana Lost Highway terasa ibarat Mulholland Drive yang masih kurang matang. Namun entah sihir atau hipnotis macam apa yang dipunyai Lynch, sebab meski telah dikecewakan saya nyatakan saya tetap akan dengan bahagia hati kembali lagi dalam dunia sureal yang menyesatkan dari David Lynch.

Artikel Terkait

Ini Lho Lost Highway (1997)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email