Saturday, January 12, 2019

Ini Lho Rush (2013)

Sebagai orang yang bukan merupakan pecinta Formula One, saya sama sekali belum pernah mendengar rivalitas yang terjadi antara James Hunt dan Nikki Lauda yang terjadi pada era 70-an. Hal yang sama terjadi sebelum saya menonton Senna, sebuah film dokumenter yang mengisahkan kehidupan Ayrton Senna termasuk rivalitas abadinya dengan Alain Prost. Kali ini giliran Ron Howard yang coba mengangkat rivalitas panas antara James Hunt dn Nikki Lauda yang telah terjadi sejak mereka sama-sama masih berlaga di Formula 3. Rush yang dibintangi oleh Chris Hemsworth sebagai James Hunt dan Daniel Bruhl sebagai Nikki Lauda akan mengajak penontonnya mengikuti sejarah persaingan keduanya khususnya yang terjadi pada animo 1976 yang sampai dikala ini dianggap sebagai salah satu animo paling panas dan dramatis dalam sejarah F-1. Rush akan mengajak kita melihat cerita keduanya yang dimulai pada tahun 1970 dikala mereka masih berlaga di ajang F-3. Saat itu keduanya pertama bersaing di sirkuit Crystal Palace dimana Lauda gres saja melakoni debutnya. Balapan yang dimenangkan Hunt tersebut ternyata menjadi awal persaingan sengit keduanya.

Nikki Lauda kesannya terlebih dahulu melakoni debutnya di F-1 pada tahun dikala bergabung dengan BRM F-1 Team dimana performanya mulai menarik perhatian banyak pihak. Melihat sang rival mulai menerima prestasi diajang balapan paling prestisius, Hunt pun tidak tinggal membisu dan pada kesannya melakoni debut bersama tim Hesketh Racing. Persaingan keduanya mulai memanas di animo 1975 dikala Lauda bersama tim Ferrari berhasil meraih gelar juara pertamanya. Namun puncak persaingan mereka gres terjadi setahun berikutnya dikala Hunt pindah ke McLaren yang lebih kompetitif. Tidak hanya tragedi di lintasan balap dimana keduanya terus bersaing memperebutkan posisi pertama saja yang panas alasannya yakni di luar lintasan juga kerap terjadi beberapa kontroversi. Hingga kesannya sempat terjadi kecelakaan yang nyaris menewaskan Lauda dan hebatnya tidak butuh waktu usang baginya kembali balapan dan menantang Hunt memperebutkan gelar juara. Tapi tidak hanya panasnya persaingan saja yang dibahas oleh Rush, alasannya yakni aspek-aspek kehidupan personal dari keduanya juga dibahas mulai dari sosok Hunt yang gemar berpesta dan gonta ganti pacar ataupun Lauda yang kepribadiannya sulit disukai orang lain.

Salah satu dilema terbesar pada sebuah film yang menyoroti persaingan antara dua orang khususnya yang diangkat dari cerita kasatmata dominan sama. Yaitu sulit untuk memaparkan kisahnya secara adil dan seringkali menyudutkan satu pihak dengan membuatnya sebagai sosok antagonis dan terlalu "mengagungkan" pihak yang lain. Bahkan dilema tersebut juga muncul dalam film sehebat Senna dimana Alain Prost nampak sebagai sosok antagonis yang layak dibenci. Melihat apa yang disajikan Rush, gampang saja untuk mengakibatkan sosok Nikki Lauda sebagai antagonis dan James Hunt sebagai protagonis. Namun naskah Peter Morgan yang ditangani oleh Ron Howard berhasil menyajikannya dengan begitu adil. Baik sosok Hunt maupun Lauda digambarkan mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing tanpa terasa berat sebelah. Baik Hunt yang punya kehidupan mewah ataupun Lauda yang tidak ramah dan terasa sinis semuanya ditampilkan. Tapi dibalik itu keduanya sama-sama punya sisi yang patut dikagumi khususnya kalau berkaitan dengan balapan. Mungkin pada kesannya penonton akan tetap menentukan siapa yang mereka jagokan tapi tidak menciptakan sosok lainnya menjadi antagonis.
Drama yang menyoroti personal keduanya memang berhasil dengan baik. Diluar cerita perseteruan antara mereka, Rush juga menyoroti cerita dua laki-laki yang berusaha mengejar mimpi dan ambisi mereka apapun resikonya. Keduanya sama-sama orang yang mempunyai dilema dalam kehidupan pribadi masing-masing. Namun tetap saja yang paling menjadi daya tarik yakni hubungan unik yang terjalin diantara mereka. Awalnya mereka terlihat saling membenci dan diatas lintasan sama-sama tidak pernah mau kalah dalam balapan. Namun perlahan mereka mulai menyadari bahwa keduanya secara tidak pribadi saling mendukung dan saling membutuhkan. Akhirnya terjadilah love-hate relationship yang unik diantara keduanya. Lewat hubungan unik itulah kedalaman cerita dalam film ini semakin tergali dan terasa semakin kuat. Bagaimana keduanya terus melaksanakan yang terbaik untuk saling mengalahkan sambil secara pribadi maupun tidak pribadi memperlihatkan pemberian satu sama lain. Pilihan Ron Howard untuk tidak serta merta membmaut "pertemanan" keduaya menjadi gamblang yakni pilihan sempurna alasannya yakni sejatinya apa yang terjalin antara Hunt dan Lauda memang abu-abu.

Tentu saja sebagai film yang menyajikan balapan sebagai latar belakangnya, Rush tidak serta merta hanya berfokus dalam menguatkan dramanya alasannya yakni adegan yang terjadi dalam lintasan juga digarap dengan begitu baik. Sinematogtrafi menawan yang begitu dinamis dipadu dengan sound menderu dari mesin kendaraan beroda empat makin menciptakan adegan balapan yang ada terasa sangat seru. Semuanya memuncak pada bab titik puncak dikala balapan di Jepang digelar. Dibawah guyuran hujan, Howard berhasil menyajikan momen balapan yang begitu epic. Tidak hanya seru, beberapa adegan di lintasan juga menggambarkan betapa bahayanya olahraga ini khususnya pada era 70-an dimana keselamatan serta keamanan pembalap belum begitu diperhatikan. Horor dari dalam lintasan itu jugalah yang makin memperlihatkan tensi ketegangan pada Rush. Saya dibentuk turut mencicipi bagaimana rasa takut para pembalap yang benar-benar tidak tahu apakah mereka akan menuntaskan balapan dalam kondisi hidup alasannya yakni pada dikala itu setidaknya ada dua pembalap yang tewas di lintasan setiap musimnya. 

Dimulai dengan sedikit terburu-buru tapi secara perlahan Rush mulai menjadi film yang begitu baik menuturkan kedalaman konfliknya baik itu di dalam maupun di luar lintasan sampai kesannya ditutup dengan konklusi yang tidak hanya memuaskan tapi juga terasa manis sekaligus menyentuh. Rush terasa begitu Istimewa alasannya yakni berhasil menggabungkan drama yang menggetarkan lewat banyak momennya tapi juga dilengkapi adegan agresi yang begitu menegangkan berupa balapan F-1 yang super seru sekaligus berbahaya. Pujian pun sanagt layak diberikan pada Chris Hemsworth dan Daniel Bruhl yang menyuguhkan akting yang baik sekaligus chemistry unik yang begitu kuat. Bagi Hemsworth ini menjadi bukti bahwa ia tidak hanya pemain film bermodal otot dan tampang yang sukses sebagai tuhan petir dalam Thor tapi juga pemain film elok yang layak diperhitungkan. 

Artikel Terkait

Ini Lho Rush (2013)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email