Tuesday, January 15, 2019

Ini Lho Nameless Gangster (2012)

Nameless Gangster ialah sebuah film yang cukup fenomenal di Korea Selatan, dimana film ini ditonton oleh sekitar empat juta penonton hanya dalam jangka waktu 26 hari pemutarannya. Sempat menempati posisi puncak Box Office Korea Selatan selama tiga minggu, film ini pada akibatnya berhasil meraup pendapatan diatas $30 Juta. Selain tema gangster, Nameless Gangster juga menjual nama pemain-pemain utamanya yang termasuk pemeran papan atas. Disini ada Ha Jung-woo (The Chaser, The Yellow Sea) dan pemeran senior Korea Choi Min-sik. Film ini sendiri bisa dibilang merupakan kembalinya Choi Min-sik sehabis terakhir kali muncul di tahun 2010 kemudian dikala menjadi seorang pembunuh sadis dalam I Saw the Devil (dalam film animasi Leafie, A Hen into the Wild ia hanya menjadi pengisi suara). Tidak hanya sukses secara komersial, dari segi kualitas, film yang disutradarai oleh Yun Jong-bin ini juga banjir pujian. Salah satu kebanggaan tiba dari majalah Time yang menyebut Nameless Gangster sebagai sebuah film yang akan menciptakan Martin Scorsese bangga.

Choi Ik-hyun (Choi Min-sik) awalanya hanyalah seorang petugas pabean di sebuah pelabuhan yang sering mendapatkan suap bersama dengan teman-temannya sesama petugas. Sampai suatu hari dikala bertugas malam ia memergoki dua orang yang tengah membongkar muatan yang ternyata berisi 10 kilogram heroin. Choi tetapkan untuk menjual heroin tersebut kepada Choi Hyung-bae (Ha Jung-woo) yang merupakan seorang bos gangster yang disegani di Korea. Dimulai dari situlah kehidupan Choi Ik-hyun berubah. Memanfaatkan kemampuannya berbicara (atau lebih mungkin disebut "menjilat"), Choi mulai berubah dari sekedar seorang tak dikenal yang sok gansgter menjadi salah satu sosok berandal paling dikenal di Korea. Selain itu kita juga akan diajak melompat beberapa tahun kedepan disaat Presiden Korea menyatakan perang terhadap ulah gangster yang mengagungkan kekerasan, dimana pada dikala itu Choi telah ditangkap oleh pihak kepolisian.

Dalam 133 menit saya dibawa untuk menyaksikan sebuah bravura performance dari para pemeran dalam film ini. Choi Min-sik ialah pola tepat dari seorang pemeran yang bisa menjadi abjad yang dimainkan dibanding hanya sekedar memerankan orang lain. Seperti dalam Oldboy ataupun I Saw the Devil, Choi Min-sik mengatakan kapasitas sebuah akting yang sampai mencapai ke detil-detil karakternya. Choi Min-sik berhasil menampilkan sosok Choi Ik-hyun yang akil bicara dan lebih mementingkan otak daripada otot disaat menjalankan bisnisnya sebagai seorang gansgter. Dia ialah seorang yang licik dan licin dalam menjalankan aksinya. Dia tidak ragu menghancurkan dan mengkhianati pihak lain yang menghalangi jalannya. Tapi apakah sosoknya hanyalah abjad licik dan jahat ibarat itu? Nyatanya tidak alasannya Choi Ik-hyun punya alasan yang jauh lebih dalam disaat tetapkan terjun kedalam dunia gansgter dibanding hanya ingin meraih uang sebanyak mungkin. Choi Ik-hyun ialah seseorang yang bisa dibilang terbuang beberapa kali, mulai dari tempatnya bekerja, sampai dikala ia sudah terjun dalam dunia gangster pun ia masih sering dipandang sebelah mata. 
Dari situlah saya mencicipi bahwa dibanding hanya sekedar uang ia ingin menjadi sosok yang dipandang dan dihormati. Muak dengan segala kondisi yang merendahkan dirinya, Choi Ik-hyum ingin menjadi sosok yang dipandang bagaimanapun caranya. Tapi disisi lain tentunya ia juga mengincar uang dan harta sebanyak mungkin, dan itu tidak hanya untuk kepuasan pribadinya alasannya ia ialah sosok yang bisa dibilang family man. Ia sangat peduli dan mengasihi keluarganya, dan ia memanfaatkan kecerdasan dan posisi yang ia miliki untuk kepentingan pribadinya dan keluarganya sendiri. Selain Choi Min-sik, Ha Jung-woo juga tidak kalah memikat. Sosoknya terlihat lebih kalem namun juga menyimpan banyak hal termasuk rasa murung akhir aneka macam pengkhianatan yang pernah ia rasakan. Hubungan kedua abjad ini sendiri bergotong-royong mempunyai keindahan tersendiri. Menjelang simpulan film dikala Choi Ik-hyum melihat foto-fotonya bersama Hyung-bae, saya pribadi teringat bahwa mereka pernah menjadi sebuah kesatuan solid sebagai ganster dan keluarga yang hangat pula. Sebuah keindahan yang mungkin akan terlewat dibalik segala kekelaman dunia gangster. Ha Jung-woo sendiri terlihat bisa menjalin chemistry kuat dengan Choi Min-sik. Menarik melihatnya sama sekali tidak kalah walaupun harus beradu akting dengan pemeran senior ini.

Durainya yang 133 menit sama sekali tidak melelahkan, alasannya Nameless Gangster benar-benar bisa menggabungkan unsur otot yang mengatakan beberapa kekerasan (meski tidak terlalu brutal) dengan otak yang menciptakan film ini menjadi sebuah menu gansgter yang cerdas. Nameless Gangster tidak pernah mengagungkan kekerasan (baca: otot) ataupun otak. Film ini mengatakan kedua hal tersebut ialah hal yang saling mengisi dan diperlukan. Kisahnya bisa tampil begitu menghipnotis, sehingga menciptakan saya terus terpaku dan tidak mengalihkan perhatian sedikitpun dari layar. Saya benar-benar diajak mengikuti sebuah rangkuman perjalanan seorang gangster dan yang paling penting kisahnya mempunyai hati. Tentunya dalam sebuah dongeng wacana seorang biasa yang menjadi gangster akan ada sebuah momen penting dimana sang tokoh utama berubah luar dalam dari seorang biasa menjadi gangster. Jika dalam The Godfather momen itu ialah penembakan di restoran yang dilakukan Michael Corleone, maka dalam film ini momen tersebut muncul dalam adegan dimana Choi Ik-hyun terlibat dalam sebuah perkelahian didalam bar. Dari situlah saya merasa bahwa Ik-hyun telah menjadi sosok yang baru, benar-benar momen yang luar biasa.

Dengan kelebihan-kelebihan diatas, Nameless Gansgter terasa begitu manusiawi. Namun aneka macam detail lain makin menciptakan nuansa realistis tersebut makin terasa. Jika ini ialah sebuah film Hollywood maka saya yakin akan ada lebih banyak adegan agresi yang digarap dengan begitu stylish, namun dalam Nameless Gansgter, adegan-adegan tersebut digarap dengan begitu realistis. Orang berkelahi disini mungkin tidak digarap dengan koreografer ciamik dan keren layaknya The Raid,tapi justru disitulah poin pentingnya. Apakah didunia kasatmata anda pernah melihat sebuah perkelahian yang tertata begitu keren? Tapi bicara syle film ini juga bisa terlihat keren tanpa harus berlebihan. Berbagai triumphant moment yang seringkali dibalut slow motion selalu terasa keren. Komentar bahwa film ini akan menciptakan Scorsese gembira tampaknya muncul alasannya nuansanya yang cukup ibarat dengan film-film awal Scorsese. Bahkan ada sebuah adegan yang bagaikan (atau memang) sebuah penghormatan bagi adegan ikonik dalam Taxi Driver dimana abjad Choi Ik-hyun memegang pistol dan berbicara sendiri didepan cermin. Nameless Gangster ialah sebuah dongeng wacana kontrol dan power yang pada presentasinya juga begitu kuat. Saya tidak tahu apakah Scorsese akan gembira melihat film ini tapi niscaya ini ialah sebuah film gangster yang sangat bagus, salah satu yang terbaik dalam beberapa tahun terakhir.


Artikel Terkait

Ini Lho Nameless Gangster (2012)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email