Saturday, January 12, 2019

Ini Lho Nobody's Daughter Haewon (2013)

Selain Kim Ki-duk yang merupakan sutradara favorit saya (ranking filmnya bisa dilihat disini) ada beberapa sutradara asal Korea Selatan yang dikenal sebagai langganan festival-festival film macam Venice hingga Cannes, salah satunya ialah Hong Sang-soo. Sama menyerupai Kim Ki-duk, film-film karya Hong Sang-soo merupakan film arthouse yang tidak erat dengan penonton mainstream, kurang berhasil di Box Office, namun sering meraih kesuksesan di pekan raya luar negeri. Sebelum Kim Ki-duk memenangkan Un Certain Regard di Cannes pada 2011, Hong Sang-soo sudah meraihnya terlebih dahulu sempurna setahun sebelumnya lewat filmnya Hahaha. Nobody's Daughter Haewoon merupakan satu dari dua film yang dirilis Hong Sang-soo pada 2013 (satunya berjudul Our Sunhi) sekaligus merupakan pengalaman pertama saya menonton karya sang sutradara. Jika Kim Ki-duk lebih sering mengeksplorasi sisi tergelap insan lewat jalan yang ekstrim, maka Hong Sang-soo lebih sederhana dalam bertutur dengan mengambil banyak tragedi dan aspek yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari tanpa memperlihatkan banyak dramatisasi. Hal itupun tergambar terang dalam Nobody's Daughter Haewon. Seperti judulnya film ini berkisah perihal seorang perempuan berjulukan Haewon (Jung Eun-chae) yang kisahnya akan dituturkan layaknya sebuah diary.

Haewon gres saja bertemu lagi dengan sang ibu sehabis lima tahun lamanya. Namun ironisnya pertemuan itu juga merupakan perpisahan alasannya ialah esoknya sang ibu akan pergi meninggalkan Korea untuk tinggal di Kanada. Jadilah hari itu mereka gunakan untuk mengobrol dan berjalan-jalan berdua menghabiskan waktu. Merasa kesepian sehabis kepergian sang ibu, Haewon pun menghubungi Lee Seong-joon (Lee Sun-kyun) yang merupakan profesor di sekolah film kawasan Haewon belajar. Keduanya sendiri dulu sempat menjalin kekerabatan sebelum memutuskan berhenti salah satunya alasannya ialah sang profesor masih berstatus suami orang yang gres saja mempunyai bayi. Keduanya pun bertemu kembali dan menyadari bahwa mereka masih sama-sama mencicipi cinta. Yang terjadi sehabis itu ialah penelusuran keseharian Haewon berkaitan dengan hubungannya dengan Seong-joon termasuk ketika mereka secara tidak sengaja bertemu dengan mahasiswa lain di sebuah kawasan makan yang berujung pada sebuah program minum-minum yang begitu awkward. Kisahnya begitu sederhana dan semakin kisahnya berjalan saya menyadari bahwa karakternya pun begitu konkret dan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Kesederhanaan yang sangat menguatkan filmnya secara keseluruhan.


Hong Sang-soo menghadirkan semuanya dengan begitu realistis mulai dari adegan yang ada, konflik yang terjadi, obrolan yang muncul hingga tiap-tiap karakternya, semuanya begitu familiar alasannya ialah sering terjadi di sekitar kita. Seorang mahasiswi jatuh cinta dengan profesornya yang sudah menikah? Obrolan yang berujung pada gosip perihal seseorang yang sebetulnya tidak terlalu disukai meski banyak sekali gosip yang diobrolkan banyak yang tidak terang kebenarannya? Semuanya sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kisahnya sendiri memang berfokus pada kekerabatan cinta Haewon dan Seong-joon, namun dibalik dongeng cinta tersebut, ini ialah kisah perihal seseorang yang berkeinginan untuk hidup bebas. Seperti judulnya, Haewon memang ialah seorang gadis yang hanya ingin melaksanakan hal yang beliau mau dan menyampaikan yang beliau inginkan. Dia ingin bebas. Ini ialah studi terhadap aksara Haewon yang punya keinginan besar untuk bebas. Dia seenaknya menerobos lokasi terlarang, beliau berpacaran dengan profesornya dan lain-lain. Sadar atau tidak sosok menyerupai Haewon sering kita temui dalam keseharian. Wanita anggun yang ceria, easy going, terkesan seenaknya, gampang dekat dengan pria hingga banyak yang membenci secara diam-diam. Sosok menyerupai Haewon saya yakin banyak yang membenci di dunia nyata, dan Nobody's Daughter Haewon mengajak ktia untuk mempelajari lebih mendalam perihal sosok perempuan menyerupai itu.
Seperti yang sudah saya tuliskan, Haewon ialah seorang yang ingin bebas dan hanya mau melaksanakan yang beliau inginkan. Semua hal itu alasannya ialah beliau mempunyai fatwa dan prinsip yang ia selalu pegang teguh tanpa bisa diganggu gugat. Hingga kesudahannya jikalau ada orang yang berusaha mendebatnya itu hanya akan menjadi hal yang percuma alasannya ialah Haewon terus memegang prinsipnya. Dia ialah perempuan yang kuat, namun jikalau ditengok lebih dalam beliau tidak lebih dari seseorang yang murung dan kesepian. Dia gres saja ditinggal pergi oleh sang ibu, kekerabatan cintanya pun ia jalani secara belakang layar dan sejauh yang saya lihat ia tidak benar-benar mempunyai sahabat untuk membuatkan dongeng kecuali Yeon-joo (Ye Ji-won) yang notabene juga punya kekerabatan cinta yang sama dengan yang dialami oleh Haewon. Kesepian itulah yang memicu cara Haewon menjalani hidupnya dengan terkesan semaunya. Namun ia menjadi seseorang yang tidak menggunakan topeng dalam hidupnya dengan tingkah "semaunya" itu. Justru teman-temannya yang bergunjing itulah yang menggunakan topeng. Di depan mereka terlihat baik-baik saja namun di belakang banyak dongeng jelek perihal ketidak sukaan mereka terhadap Haewon, dimana banyak dari dongeng itu yang tidak benar dan ironisnya itu terjadi alasannya ialah mereka tidaklah mengenal Haewon secara mendalam. Bukankah tragedi tersebut sering ktia temui atau bahkan lakukan di kehidupan sehari-hari?

Hong Sang-soo merangkum semuanya dengan begitu sederhana. Banyak one shot dan sudut kamerayang tidak terlalu bervariasi. Namun ia bisa membungkus semua adegannya dengan begitu kuat. Dalam Nobody's Daughter Haewon saya sangat suka bagaimana Hong Sang-soo beberapa kali menghadirkan momen pembicaraan yang tadinya hangat tiba-tiba berkembang menjadi awkward dan tidak nyaman. Ketidak nyamanan yang berujung keheingan, salah tingkah ataupun pengalihan topik pembicaraan secara tiba-tiba. Akting bagus dari Jung Eun-chae juga turut berperan besar membangun rasa dan suasana film ini. Semuanya nampak begitu natural mulai dari ekspresi, gestur, caranya bertutur hingga bagaimana ia merespon lawan dialognya dalam banyak sekali situasi. Akting bagus ditambah bonus kecantikannya itu berhasil menciptakan sosok Haewon yang dalam dunia konkret ialah sosok yang dibenci menjadi likeable dalam film ini. Hal tersebut sangat membantu studi karaktenya, alasannya ialah apa jadinya jikalau penonton sudah terlanjur tidak menyukai sebuah aksara dan "dipaksa" untuk mempelajari aksara tersebut?

Hadir dengan begitu realistis dan sederhana, film ini berhasil menghentak saya dengan ending yang terasa ambigu dan menghadirkan pertanyaan perihal mana yang kenyataan dan mana yang hanya mimpi dari Haewon. Namun jikalau banyak dari momen pentingnya yang hanya mimpi itu bukanlah "kecurangan" bagi saya alasannya ialah hal itu tetap menggambarkan bagaimana keinginan dan harapan Haewon untuk menjalani hidup apa adanya dan mendapat yang beliau mau sebagai citra kebahagiaan idela baginya. Akhirnya Nobody's Daughter Haewon merupakan sebuah perkenalan yang begitu mengesankan kepada karya Hong Sang-soo. Sebuah studi aksara yang mengalun lambat, tanpa percikan emosi yang tinggi namun begitu menghanyutkan, mendalam dan menyenangkan ditonton. Semuanya begitu konkret dan dekat dengan kehidupan ini. Saya pun menjadi tertarik mengikuti karya-karya lain dari sang sutradara sehabis ini.

Artikel Terkait

Ini Lho Nobody's Daughter Haewon (2013)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email