Saturday, January 12, 2019

Ini Lho Paranormal Activity: The Marked Ones (2014)

Setelah mangkir di tahun 2013 hasilnya franchise Paranormal Activity kembali muncul bukan dengan sekuel murni melainkan sebuah latino spin-off dengan tajuk The Marked Ones. Film ini sendiri sejatinya akan dirilis pada Oktober 2013 namun diundur hingga Januari 2014 sehingga membuat rehat setahun bagi franchise ini. Apakah pengunduran ini merupakan taktik semoga penonton tidak bosan dengan kisahnya yang mulai loyo atau murni alasannya faktor teknis? Saya tidak tahu namun harus diakui bahwa Paranormal Activity sudah mulai kehilangan greget horor dan ceritanya sendiri sudah mulai melebar kemana-mana. Paranormal Activity 4 sendiri bagi saya merupakan yang terburuk sesudah sebelumnya mengalami peningkatan signifikan pada Paranormal Activity 3 yang cukup kreatif dan menyeramkan. Disutradarai dan ditulis naskahnya oleh Christopher B. Landon The Marked Ones mirip yang dijanjikan bakal membawa kita ke lokasi yang berbeda yakni di Oxnard, California yang merupakan daerah bermukimnya para Hispanik (film ini sendiri awalnya bertajuk The Oxnard Tape). Karakter utamanya kali ini yaitu Jesse (Andrew Jacobs), seorang remaja yang gres saja lulus dari Sekolah Menengan Atas dan mendapat sebuah kamera gres yang tentunya akan ia bawa kemana-mana dan merekam banyak sekali macam tragedi supranatural yang terjadi.

Bersama sahabatnya Hector (Jorge Diaz), Jesse tertarik untuk memeriksa apartemen milik tetangganya Anna, seorang perempuan misterius yang tinggal sempurna dibawah apartemennya. Warga sekitar menyebut Anna sebagai seorang penyihir. Setelah sedikit konfrontasi kecil dengan Anna dan kemunculan misterius sobat mereka Oscar (Carlos Pratts) disana, Jesse dan Hector dikejutkan dengan tewasnya Anna. Bukannya menjauh sesudah tragedi tersebut, Jesse dan Hector justru semakin ingin tau dan nekat memasuki apartemen Anna yang sudah disegel oleh polisi. Disanalah mereka mulai menemukan banyak sekali tragedi mengerikan yang berujung pada munculnya sebuah tanda gigitan misterius di tangan Jesse. Dibalik segala sajian horornya pertanyaan yang paling banyak muncul tentu saja apa kaitan The Marked Ones dengan keseluruhan kisah dari franchise Paranormal Activity? Seperti "penyakit" yang selalu muncul dalam film Paranormal Activity, The Marked Ones sendiri tidak akan terlalu banyak mengungkap misteri yang terjalin dalam keseluruhan universe Paranormal Activity. Namun daripada disebut spin-off, film ini lebih mirip sekuel yang menggabungkan banyak sekali unsur yang ada dalam film-film sebelumnya.

Kita akan bertemu dengan beberapa hal mulai dari daerah hingga huruf yang sudah pernah muncul dalam film-film sebelumnya. Akan ada sosok Ali Rey (Paranormal Activity 2), Katie dan Kristy muda (Paranormal Activity 3), rumah daerah Lois di film ketiga, serta tentu saja Katie remaja yang selalu muncul dalam tiap film Paranormal Activity. Namun diluar segala hal itu saya tetap merasa hanya secuil saja misteri yang diungkap dalam film ini. Jika diibaratkan ada 100 misteri dalam keseluruhan franchise ini, maka tidak hingga 10% yang diungkap dalam tiap filmnya, bahkan tidak menutup kemungkinan menambah misteri baru. Tentu saja hal ini dilakukan untuk memperpanjang umur Paranormal Activity semoga ceritanya sanggup terus dikembangkan, diperluas dan tentunya mendatangkan lebih banyak pundi-pundi uang. The Marked Ones secara keseluruhan hanya sedikit mengungkap wacana organisasi penyihir yang jauh lebih luas dari yang diduga pada awalnya dan memberi sentuhan time travel yang sedikit menjelaskan kemunculan sosok-sosok penyihir perempuan dalam tiap filmnya. Tapi secara keseluruhan tidak menawarkan balasan gres yang memuaskan pada keseluruhan misterinya. Tentu saja hal ini mengecewakan bagi saya yang berharap akan mendapat koneksi ataupun balasan yang lebih memuaskan dari sekedar memasukkan huruf atau lokasi yang pernah muncul di film-film sebelumnya.
Namun pertanyaan yang lebih penting lagi apakah Paranormal Activity: The Marked Ones sanggup tampil menarik dan menyeramkan? Film ketiganya sanggup memuaskan alasannya banyak sekali kreatifitas pemanfaatan kamera yang dikombinasikan dengan momen supranatural yang juga menarik, orisinal serta tentunya mengerikan. Marked Ones jujur saja terlihat menarik dengan menggunakan tema latino yang berarti seharusnya akan menampilkan lokasi yang berbeda dan tentunya mediator menghantarkan teror yang juga berbeda. Jujur teaser yang muncul di post-credit scene dari film keempatnya cukup menarik dengan ber-setting di sebuah toko yang mempunyai banyak barang berbau supranatural khas Amerika Selatan. Namun apa yang tersaji dalam film ini malah mengecewakan. Penggunaan tema "latino" menjadi percuma alasannya baik dari lokasi hingga teknik menghantarkan terornya terasa kedaluwarsa dan sudah pernah digunakan sebelumnya. Mungkin harusnya film ini mengambil pola dari film "tidak resmi" berjudul Paranormal Activity 2: Tokyo Night yang sukses menawarkan nafas gres berkat pemanfaatan maksimal dari lokasi rumah Jepang yang memang mengerikan tersebut. Namun yang saya jumpai di film ini malah papan ouija berwarna-warni.

Untungnya film ini tidak menggunakan pendekatan plot mirip film-film sebelumnya. Paranormal Activity memang populer memulai semuanya dengan sangat lambat bahkan cenderung membosankan diawal sebelum hasilnya muncul goresan pena "Day 1" yang menjadi menandakan teror segera dimulai, itupun secara sedikit demi sedikit dan perlahan. The Marked Ones tidak perlu menunggu goresan pena day 1 muncul untuk memulai terornya. Film ini punya tempo yang jauh lebih cepat dan teror serta misteri yang dimulai lebih awal sehingga tidak terasa membosankan diawalnya. Tapi meski mempunyai tempo yang lebih cepat bukan berarti The Marked Ones tampil lebih mengerikan. Berbagai jump scare yang digunakan terasa kedaluwarsa dan tidak lagi terlalu mengagetkan apalagi menyeramkan. Atmosfernya sendiri terkesan kurang creepy. Bahkan di pertengahan film ini malah mengingatkan saya pada Chronicle. Kisah wacana remaja yang mendadak mempunyai kekuatan super itu sesungguhnya berpotensi membuat film ini lebih menarik lagi. Bayangkan bila semua kekuatan tersebut berujung pada perbuatan mengerikan yang dilakukan olehnya pada orang-orang di sekitarnya. 

Saya juga menyayangkan kurangnya penemuan dalam penggunaan kameranya dimana film ini hanya mengambil sudut pandang satu kamera plus sebuah GoPro. Bandingkan dengan penggunaan kamera kipas angin di film ketiga atau bahkan kinnect di film keempatnya yang jelek itu. Klimaks yang tersaji pun kurang mencekam meski bila dibandingkan dengan film keempatnya apa yang dipunyai The Marked Ones masih jauh lebih menarik untuk dinikmati. Saya sendiri sempat berharap akan ada pertempuran seru antara gangster latino melawan para penyihir perempuan abnormal di klimaksnya. Tentu saja hal itu tidak terjadi sesuai dengan ekspektasi saya. Secara keseluruhan Paranormal Activity: The Marked Ones masih terasa sebagai perjuangan untuk memanjang-manjangkan umur franchise ini dengan cara yang agak dipaksakan. Menyia-nyiakan tema latino yang diusung, saya akui kemunculan banyak sekali aspek dari film-film sebelumnya cukup menyegarkan namun tingkat keseramannya terperinci jauh dari kata menyeramkan. Meski lagi-lagi bila dibandingkan dengan film keempat film ini masih jauh lebih menyenangkan untuk ditonton.

Artikel Terkait

Ini Lho Paranormal Activity: The Marked Ones (2014)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email