Wednesday, January 16, 2019

Ini Lho Shame (2011)

Bagi saya nasib Michael Fassbender dikala ini ibarat dengan Ryan Gosling. Mereka berdua sama-sama main di banyak film pada 2011 lalu. Tapi tidak hanya soal kuantitas mereka unggul, sebab kualitas dari film-film tersebut juga termasuk bagus. Saya sendiri sangat mengidolakan seorang Ryan Gosling, tapi kini mari kesampingkan dulu bintang film yang benar-benar saya tunggu hasil kolaborasinya dengan sutradara Terrence Malick tersebut. Dalam Shame, Michael Fassbender benar-benar menandakan bahwa dirinya ialah bintang film serba bisa yang sanggup bermain baik dalam banyak sekali macam tugas dan tipe film. Dia sukses memunculkan sosok Magneto yang penuh wibawa dan keren dalam film blockbuster X-Men: First Class. Tidak hanya di film besar saja Fassbender sukses, dalam film period kecil macam Jane Eyre juga Fassbender bisa bermain dengan baik memainkan abjad yang berbeda. Kemudian ada juga sebuah biopic karya David Cronenberg dimana Fassbender memainkan Carl Jung di A Dangerous Method
Tapi penampilan Fassbender yang paling mengundang kebanggaan ialah lewat film Shame ini dimana ia berhasil meraih beberapa penghargaan termasuk Best Actor di Venice Film Festival hingga nominasi Best Actor-Drama di Golden Globe. Sayang nominasi Oscar gagal ia raih dimana hal itu banyak dikritisi sebab berdasarkan banyak orang performa Fassbender sebagai seorang sex addict luar biasa dan layak mendapat setidaknya nominasi Oscar. Dalam film isyarat sutradara Steve McQueen ini Fassbender berperan sebagai Brandon, seorang laki-laki berumur 30an yang secara finansial ialah orang yang sukses dan punya apartemen yang cukup mewah. Tapi Brandon ialah laki-laki yang kesepian, sendiri dan tidak percaya akan cinta sejati yang berujung pernikahan. Menurutnya menghabiskan seumur hidup hanya untuk satu perempuan ialah hal yang konyol. Dibalik itu dalam kesehariannya Brandon juga merupakan seorang sex addict yang menghabiskan hari-harinya dengan berafiliasi seks dengan banyak sekali perempuan berbeda. Jika tidak berafiliasi seks, maka Brandon akan bermasturbasi dimanapun itu mulai dari dikala ia mandi bahkan di toilet kantornya dikala jam kerja. Film-film porno juga tidak pernah lepas dari kesehariannya. Sampai suatu hari datanglah adiknya, Sissy (Carey Mulligan) yang entah kenapa keberadaannya tidak terlalu disukai oleh Brandon. Kedatangan sang adik itu hasilnya mau tidak mau menghipnotis keseharian Brandon.
Tentu saja yang paling kentara dalam Shame ialah performa luar biasa dan begitu total dari Michael Fassbender dan Carey Mulligan. Totalitas Fassbender memang luar biasa disini. Dari segi akting ia bisa memainkan  emosi karakternya walaupun hanya lewat tatapan matanya. Kesedihan, kemarahan hingga nafsu tergambar terang di wajah dan tatapan seorang Brandon. Fassbender juga tidak segan tampil total "polos" di banyak adegan. Tentu saja dominan terjadi pada adegan seks yang tergambar dengan begitu gelap, duka dan menyakitkan dalam film ini. Tidak ada adegan seks yang membuat penonton membelalakkan mata, yang ada justru kesedihan dan rasa sepi yang secara besar lengan berkuasa terpancar. Sedikit mengingatkan saya pada suasana seks di Last Tango in Paris. Mulligan juga tidak kalah hebatnya memainkan abjad yang beda jauh dari tipikal abjad yang pernah ia mainkan selama ini. Interaksi Fassbender-Mulligan dalam satu scene bisa membuat sebuah suasana yang luar biasa. 
Salah satu yang paling saya suka ialah ketika Sissy secara tidak sengaja melihat Brandon yang tengah masturbasi. Awalnya Sissy tertawa dan suasana dikala itu memang menggelikan. Saya sendiri tertawa ngakak melihat adegan itu. Brandon murka dan mengancam sang adik tapi awalnya Sissy menanggapinya bercanda. Tapi begitu Brandon melaksanakan kontak fisik, Sissy juga pada hasilnya perlahan menjadi murka dan suasananya perlahan ikut berganti dari menggelikan menjadi intens dan menegangkan. Luar biasa! Kemampuan akting para pemainnya juga terlihat dalam adegan-adegan long take yang banyak digunakan dalam film ini. Tentu saja dalam sebuah long take konsistensi akting seorang bintang film sangatlah diuji, dan disini Fassbender paling banyak mendapat porsi adegan semacam itu, entah harus berlari, membisu dalam lift hingga adegan seks. Semuanya berhasil ia lakukan dengan begitu baik. Tapi mengenai banyaknya long take saya sendiri merasa jumlahnya agak kebanyakan dalam film ini. Pada dasarnya Shame sudah punya alur yang lambat, ditambah long take yang banyak menampilkan adegan membisu tentu makin memperlambat tempo filmnya. Bisa saja penonton mencicipi kebosanan akhir hal tersebut. Tapi untungnya pengemasan dari Steve McQueen sangat baik sehingga tidak hingga membosankan.

Shame memang cukup vulgar dalam menyoroti permasalahan Brandon dengan adiksinya akan seks tapi disisi lain ia juga tidak merasa nyaman dengan adiksinya tersebut. Jelas terlihat Brandon seringkali berusaha mengenyahkan hal-hal tersebut tapi apa daya nafsu yang ia rasakan memang nampaknya tidak terbendung. Namun dibalik segala hal vulgar tersebut Shame juga punya permasalahan tersirat dalam relasi kakak-adik antara Brandon dan Sissy. Jelas terlihat mereka bukan kakak-adik yang tidak akur secara normal. Bisa dipastikan ada sesuatu yang terjadi antara mereka di masa kemudian dan itu tidak diperlihatkan secara terang di film ini, namun tampaknya hal apakah yang terjadi tersebut sudah bisa diterka dilihat dari tema besar film ini dan dari interaksi-interaksi yang terjadi antara keduanya yang seringkali terasa canggung khususnya dari dalam diri Brandon. Mungkin saya di masa kemudian akhir adiksi Brandon terhadap seks hingga membuatnya pernah/sering berafiliasi seks dengan adiknya sendiri hingga pada hasilnya ia canggung dan menghindari pertemuan apalagi kontak fisik dengan Sissy. Pada hasilnya kekuatan Shame yang paling besar lengan berkuasa memang terletak pada interaksi antar tokohnya yang amat menarik. Selain Brandon-Sissy ada juga Brandon-David yang cukup lucu dimana David ialah bos Brandon yang bertingkah (sok) womanizer tapi malah "dikalahkan" oleh Brandon untuk urusan wanita. Lalu ada relasi antara Brandon-Marianne yang tidak kalah menarik. Pokoknya semua aspek dalam Shame amat menarik baik itu kisahnya hingga tokoh-tokohnya. Sebuah film yang sayangnya tidak dilirik sedikitpun di ajang Oscar lalu.


Artikel Terkait

Ini Lho Shame (2011)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email