Sunday, January 13, 2019

Ini Lho Three Years Of Blogging

Dalam 21 tahun hidup saya, melaksanakan sebuah acara yang sifatnya tidak wajib selama tiga tahun dan masih terus berjalan yaitu sebuah hal yang sanggup dikatakan prestasi. Saya yang gampang bosan akan sesuatu ini memang jarang melaksanakan suatu hal yang memasuki hitungan tahunan. Maka dari itu usia blog yang sudah tiga tahun ini yaitu sebuah pencapaian bagi saya pribadi, apalagi hingga dikala ini saya masih cukup rajin menulis review disini dan masih tetap menikmatinya. Dari situlah saya makin yakin bahwa saya benar-benar menyayangi film dan segala hal-hal yang berkaitan dengannya. Untuk urusan menulis saya bukanlah seorang penulis yang baik dimana itu sanggup dilihat dari tulisan-tulisan saya di blog ini yang sanggup dibilang asal dan seadanya. Untuk film sendiri saya bukanlah orang yang andal ataupun mendapat pendidikan formal di bidang perfilman. Tiga tahun kemudian saya mulai menulis hanya alasannya yaitu merasa ingin menuangkan apa yang saya rasakan sesudah menonton sebuah film. Hal itu perlahan bermetamorfosis sebuah opini saya mengenai film yang saya tonton. Kemudian seiring berjalannya waktu saya makin menemukan kesenangan untuk menggali secara lebih mendalam terhadap film yang saya tonton. Tentu saja pada akibatnya pendapat ataupun interpretasi saya akan sebuah film tidak lebih dari komentar penonton awam biasa dan sama sekali tidak pernah memposisikan diri sebagai andal perfilman.

Sayangnya selama tiga tahun menulis review, saya bahkan mungkin banyak blogger film lainnya yang sering dipandang lain oleh para pembaca. Saya sering mendapati komentar yang menyampaikan bahwa saya sok tahu dan hanya sanggup mengkritik, padahal belum tentu saya sanggup menciptakan film sebagus yang saya kritik. Saya sendiri sering menjumpai komentar serupa di postingan blogger lainnya. Tapi nampaknya orang yang menunjukkan komentar tersebut lupa bahwa saya disini hanyalah seorang konsumen yang memberikan komentar terhadap produk yang gres saya konsumsi. Sebagai pola niscaya anda pernah makan nasi goreng atau makanan apapun yang berdasarkan anda tidak lezat dan menceritakannya pada orang lain. Bahkan saya yakin sering kali anda memberikan kritik terhadap sebuah produk yang berdasarkan anda berkualitas jelek secara pedas. Tapi tentu saja anda tidak harus jago menciptakan nasi goreng untuk menuangkan kritik tersebut bukan? Sebuah produk dibentuk untuk memuaskan konsumennya, dan pada film konteksnya yaitu memuaskan para penonton. Apabila penonton tidak merasa puas mereka boleh melancarkan kritikannya. Mungkin ada yang berkata bahwa percuma saya melontarkan kritik, toh para sutradara Hollywood yang saya kritik tidak akan membacanya sebagai evaluasi. Tapi yang saya lakukan hanyalah memberikan rasa, alasannya yaitu sekali lagi film yaitu bentuk kesenian dan seni tidak pernah terlepas dari rasa. Saya tidak mencoba sok tahu wacana film yang saya tonton dan hanya mencoba menuliskan yang saya rasakan. Tidak jauh beda dengan goresan pena di buku harian.
Orang yang selalu menciptakan saya mencicipi moviegasm
Mengkritik bukan berarti tidak menghargai sebuah hasil ataupun capaian. Bayangkan kalau kritik tidak dilontarkan hanya alasannya yaitu alasan tidak menghargai. Mungkin tidak ada orang yang pernah berguru dari kesalahan yang telah mereka lakukan. Apakah kritik harus dilakukan oleh para ahli? Tentu tidak, alasannya yaitu penonton awam justru sanggup jadi sebuah sumber data mengenai produk yang telah dihasilkan, dalam hal ini sebuah film. Makara silahkan pikir lagi kalau anda masih merasa bahwa tidaklah pantas bagi orang awam ibarat saya melontarkan kritik terhadap suatu film. Tentu saja hingga kapanpun selama masih memungkinkan saya akan berusaha tetap menulis di blog ini, mengingat film benar-benar mengubah hidup saya. Lewat film saya menemukan banyak sekali pelajaran luar biasa. Saya yang selama berkuliah ini cukup aktif dalam acara teater menjumpai bahwa film benar-benar berperan luar biasa mulai kalau saya menjadi pemain film dan memerlukan referensi, atau disaat saya menulis naskah juga menyutradarai sebuah pementasan. Film bagaikan sebuah panutan saya dalam menjalani hal tersebut. Yang paling penting lewat film saya mendapat sebuah sasaran dalam hidup saya. Saya yang sebelumnya tidak merasa punya sasaran masa depan yang niscaya menjadi mempunyai sebuah pencapaian yang berusaha saya raih sekuat tenaga. Lewat film saya jadi mempunyai suatu hal yang begitu berharga untuk diraih dengan segenap usaha.
Sudut pengambilan gambar favorit saya
Setelah sekian usang akibatnya sekarang saya punya kesempatan untuk memproduksi film perdana saya yang sekarang memasuki tahap pra-produksi. Meski hanya film pendek yang berdurasi kurang lebih 20 menit, ini saya jadikan sebagai watu lompatan untuk berusaha melompat jauh lebih tinggi lagi di masa depan nanti. Lewat film saya menjadi mengenal banyak tokoh sebagai panutan mulai dari Joko Anwar dengan segala etos kerjanya, David Lynch dengan visi surealisme yang menginspirasi saya dalam menciptakan naskah teater, hingga tentunya Quentin Tarantino yang karyanya selalu menjadi isnpirasi saya baik dalam hal penggarapan teknis. Pada akibatnya saya bersyukur sanggup mengenal film serta menulis di blog ini. Tanpa itu saya tidak akan terpacu untuk menyelami film lebih dalam dan mungkin tidak akan pernah menemukan sebuah sasaran yang begitu berharga untuk sanggup diraih. Semoga blog ini akan terus bertahan hingga tahun-tahun berikutnya.

Sebagai "bonus" di bawah ini saya cantumkan daftar  20 film terbaik tahun 2013 hingga bulan Mei versi Movfreak yang disusun urut abjad (klik judul film untuk membaca review-nya)

1.   AMOUR
2.   DJANGO UNCHAINED
3.   EVIL DEAD
4.   EXCISION
5.   FLIGHT
6.   HITCHCOCK 
7.   PITCH PERFECT
8.   RUBY SPARKS
9.   SEVEN PSYCHOPATHS
10. SIGHTSEERS
11. SILVER LININGS PLAYBOOK
12. STAR TREK INTO DARKNESS
13. THE IMPOSSIBLE
14. THE IMPOSTER
15. THE MASTER
16. THE PLACE BEYOND THE PINES
17. TO THE WONDER
18. UPSTREAM COLOR
19. WRECK-IT RALPH
20. ZERO DARK THIRTY

Artikel Terkait

Ini Lho Three Years Of Blogging
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email