Seorang Gary Oldman yang sudah berusia diatas 50 tahun berperan sebagai seorang mata-mata di film yang disutradarai oleh Tomas Alfredson (Let the Right One In)? Tentu saja dari situ sudah bisa sedikit ditebak bahwa filmnya tidak akan menyerupai film espionage lain yang penuh dengan adegan agresi yang bombastis dan memacu adrenaline layaknya The Bourne Trilogy atau mungkin James Bond. Gary Oldman sebagai George Smiley akan lebih banyak beraksi dengan otak daripada otot. Selain Gary Oldman masih banyak lagi pemain film kelas atas yang meramaikan film ini menyerupai Colin Firths, Tom Hardy, Mark Strong dan Benedict Cumberbatch yang dikenal lewat serial TV Sherlock Holmes. Layaknya Let the Right One In yang hirau taacuh dan berjalan perlahan tapi bisa tiba-tiba "menusuk" dengan adegan gore, Tinker Tailor Soldier Spy juga berjalan dengan perlahan tapi kemudian menusuk kita dengan banyak sekali twist dan suguhan akting berkelas para pemainnya.
George Smiley yaitu seorang biro veteran dari MI6 yang gres saja diberhentikan bersama atasannya, Control (John Hurt) sesudah terjadi bencana tertembaknya Jim Prideaux (Mark Strong) yang diutus oleh Control mencari informan di Hungaria. Tapi kemudian Smiley kembali diminta bertugas untuk membongkar kedok mata-mata dari Soviet yang menyusup kedalam MI6. Dalam misinya itu Smiley juga dibantu oleh biro intelegen berjulukan Peter Guillam (Benedict Cumberbatch). Kita akan melihat Smiley secara perlahan memecahkan siapa bekerjsama mata-mata yang disusupkan Soviet. Hebatnya, film ini bisa menciptakan semua orang jadi pantas dicurigai termasuk para petinggi MI6 menyerupai Bill Haydon (Colin Firth), Roy Bland (Ciaran Hinds), Toby Esterhase (David Dencik) dan sang pimpinan Percy Alleline (Toby Jones). Selain itu ada juga seorang biro yang sedang dalam pelarian, Ricki Tarr (Tom Hardy). Maka lengkaplah bidak catur dalam film ini.
Mungkin akan banyak yang beranggapan film ini membosankan. Tempo dan alurnya memang lambat. Durasinya juga hingga 2 jam. Dialog yang diucapkan juga meski tidak menggunakan istilah yang aneh-aneh tapi kalimat-kalimatnya banyak yang berat dan menciptakan penontonnya harus berpikir keras dulu sebelum bisa mencernanya. Belum lagi banyak flashback didalamnya. Dan jangan lupakan ceritanya yang memang intinya sudah dipenuhi banyak sekali msiteri dan puzzle yang cukup rumit untuk dipecahkan. Tapi kalau anda bisa benar-benar fokus pada kisahnya, mau ikut berpikir memecahkan misterinya, cermat memperhatikan dialognya, dan tentunya sabar bisa dipastikan anda akan sangat terpuaskan dengan film ini. Rasa puas sesudah kita menonton film penuh teka-teki yang menciptakan kita ikut berpikir, berusaha memecahkan misteri niscaya akan berakhir memuaskan. Jika tebakan kita benar kita puas, tapi kalau salah kita juga puas dan tidak merasa tertipu.
Berbagai twist dan kejutan cerdas nan menarik juga turut menghiasi sepanjang durasi film ini. Saya sendiri lebih mencicipi kebingungan daripada rasa kantuk. Tapi sesudah usaha berpikir yang cukup keras jadinya terbayar. Saya mulai bisa menikmati film ini bahkan terkagum dengan bagaimana kisahnya bergulir. Sayang bab menjelang film ini berakhir ketika keseluruhan fakta benar-benar terbuka terasa kurang mengena bagi saya. Terasa terlalu rumit untuk saya simpulkan dan menciptakan saya bertanya-tanya walaupun sesudah berpikir beberapa ketika dan mengulang-ulang bab itu saya mulai mengerti. Entah apakah alasannya yaitu otak saya yang mulai lelah sesudah hampir 2 jam terus berpikir atau alasannya yaitu bab jadinya dihukum dengan terlalu rumit bahkan lebih rumit dibandingkan bab awal hingga klimaksnya.
Akting para pemainnya pun kelas atas. Gary Oldman yang tampil tanpa kumisnya dan terasa lebih halus tapi terasa keras dan sangat berwibawa. Tapi dibalik segala pernakpernik karakternya tersimpan luka dalam hatinya. Sangat disayangkan beliau hampir niscaya akan di-snub oleh Oscar untuk kategori "Best Actor" tahun ini. Sedangkan pemenang Oscar tahun kemudian Colin Firth juga tidak kalah anggun sebagai petinggi MI6 yang tidak kalah hirau taacuh dibanding Smiley. Tom Hardy tidak mau kalah mencuri perhatian dengan aksara yang bertolak belakang dengan sosok yang dimainkan Oldman dan Firth. Kombinasi antara cast yang tepat dan plot dongeng yang cerdas menciptakan Tinker Tailor Soldier Spy yaitu sebuah film perihal spy yang tidak mengandalkan kemampuan bela diri atau gadget canggih para agennya tapi lebih kepada bagaimana mereka memecahkan sebuah kasus dengan otak mereka. Tapi memang harus diakui kisahnya agak terlalu rumit dan membutuhkan konsentrasi dan fokus yang tinggi dalam menonton.
RATING:
Ini Lho Tinker Tailor Soldier Spy (2011)
4/
5
Oleh
news flash