Thursday, January 17, 2019

Ini Lho Tokyo Gore Police (2008)

Seperti judulnya yang begitu sederhana dan tidak coba untuk rumit ataupun sok pintar, isi filmnya juga tidaklah rumit bahkan cenderung "bodoh" menyerupai judulnya. Judul Tokyo Gore Police memang sudah menggambarkan apa yang akan penonton saksikan dalam 110 menit kedepan. Ceritanya tidak memilih setting waktunya secara pasti, yang penting dan yang terperinci ialah film ini berada di masa depan. Tokyo di masa depan itu benar-benar jadi sebuah kota yang boleh dibilang hancur lebur. Hancur lebur disini bukan alasannya ialah kotanya yang hancur alasannya ialah perang atau bencana, tapi warga dan segala kultur mereka itu yang hancur. Bayangkan saja, di kalangan dewasa putri dikala itu, mengiris pergelangan tangan dengan cutter ialah hal yang gaul dan keren. Bahkan iklan perihal produk cutter khusus untuk potong tangan bertebaran. Ada juga iklan-iklan gila lainnya menyerupai game yang dapat menciptakan pemainnya melaksanakan sanksi mati terhadap penjahat dan banyak sekali hal gila lainnya.

Para penjahat pada dikala itu juga makin gila. Penjahat paling edan ialah mereka yang disebut engineer. Para enggineer ini punya kelebihan yang absurd tapi juga mengerikan. Apabila mereka terluka, maka bab tubuh yang terluka itu akan berubah jadi senjata mematikan, Sebagai referensi ada penjahat yang tangannya putus, kemudian dari luka itu muncul gergaji mesin, AWESOME! Kelebihan itu tidak lain ialah berkat inovasi seorang ilmuwan gila berjulukan "Key Man" yang dapat merekayasa gen seseorang dan membuatnya punya kelebihan menyerupai itu. Tapi polisi Tokyo juga tidak tinggal diam. Pada zaman itu juga polisi bukan lagi dari pihak pemerintah tapi ialah sebuah perusahaan swasta. Atas nama pelayanan yang lebih baik hal itu dilakukan. Tapi yang terlihat mereka justru terlihat makin sadis saja. Diantara polisi itu ada Ruka (Eihi Shiina) yang dikenal sebagai "enggineer hunter" dimana ia telah berhasil membunuh banyak sekali enggineer dengan pedangnya. Ruka sendiri menjadi polisi alasannya ialah ingin mengikuti jejak ayahnya yang dulu juga polisi dan meninggal alasannya ialah kepalanya hancur tertembak. Ruka selain menjalankan tugasnya juga berusaha mencari pembunuh ayahnya.
Bagus atau tidaknya film ini tergantung cara pandang penontonnya. Jika anda masih tetap ngotot mengharapkan semua film termasuk karya Yoshihiro Nishimura ini haruslah berbobot dan cerdas sekaligus tepat dalam banyak sekali aspek entah itu cerita, dialog, akting hingga efek visualnya, maka anda akan menganggap ini hanyalah sebuah sampah penuh darah tidak jelas. Tapi kalau anda dapat menikmati film konyol dan udik menyerupai ini dengan cara meninggalkan banyak sekali logika dan otak anda sejenak serta menganggap hidangan tubuh terbelah, darah muncrat dan parade makhluk absurd nan menjijikkan ialah sebuah suguhan keren dan menyenangkan maka percayalah Tokyo Gore Police seolah akan jadi film terbaik sepanjang masa menandingi The Godfather. Adegan sadisnya ada yang sukses menciptakan meringis alasannya ialah ngilu, tapi kebanyakan menciptakan senyum saya mengembang alasannya ialah begitu konyol tapi amat sangat fun.
Tidak banyak yang dapat dikatakan dari film ini memang, tapi pernyataan itu bukanlah bernada negatif. Tokyo Gore Police memang mengakibatkan pekan raya adegan gore sebagai andalannya. Makara dari awal hingga tamat itu yang akan kita lihat ialah adegan muncratnya darah semuncrat-muncratnya, belahan tubuh insan yang digambarkan amat simpel sekali berhamburan dengan sedikit tebasan, banyak sekali kejadian-kejadian sinting yang terjadi di Tokyo dan tentunya parade makhluk-makhluk aneh. Makhluk absurd disini ada banyak. Para enggineer memang paling aneh. Ada perempuan berbentuk siput, seorang psk yang kakinya berubah menyerupai moncong Godzilla, kemudian ada juga laki-laki yang *maaf* penisnya terpotong kemudian sesudah berubah jadi enggineer bab itu berubahh jadi sebuah senapan yang bentuknya menyerupai penis super panjang dan besar. Tapi bukan hanya mereka yang aneh, para polisi juga berpakaian aneh, menyerupai prajurit Jepang jaman dulu (saya tidak tahu istilahnya). Chief polisinya malah terlihat menyerupai seorang Shogun.

Yang makin menciptakan saya senang, Nishimura masih sempat-sempatnya memasukkan kritikan sosial di film ini tentunya bukan dengan cara yang berusaha sok cerdas tapi lewat jalan yang juga gila menyerupai keseluruhan filmnya. Berbagai kultur menyerupai yang sudah saya singgung diatas mengenai konsumerisme hingga semena-menanya para polisi terus menghiasi film ini. Adegan-adegan iklan gila benar-benar jadi selingan yang juga gila tapi sangat menghibur. Saya sendiri tidak tahu apakah Nishimura sengaja memasukkan banyak sekali kritik itu atau ia hanya ingin menciptakan filmnya ini makin gila saja. Entah ia itu jenius sejati ataukah idiot saya masih bingung. Tapi kalau pertanyaannya ialah apakah Tokyo Gore Police itu cantik atau jelek, maka tanpa ragu dan tanpa rasa aib saya akan menjawab ini film cantik yang saya sukai!

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho Tokyo Gore Police (2008)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email