Sunday, January 13, 2019

Ini Lho Upstream Color (2013)

Shane Carruth mungkin nama yang abnormal di indera pendengaran penonton film blockbuster dan Upstream Color sendiri barulah film keduanya dalam karirnya selama satu dekade. Meskipun begitu ia sudah mendapat reputasi di kalangan pecinta film dimana film debutnya yang rilis pada 2004, Primer sudah mendapat status cult. Primer sendiri ialah sebuah debut yang luar biasa dengan menyajikan narasi rumit sekaligus alur dongeng mengenai perjalanan waktu yang begitu cerdas. Saya teringat menonton film tersebut hingga dua hingga tiga kali untuk bisa mengerti keseluruhan ceritanya. Carruth sendiri baik di film tersebut maupun Upstream Color ini tidak hanya bertindak sebagai sutradara namun juga sebagai penulis naskah, pemain film utama, komposer musik, sinematografer sekaligus editor. Berbeda dengan Primer, Upstream Color punya narasi yang bisa dibilang lebih absurd sekaligus konten dongeng yang lebih mendalam. Ya, ini bukan lagi "sekedar" kisah perjalanan waktu dan pertanyaan keberadaan menyerupai Primer. Upstream Color ialah sebuah perjalanan lebih jauh dalam mempertanyakan keberadaan dan kehidupan manusia. Narasi dibuka dengan memperlihatkan sosok Thief (Thiago Martins) yang memakai ulat untuk membuat sebuah minuman/obat yang sanggup dipakai untuk mengontrol pikiran orang lain.

Lalu ada sosok perempuan berjulukan Kris (Amy Seimetz) yang nantinya akan berkonfrontasi dengan Thief. Thief menculik Kris dan memasukkan ulat miliknya kedalam badan Kris dan membuat Kris sanggup berperilaku sesuai dengan apa yang Thief inginkan termasuk menguras semua tabungan miliknya. Pada karenanya dengan dukungan seorang berjulukan Sampler (Andrew Sensenig), Kris sanggup mengeluarkan ulat dalam tubuhnya yang sudah berkembang sedemikian besar dan mentransfernya kedalam badan seekor babi. Dalam kondisi hidup yang sedang tidak baik, Kris bertemu dengan Jeff (Shane Carruth) dimana mereka berdua pada karenanya saling suka dan menjalin romansa. Namun satu hal yang tidak mereka sadari bahwa kehidupan mereka kini tidak berjalan menyerupai apa yang mereka pernah tahu sebelumnya. Kini hidup mereka "terikat" dengan banyak sekali macam kehidupan mulai dari makhluk mikroskopis, babi di peternakan, hingga tumbuhan-tumbuhan di alam sekitar mereka. Sulit menuliskan plot dari Upstream Color dengan banyak sekali hal absurd dan metafora yang kental di dalamnya. Dalam pengalaman menonton yang pertama, saya tersesat cukup jauh dalam kebingungan mengenai bercerita perihal apakah film ini sesungguhnya. Sampai pada karenanya saya menyadari bahwa salah satu kunci terbesar untuk menafsirkan film ini terdapat pada buku Walden karya Henry David Thoreau yang bukunya banyak muncul bahkan dibacakan dalam film ini.

Dalam Walden terdapat beberapa tema besar yang bisa dipakai untuk membantu memecahkan banyak sekali misteri dalam film ini. Berbagai tema tersebut antara lain ialah Self reliance, simplicity, need for spiritual awakening, man as part of a nature, nature and its reflection of human emotions, the state as unjust and corrupt dan solitude. Dalam goresan pena ini, saya akan mencoba sedikit memperlihatkan beberapa interpretasi Upstream Color dengan berbekal banyak sekali tema besar tersebut. SPOILER Yang pertama ialah keberadaan sosok Thief yang bagi saya ialah sebuah citra dari sosok pemerintah yang dalam Walden digambarkan sebagai sosok yang tidak adil, korup dan mengontrol orang-orang lemah dibawahnya. Hal tersebut terlihat dari bagaimana Thief bisa mengontrol Kris (dan banyak orang lain termasuk Jeff) dengan hipnotisnya untuk kemudian mengontrol dan mencuri semua uang milik mereka. Dia tidak adil, korup (baca: mencuri dari orang lemah) dan mengontrol mereka semua. Kemudian Kris tiba pada sosok Sampler dimana ulat dalam tubuhnya dipindahkan kedalam badan seekor babi. Mulai dari situlah kehidupan Kris dan orang lain yang pernah dihipnotis oleh Thief termasuk Jeff terhubung dengan babi-babi yang hidup di peternakan milik Sampler. Kris dan Jeff ketika itu sudah hidup sebagai penggalan yang menyatu dengan alam. Apa yang terjadi pada babi tersebut turut mempengaruhi Kris dan Jeff. Saat "babi mereka" bertemu, Kris dan Jeff menjadi saling tertarik secara misterius. Saat babi milik Kris hamil. Kris juga mencicipi hal yang sama, dan seterusnya.
Perputaran hidup tersebut terus terjadi hingga salah seekor babi mati dan membuat sebuah anggrek di tepi sungai bersemi dimana ketika itu ialah ketika dimana Kris dan Jeff mengalami spiritual awakening. Dari hal tersebut terlihat bahwa mulai dari kehidupan hingga emosi insan dalam hal ini Kris dan Jeff tidak bisa terpisah dari alam itu sendiri. Alam pun pada karenanya sanggup menyatukan insan satu sama lain, mulai dari Kris dan Jeff hingga semua orang yang pernah dihipnotis oleh Thief menyerupai yang terlihat di final film. Upstream Color juga menggambarkan mengenai kesendirian dan perenungan serta kedekatan dengan alam dalam melempaui rasa frustasi dalam keberadaan kehidupan seorang manusia. Dalam hal ini Kris berusaha melewati segala permasalahan dalam hidupnya dalam kesendirian, bahkan disaat sudah bertemu dengan Jeff sekalipun. Hal ini juga berkaitan dengan self reliance dimana dalam Walden juga disebutkan bahwa seseorang tidak perlu harus mencari atau bergantun pada korelasi sosialnya dengan orang lain. Cukup dengan perenungan diri sendiri dan kedekatan dengan alam maka seseorang tersebut akan bisa memperbaiki dan menemukan tanggapan atas dilema hidup yang ia alami. Pada karenanya semua huruf dalam film ini termasuk Kris dan Jeff mulai menemukan spiritual awakening ketika bunga bermekaran dan mereka mulai membaca banyak sekali narasi dalam buku Walden serta membagikan buku tersebut pada orang-orang lain dengan permasalahan serupa.

Pertanyaan lain ialah mengenai identitas sosok berjulukan Sampler. Awalnya saya menerka bahwa ia termasuk sosok yang tengah mempertanyakan keberadaan dan jati diri dan mulai menemukannya saatu mulai berfokus pada babi di peternakan. Pada awalnya ia bertemu dengan banyak sekali orang seolah sedang mencari jati diri mengenai eksistensinya. Namun semakin kesini saya mulai menyadari bahwa ia lebih dari itu. Dia memindahkan ulat kedalam badan babi, "bereksperimen" dengan menyaksikan behavior babi yang mempengaruhi hidup insan untuk kemudian membuat musik yang terinspirasi dari hal tersebut. Tidak hanya itu, ia juga bisa menyaksikan apa yang terjadi pada orang-orang yang pernah disinggahi oleh ulat dalam badan babi tersebut. Apakah ia citra sosok penguasa/pemerintah lain yang tengah mencba menguji coba terhadap "rakyatnya". SPOILER END Namun saya sendiri masih belum terlalu yakin mengenai interpretasi mengenai siapa bahwasanya Sampler ini. Termasuk saya juga masih merasa banyak misteri-misteri yang belum bisa saya pecahkan bahkan mungkin tidak akan bisa dipecahkan oleh orang selain Shane Carruth sendiri. Masih banyak interpretasi lain dari saya mengenai Upstream Color dan terlalu banyak hingga tidak saya tuliskan disini.

Pada karenanya mungkin tidak akan ada yang bisa menjawab semua misteri dalam Upstream Color selain Shane Carruth sendiri. Namun satu hal yang membuat saya menyukai film ini justru dari banyak sekali misteri yang ditebarkan oleh Carruth melalui narasi absurd yang ia tampilkan. Dengan bermodalkan Walden saya mendapati sebuah perjalanan penuh puzzle yang begitu menyenangkan sekaligus menantang. Seperti Primer, pengalaman pertama menonton Upstream Color mungkin akan membuat kita terasa tersesat, namun sehabis perlahan kita mulai menemukan interpretasi kita sendiri, perjalanan tersebut akan terasa menyenangkan terlepas dari apakah interpretasi kita sama dengan apa yang dimaksudkan Carruth atau tidak. Tapi bukankah itu menariknya sebuah film dimana tiap penonton bebas memperlihatkan interpretasi dan pandangan mereka, yang penting ada suatu hal yang bisa didapatkan oleh penonton. Diluar hal tersebut,Upstream Colori juga lebih mumpuni secara teknis dibandingkan Primer. Sebagai sinematografer sekaligus komposer musik, Carruth membuat film ini didukung oleh sinematografi indah dan pemakaian scoring musik yang minimalis namun ditempatkan secara efektif pada momen yang sempurna pula. Sebuah sajian dari Shane Carruth yang memang layak mendapat penantian hingga nyaris satu dekade.


Artikel Terkait

Ini Lho Upstream Color (2013)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email