Monday, January 14, 2019

Ini Lho You Only Live Twice (1967)

Dengan bujet yang kembali meningkat menjadi $10 juta, You Only Live Twice yang merupakan film kelima James Bond ini bergotong-royong dapat menjadi sesuatu yang spesial. Beberapa penemuan kecil dalam Bond formula diterapkan disini. Film ini sudah dibuka dengan adegan yang cukup menarik ketika James Bond diperlihatkan terbunuh di Hong Kong kemudian kita akan diajak melihat adegan pemakaman sang intel di tengah laut. Tentu saja kita tahu bahwa Bond masih hidup dan itu semua memang hanya sebuah trik untuk mengecoh perhatian musuh-musuhnya biar mengira beliau sudah tewas. Kemudian opening theme juga dikemas dengan baik, di mana kita akan disuguhi lagu You Only Live Twice yang diberi sentuhan tradisional Jepang pada aransemen musiknya, mengakibatkan lagu tersebut menjadi salah satu favorit saya dalam daftar music theme dalam film 007. Pertemuan antara Bond dengan M dan Miss Moneypenny tentu masih ada, tapi kali ini dilakukan di dalam sebuah kapal selam. Sedikit penemuan namun tetap dapat memperlihatkan cukup variasi terhadap formula tersebut. Tapi penemuan paling besar tentu saja ada pada fakta bahwa dongeng film ini tidak mengambil dari novel Ian Fleming. Untuk pertama kalinya film Bond hanya mengambil judul novelnya saja, sedangkan ceritanya ialah dongeng gres yang ditulis oleh Ronald Dahl dengan mengambil unsur dari Dr. No.

Kali ini James Bond ditugaskan ke Jepang untuk menilik hilangnya pesawat antariksa milik Amerika Serikat. Pihak Amerika sendiri menuduh Soviet yang menjadi dalang dibalik tragedi tersebut. Namun pihak intelegen Inggris beropini lain sesudah mengetahui bahwa pesawat antariksa tersebut mendarat di Jepang. Untuk itulah Bond bekerja sama dengan intelegen Jepang yang dipimpin Tiger Tanaka (Tetsuro Tamba) mencoba menilik kebenaran kasus tersebut dan mencari tahu dalang tragedi tersebut sebelum perang dunia III meletus akhir perpecahan Amerika dan Soviet. Pada kenyataannya, memang ada pihak ketiga yang bertanggung jawab atas hilangnya pesawat antariksa tersebut, yakni SPECTRE. SPECTRE berusaha mengadu domba Amerika dan Soviet biar timbul perang antara kedua belah pihak untuk kemudian muncul sebagai kekuatan gres yang akan menguasai dunia. Film ini terasa lebih Istimewa dengan kemunculan Ernst Stavro Blofeld (Donald Pleasence) atau yang sebelumnya dikenal sebagai number 1 dan merupakan pimpinan SPECTRE. Setelah bunyi dan sedikit sosoknya pertama muncul dalam From Russia With Love alhasil Blofeld diperlihatkan sosok bergotong-royong disini (meski harus menunggu sampai menit 95). Kemunculan awalnya meyakinkan, sayang porsinya masih terlalu minim dan kurang mengancam kalau dibandingkan Auric Goldfinger.

You Only Live Twice dibuka dengan menjanjikan. Selain maut palsu Bond, adegan pesawat antariksa yang ditangkap oleh SPECTRE terasa cukup menyeramkan. Bagaimana tidak, di ruang angkasa yang gelap, sebuah pesawat raksasa "memakan" pesawat antariksa lain dan seorang astronot terputus tali pengamannya dan terlempar ke angkasa yang mengerikan tersebut. Lalu kita akan diperlihatkan beberapa budaya Jepang mulai dari sumo, janji nikah tradisional Jepang, sampai latihan para ninja. Sesuatu (baca: budpekerti suatu daerah) yang sebelumnya jarang dieksplorasi dalam film-film Bond, meski impian saya untuk melihat agresi keren para ninja di titik puncak tidak terwujud. Ada banyak ninja, tapi tetap saja yang ditampilkan ialah adegan baku tembak dan saling lempar granat yang penuh ledakan. Bond girl yang tentunya berasal dari Jepang juga menjadi pemandangan indah. Mereka masih terlihat cantik, seksi dan menggoda. Tentu saja momen Kissy Suzuki (Mie Hama) yang melaksanakan adegan agresi dengan hanya berbalut bikini terlihat menggoda, meski masih saja belum dapat mendandingi penampilan Ursula Andress dalam balutan bikini. Walaupun begitu, tidak semua hal yang berkaitan dengan Jepang terlihat bagus disini. Penyamaran Bond sebagai orang Jepang terlihat begitu konyol dan menjadi salah satu penyamaran Bond terburuk. Penyamaran yang sama buruknya dengan yang saya lihat di sinetron-sinetron lokal ketika ada seorang perempuan yang menyamar menjadi laki-laki.
You Only Live Twice ialah terakhir kalinya Sean Conery menjadi James Bond sebelum digantikan oleh George Lazenby dalam On Her Majesty's Secret Service (tapi Conery kembali lagi lewat Diamonds Are Forever sebelum kemudian benar-benar pensiun sebagai Bond). Tapi sayangnya sosok James Bond disini tidak menyerupai dalam keempat film sebelumnya yang mampu menarik simpati saya. Sebelum ini Bond memang sudah menjadi sosom playboy yang flamboyan dan dengan gampang berganti-ganti wanita. Tapi beliau selalu terlihat keren dan menjadi idaman perempuan manapun dan membuat penonton laki-laki iri. Tapi disini saya rasa penggambaran hal itu terasa keterlaluan. Setelah huruf Aki (Akiko Wakabayashi) terbunuh Bond pribadi "menikah" dengan Kissy. Memang itu ialah bab dari misi, tapi saya tetap merasa terganggu dikarenakan sepanjang film sosok Aki ialah Bond girl yang lovable dan digambarkan sebagai perempuan yang siap membantu Bond dalam kondisi apapun. Bond memang cool dan playboy tapi bukan sosok tanpa perasaan menyerupai yang tersirat di film ini.

Tentu saja selain penyamaran ndeso yang dilakukan James Bond, film ini masih mengandung hal-hal abstrak yang membuat plot hole menyerupai film-film sebelumnya. Bond car tidak muncul disini dan digantikan oleh kendaraan canggih lainnya proteksi Q, yakni sebuah helikopter mini. Tidak sekeren kendaraan beroda empat Aston Martin yang menjadi ciri khas Bond tapi masih terlihat luamayan keren. Tapi gadget berupa pistol di dalam rokok terasa konyol dan mengganggu. Untungnya tidak terlalu banyak gadget yang diberikan pada Bond disini jadi saya masih dapat cukup menikmati dan menganggap penggunaan rokok tersebut sebagai sebuah hal asing yang menjadi hiburan konyol disini. Secara keseluruhan You Only Live Twice bukanlah film Bond yang jelek dan masih mampu memperlihatkan hiburan. Namun beberapa kekurangan di atas membuat film kelima ini menjadi tidak sebaik film-film sebelumnya yang dapat dikatakan ialah puncak pencapaian dalam franchise James Bond dengan Sean Conery sebagai sang biro rahasia.


Artikel Terkait

Ini Lho You Only Live Twice (1967)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email