Wednesday, January 16, 2019

Ini Lho Young Adult (2011)

Film Up in the Air milik Jason Reitman ialah salah satu film paling besar lengan berkuasa dalam hidup saya. Saya yang dulu menghindari film-film drama  khususnya yang memenangi Oscar alasannya saya sudah takut duluan filmnya akan terasa berat dan membosankan menjadi berubah pikiran sehabis menonton film ketiga dari Reitman tersebut. Kesederhanaan yang ditampilkan menciptakan saya benar-benar jatuh cinta pada film tersebut walaupun alurnya lambat. Saya yang sebelumnya ialah penyuka film-film agresi yang penuh ledakan dan menonton film hanya sebagai hiburan saja seolah mencicipi jatuh cinta dengan film sehabis menonton Up in the Air. Dua tahun kemudian Jason Reitman kembali merilis film barunya dimana ia kembali berduet dengan penulis naskah Diablo Cody dimana duet mereka sebelumnya sukses menghasilkan Juno di tahun 2007 yang berhasil memenangkan Oscar untuk Best Original Screenplay.

Young Adult berkisah perihal seorang perempuan berusia 37 tahun berjulukan Mavis Gary (Charlize Theron) yang tinggal di Minneapolis dan bekerja sebagai seorang ghost writer untuk sebuah buku serial remaja yang sayangnya akan segera dilarang pembuatannya alasannya tidak terlalu laku. Mavis sendiri sudah bercerai dari suaminya dan tinggal sendirian menjalani kehidupannya yang monoton dan diisi dengan rasa malas. Tapi kemudian ketika beliau mendengar bahwa Buddy Slade (Patrick Wilson) yang notabene ialah mantan pacarnya ketika masih Sekolah Menengan Atas gres saja mempunyai anak, Mavis tetapkan untuk kembali ke kampung halamannya di Mercury dengan tujuan untuk mendapat kembali sang mantan pacar yang menurutnya ialah laki-laki yang paling sempurna dan ditakdirkan untuk menjadi miliknya. Ya, begitulah Mavis Gary yang dulunya merupakan gadis paling terkenal semasa Sekolah Menengan Atas yang sampai sekarang masih belum lepas dari masa lalunya dan masih merasa sebagai seorang gadis yang paling dipuja.
Meski secara kualitas masih belum menyamai Up in the Air, film ini tetaplah film yang sangat saya sukai dan mempunyai nuansa dan bersama-sama beberapa aspek yang tidak jauh beda dengan film Reitman sebelumnya tersebut. Jika di Up in the Air ada sosok Ryan Bingham, dalam Young Adult ada seorang Mavis Gary yang hidupnya tidak jauh beda dengan Ryan, yaitu orang yang hidupnya diisi dengan kesepian dan jauh didalam hatinya mencicipi itu tapi diluar terlihat tidak begitu menyadari kesepian mereka. Sosok Mavis sekilas niscaya akan gampang dibenci orang.Wanita sampaumur yang bertingkah menyerupai remaja dan berusaha merebut mantan pacarnya yang sudah menikah dan mempunyai anak pastinya ialah abjad yang susah mengambil simpati penonton namun begitu gampang dibenci. Tapi abjad Mavis bukanlah seorang gadis murahan yang karakternya dua dimensi. Dengan lebih mendalami karakternya, kita akan bisa mencicipi bahwa Mavis hanyalah perempuan yang belum menemukan kebahagiaan namun mengambil jalan yang keliru dalam mencari kebahagiaan. Saya sendiri menaruh simpati dan rasa kasihan pada abjad yang satu ini dan sama sekali tidak membenci perilakunya itu melainkan menontonnya dengan senyum simpul dan sedikit miris.
Kesamaan lain antara kedua abjad beda film ini ialah bagaimana konklusi yang mereka ambil di simpulan film meyangkut dengan kepribadian dan jalan hidup mereka. SPOILER Saya sendiri sangat menyukai bagaimana Young Adult diakhiri meski sekilas terlihat Mavis masih belum bisa merubah kepribadiannya tapi saya bisa mengambil kesimpulan bahwa beliau sudah mulai move on dari kehidupan SMA-nya. Hanya saja memang beliau menentukan untuk tetap menjadi seorang perempuan yang kehidupannya diisi dengan kemalasan. It's okay, dan bagi saya itu ialah sebuah konklusi dan penutupan yang pas dan tidak dipaksakan ataupun bermuluk-muluk ria merubah abjad Mavis menjadi gadis baik-baik yang sama sekali baru. END OF SPOILER. Charlize Theron disini juga bermain begitu baik. Hal itu jugalah yang bisa menciptakan penonton tidak serta merta membenci Mavis alasannya dengan pendekatan yang dilakukan oleh Theron beliau bisa menghidupkan abjad Mavis yang begitu dalam dan "kaya". Wajah cantiknya toh juga membantu saya menikmati perjalanannya sepanjang film.

Tentu saja untuk urusan kualitas naskah, Young Adult tidak perlu diragukan lagi. Diisi dengan dialog-dialog yang cerdas dan seringkali bernuansa sarkastik, kita akan beberapa kali dibentuk tersenyum oleh kelucuannya. Kelucuan disini bukanlah komedi konyol yang menciptakan kita tertawa tapi lebih kepada momen lucu yang bersama-sama terkadang miris juga yang seringkali muncul dari tingkah laris Mavis ataupun obrolan antar tokohnya. Secara keseluruhan Young Adult bagi saya ialah film yang sangat bagus namun terasa terlalu underrated tahun lalu. Padahal film ini begitu dalam, lucu, terkadang menyentuh dan sedikit mengharukan dengan menghadirkan abjad utama yang kompleks dan tidak gampang dicintai pada awalnya namun jikalau diperhatikan lagi akan menimbulkan perasaan simpati dan lucu secara bersamaan. 

Artikel Terkait

Ini Lho Young Adult (2011)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email