Wednesday, January 16, 2019

Ini Lho An Affair To Remember (1957)

Film ini ialah remake yang menggunakan teknik scene-to-scene alias menciptakan ulang sama persis tiap adegan dari film tahun 1939 berjudul Love Affair. Versi 1939 tersebut ialah film yang menerima lima nominasi Oscar termasuk Best Picture. Sedangkan versi 1957-nya menerima empat nominasi Oscar, tapi dominan berasal dari nominasi minor ibarat Best Costume serta ada nominasi untuk Best Original Song dan Best Original Score dimana film ini memang terbantu oleh lagu "An Affair to Remember (Our Love Affair)" yang mantap itu. Sedangkan sisa satu nominasi lagi ialah untuk Best Cinematography. Apakah ini berarti An Affair to Remember kalah kualitas dari pendahulunya dan hanya menang untuk aspek teknisnya? Film ini sering juga disebut-sebut sebagai salah satu film paling romantis sepanjang masa. Tapi ada satu duduk kasus fundamental bagi aku untuk film-film romansa klasik. Kisah cinta memang selalu kekal dan tak pernah lekang oleh waktu, tapi bagaimana kisah cinta itu dituturkan sangat rawan untuk terasa ketinggalan jaman. Apakah film ini sama?

Kisahnya ialah mengenai pertemuan Nickie Ferrante (Cary Grant), seorang pelukis amatiran sekaligus seorang playboy dengan Terry McKay (Deborah kerr) yang merupakan mantan penyanyi klub. Mereka berdua bertemu diatas sebuah kapal yang menuju New York dan mulai makin erat satu sama lain sehabis sering secara tidak sengaja bertemu dan makin intens berinteraksi. Jelas saja perasaan cinta diantara keduanya mulai tumbuh. Sekilas tidak ada yang salah dengan perasaan itu, tapi menjadi sebuah dilema dikarenakan mereka berdua sama-sama sudah bertunangan dan akan sama-sama bertemu dengan calon pengantin mereka sesampainya di New York nanti. Bagaimanakah mereka menanggapi perasaan tersebut? Apakah mereka akan menentukan meninggalkan pasangan masing-masing atau melupakan cinta antara mereka dan hanya menganggapnya sebagai kenangan beberapa hari yang manis?
Diawal sempat terasa lambat dan banyak diisi oleh dialog-dialog cheesy, secara perlahan An Affair to Remember mulai semakin menarik seiring berjalannya durasi. Seperti yang aku kan.takan tadi, kisah cinta yang ditampilkan tidak akan pernah usang, tapi cara penyampaiannya itulah yang sering terasa lama untuk film-film klasik macam ini. Banyak dialog-dialog yang seringkali terlalu cheesy dan sedikit menggelikan. Model akting yang ditampilkan para pemainnya juga masih amat terasa khas akting-akting jama dulu yang begitu teaterikal dan seringkali kurang cocok jikalau dilihat melalui media film. Tapi toh momen tersebut tidak terlalu sering terjadi. Satu jam pertama film ini ialah momen yang bagus sekaligus lucu. Menyenangkan untuk disaksikan kisah perselingkuhan yang terjadi diatas kapal tersebut. Mungkin tidak pernah hingga tingkat romantis yang memuncak, tapi terang sangat menyenangkan ditonton dengan beberapa kali selipan komedi yang efektif dan cukup menggelitik. Bahkan ada juga beberapa momen yang cukup mengharukan ibarat ketika kunjungan kerumah nenek Nickie.

Tapi perasaan menyenangkan tersebut hanya bertahan hingga perjalanan diatas kapal berakhir. Seiring dengan berakhirnya perjalanan tersebut, kesenangan yang aku alami dalam menonton film ini juga perlahan mulai memudar. Durasinya terlalu panjang, seharusnya sehabis perjalanan diatas kapal berakhir, film ini hanya perlu melanjutkan sekitar 30 menit durasinya untuk konklusi dan penceritaan kehidupan Nickie dan Terry pasca perjalanan tersebut. Tapi yang terjadi film justru berjalan hingga nyaris dua jam dan ceritanya mulai berjalan terlalu jauh dan terkesan dipanjang-panjangkan. Hal itu menciptakan perasaan dan kehangatan dongeng yang sudah terbangun selama satu jam pertama mulai menghilang. Saya mulai tidak tertarik lagi akan kelanjutan kisah cinta Nickie-Terry ketika kisahnya mulai berjalan terlalu luas. Saya makin dikecewakan ketika mulai banyak sisipan musikal disaat kisahnya bergulir ketika hari Natal. Sangat terasa bahwa paruh pertama dan kedua bagaikan dua film yang berbeda. Suasananya berbeda, esensinya juga berbeda. Saya tidak lagi mencicipi dilema perselingkuhan yang seharusnya jadi sorotan utama disini.

Sebuah lagu berjudul "An Affair to Remember (Our Love Affair)" buatan Harry Warren ialah sebuah lagu yang begitu romantis dan lezat didengar. Bahkan meski lagunya mengalun tiga kali dengan tiga versi berbeda sepanjang film aku tidak pernah bosan mendengarkan dan menyimak kegalauan dalam liriknya. Sungguh disayangkan film ini harus terlalu memanjang-manjangkan kisahnya. Padahal paruh pertama ialah sebuah suguhan yang romantis dan menyenangkan, tapi jawaban paruh keduanya film ini jatuh menjadi film yang kurang memuaskan.


Artikel Terkait

Ini Lho An Affair To Remember (1957)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email