Sunday, January 13, 2019

Ini Lho Bad Guy (2001)

Setiap sutradara niscaya punya sosok pemain drama yang menjadi langganannya, begitu pula Kim Ki-duk yang mempunyai seorang Jo Jae-hyun sebagai "persona"-nya. Dari total 18 film yang telah dibentuk oleh Ki-duk, nama Jae-hyun berada dalam lima diantaranya termasuk Bad Gu. Jae-hyun sering dianggap sebagai "Kim Ki-duk's persona" alasannya yakni sudah bermain dalam banyak film sang sutradara sedari Ki-duk memulai debutnya lewat Crocodile di tahun 1996. Bad Guy sendiri cukup Istimewa bagi catatan kerja sama keduanya alasannya yakni film ini menjadi film terakhir yang menyatukan mereka berdua sebelum kembali bereuni lewat Moebius yang rencananya akan dirilis pada final tahun 2013 dan tentu saja sudah mengundang kontroversi sebelum filmnya rilis alasannya yakni konten yang diangkat oleh sang sutradara (incest antara ibu dan anak). Kembali ke Bad Guy, film ini akan tetap menampilkan banyak sekali elemen yang menjadi trade mark sang sutradara mulai dari unsur seksual yang cukup kental, twisted love story sampai huruf utama yang nyaris tidak pernah berbicara sepanjang film. Bad Guy sendiri termasuk salah satu film dari Kim Ki-duk yang tersukses di Korea dengan berhasil meraih pendapatan mendekati $1,5 juta. Bukan angka yang besar namun cukup tinggi untuk ukuran film sang sutradara yang sukses di luar negeri namun hampir selalu flop di dalam negeri.

Bad Guy sudah dibuka dengan adegan yang cukup menyentak ketika seorang perempuan berjulukan Sun-hwa (Seo Won) tengah duduk di taman menunggu pacarnya dan tiba-tiba ia dicium oleh seorang laki-laki tidak dikenal. Pria itu pun dihajar oleh beberapa tentara yang secara kebetulan berada disana. Meski sudah dihajar ia tidak mau mengucapkan seruan maaf pada Sun-hwa. Suatu hari di sebuah toko buku Sun-hwa menemukan sebuah dompet yang tertinggal dan tetapkan mengambil uang yang ada di dalamnya. Tapi Sun-hwa tidak tahu bahwa dompet yang tertinggal itu yakni sebuah "perangkap" yang disiapkan oleh sang laki-laki misterius yang menciumnya diawal film. Perbuatan Sun-hwa diketahui oleh sang pemilik dompet dan ia pun diharuskan membayar ganti rugi sebesar 10 juta won yang hilang dari dompet tersebut. Sun-hwa pun pada kesudahannya harus meminjam uang dengan jaminan wajah dan tubuhnya. Sun-hwa kemudia dibawa oleh sang laki-laki misterius tersebut ke sebuah daerah pelacuran dan gres sanggup keluar sehabis ia berhasil mengumpulkan 10 juta Won. Pria tersebut yakni Han-gi (Jo Jae-hyun) yang bekerja di daerah pelacuran tersebut sebagai bos dari para tukang pukul disana. Namun secara perlahan Han-gi mulai menjadi over protective kepada Sun-hwa dan korelasi yang aneh pun mulai terjalin diantara mereka berdua.

Seperti yang telah aku singgung diawal, Bad Guy yakni satu lagi karya dari Kim Ki-duk yang menampilkan sebuah dongeng cinta aneh dan twisted antara kedua huruf utamanya. Mereka berdua bertemu pertama kali dalam sebuah situasi yang jauh dari kata menyenangkan ataupun normal. Kemudian mereka berinteraksi lebih jauh pada kondisi yang tidak menyenangkan dan aneh pula dimana Han-gi akan mengawasi Sun-hwa yang tengah melayani klien dari balik sebuah cermin satu arah dan akan menghajar klien yang bertingkah berlebihan pada Sun-hwa. Keduanya tidak pernah saling berbicara, keduanya tidak pernah bertukar rasa cinta ataupun romantisme ibarat kisah-kisah cinta romantis manapun. Tapi keterikatan antara keduanya perlahan semakin berpengaruh dan tidak terpisahkan. Han-gi yang selalu berusaha melindungi Sun-hwa dan sebaliknya Sun-hwa selalu melihat Han-gi sebagai sosok laki-laki yang secara "tulus" memperlihatkan keamanan pada dirinya. Pada kesudahannya terjadilah stockholm syndrome yang merupakan sebuah kondisi dimana korban penculikan mencicipi simpati atau bahkan rasa yang lebih pada orang yang menculiknya. Sebuah kondisi yang terjadi ketika Sun-hwa perlahan mulai mendapatkan kenyataan bahwa kehidupannya di daerah pelacuran yakni hidupnya ketika ini dan merasa hanya Han-gi orang yang sungguh peduli pada kondisinya ketika itu.
Han-gi selalu mengamati Sun-hwa dari balik cermin satu arah yang menciptakan Sun-hwa tidak sanggup melihat dan mengetahui keberadaan Han-gi. Seolah hal tersebut menggambarkan kondisi Han-gi yang "menatap" Sun-hwa namun disisi lain Sun-hwa tidak atau belum menyadari itu dan masih belum mencicipi hal yang sama. Sampai pada kesudahannya beling pemisalh tersebut pecah disaat keduanya telah mencicipi perasaan cinta satu sama lain. Banyak adegan yang melibatkan cermin tersebut terasa begitu indah dan meninggalkan kesan mendalam pada saya. Mulai disaat Sun-hwa menggoreskan lipstiknya di cermin sampai pada kesudahannya ketika ia menyadari keberadaan Han-gi dan memecahkan cerminnya. Keduanya bersatu lewat sebuah momen indah yang punya romantisme unik tersendiri. Percaya atau tidak, segila apapun Bad Guy dan sekental apapun kandungan seksualnya, tapi romantisme yang terjadi antara kedua huruf utamanya tampak begitu indah. Sebagai teladan lain yakni adegan disaat Sun-hwa mendatangi Han-gi di dalam penjara dan mulai menumpahkan semua emosinya pada Han-gi. Disaat itulah aku mulai menyadari cinta serta ikatan berpengaruh yang telah tumbuh diantara keduanya.

Ada cukup banyak adegan seksual dalam film ini. Beberapa karakternya memang tengah bergulat dengan sexual desire masing-masing. Lewat dongeng mengenai hasrat seksual karakternya itulah kita mulai dibawa menelusuri bagaimana perbedaan antara sebuah cinta yang nrimo dengan hasrat ingin mempunyai orang lain. Mungkin apa yang diperbuat Han-gi terhadap Sun-hwa terlihat tidak masuk nalar jikalau disebut sebagai cinta sejati yang tulus, namun tergantung pada definisi cinta nrimo itu sendiri pada kita masing-masing. Bahkan tidak hanya pada Sun-hwa melainkan pada orang-orang di sekitarnya Han-gi bekerjsama yakni laki-laki yang rela berkorban bagi orang lain meki itu harus membahayakan dirinya dan ia tidak pernah berharap balas akal dari orang yang ia bantu. Sebuah kenyataan yang menciptakan aku sendiri mempertanyakan definisi dari kata-kata Bad Guy itu sendiri, sama ibarat definisi cinta nrimo yang dimiliki Han-gi. Terserah masing-masing penonton memaknai kedua hal tersebut, tapi bukankah ironi dan ambiguitas selalu mengiringi kehidupan insan tiap harinya? 

Satu hal lagi yang sering menjadi perdebatan yakni ending dari film ini yang mengingatkan aku film Kim Ki-duk lainnya yaitu Time. Tentu saja akan ada begitu banyak interpretasi dari masing-masing penonton. Saya sendiri menangkap itu sebagai sebuah konklusi dari perjalanan Sun-hwa mencari sosok yang ia cintai dan berakhir dengan keberhasilannya merangkai gamabaran cinta dengan Han-gi yang ia cintai. Wanita yang bunuh diri pada pertengahan film seolah menjadi citra Sun-hwa yang tengah dirobek perasaan dan korelasi cintanya dan mulai mencari "wajah" sesungguhnya dari orang yang ia cintai. Bad Guy mungkin bukanlah masterpiece dari seorang Kim Ki-duk, namun terang sebuah dongeng romansa aneh namun berhasil meninggalkan kesan romantisme yang luar biasa indah dan menyentuh bagi saya. Satu lagi karya andal dari awal karir Kim Ki-duk sebelum kualitas film-filmnya sehabis hiatus (Arirang, Amen & Pieta) masih belum berhasil meninggalkan kesan yang sama bagi aku ibarat yang ia tinggalkan pada film-film lamanya ibarat Bad Guy ini. 

Artikel Terkait

Ini Lho Bad Guy (2001)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email