Tuesday, January 15, 2019

Ini Lho Bernie (2011)

Jack Black tidak pernah menjadi pelawak favorit saya. Beberapa film terakhirnya macam Gulliver's Travel dan Year One begitu mengecewakan meski ada dua film Kung Fu Panda yang berhasil. Dalam Bernie, Jack Black mencoba tugas serius yang mungkin bukan pertama kalinya ia lakoni tapi hal ini terang sangat menarik. Menarik alasannya ialah disaat seorang pemain film komedi mencoba tugas yang lebih serius, hasilnya seringkali memuaskan. Beberapa rujukan nyatanya ialah Adam Sandler lewat Punch Drunk Love, Jim Carrey lewat Eternal Sunshine of the Spotless Mind dan The Truman Show, hingga Ben Stiller lewat Greenberg. Berbagai contohtersebut menandakan bahwa para pemain film komedi punya potensi dalam tugas drama yang membutuhkan akting yang lebih berpengaruh kalau karakternya pas, naskahnya anggun dan punya sutradara yang juga jeli dalam mengarahkan mereka. Dalam Bernie, Jack Black akan diarahkan oleh sutradara Richard Linklater yang dulu juga pernah bekerja sama dengannya dalam School of Rock. Kolaborasi Jack Black dalam tugas seriusnya dengan Richard Linklater yang menghasilkan film romatis favorit saya (Before Sunrise & Before Sunset) terang layak disimak.

Film ini diangkat dari sebuah dongeng konkret perihal pembunuhan terhadap perempuan berusia 81 tahun yang terjadi di Texas pada tahun 1996 dan sempat dimuat dalam artikel Texas Monthly dengan judul Midnight in the Garden of East Texas. Bernie Tiede (Jack Black) ialah seorang laki-laki yang bekerja di sebuah perusahaan pemakaman yang terletak di kota kecil berjulukan Carthage yang termasuk bab dari Texas. Bernie sangat populer dengan kebaikan dan keramahannya. Berkat sifat baiknya itulah semua orang di Carthage sangat menyukai Bernie. Kebaikan Bernie juga terlihat ketika ia memperlihatkan kepeduliannya kepada orang-orang yang gres saja ditinggal mati oleh kerabatnya. Hal itu jugalah yang ia tunjukkan ketika seorang perempuan bau tanah berjulukan Marjorie Nugent (Shirley MacLaine) gres saja ditinggal mati suaminya. Berlawanan dengan Bernie, Marjorie ialah seorang perempuan kaya yang sangat dibenci oleh penduduk sekitar. Dia tidak pernah ramah, selalu berkesan sombong dan arogan pada tetangganya. Jika diibaratkan maka Bernie ialah cermianan kebaikan sedangkan Marjorie ialah cerminan keburukan. Keduanya sangat bertolak belakang. Namun kebaikan hati Bernie mulai menciptakan Marjorie luluh, dan perlahan Bernie masuk dalam kehidupan janda bau tanah tersebut. Sampai semakin usang Marjorie makin bergantung pada Bernie dan menciptakan Bernie serasa dipenjara oleh Marjorie.
 
Bernie dikemas dengan cukup unik, dimana film ini tidak berjalan dengan narasi normal namun punya kemasan mirip sebuah dokumenter. Disamping melihat kehidupan Bernie dan kasus tersebut lewat sebuah pembagian terstruktur mengenai layaknya sebuah drama fiktif, kita akan disuguhi beberapa interview yang dilakukan Linklater kepada warga kota Carthage berkaitan dengan kasus tersebut. Hal tersebut mungkin dilakukan Linklater untuk menciptakan filmnya terasa akurat dan realistis. Dengan format mirip ini, maka semua kisahnya tidak jauh dari apa yang terlontar dari verbal para narasumber. Kita tidak akan diperlihatkan kasus ini dari sudut pandang dua sosok yang paling disoroti yakni Bernie dan Marjorie. Kita nyaris tidak akan mendapat fakta yang tidak diketahui oleh para narasumber. Namun hal itu justru makin menguatkan kesan ambigu yang coba diangkat oleh film ini. Jika kita mendapat fakta dari sudut pandang Bernie dan Marjorie maka kita akan lebih gampang menyimpulkan fakta sebenarnya. Tapi kita hanya melihat kasus ini dari sudut pandang para narasumber yang hanya merupakan orang ketiga dan tidak tahu secara detail kebenaran kasus tersebut. Ibarat suatu buah, kita hanya bisa melihat kulitnya dan hanya bisa sedikit mengintip apa yang ada didalamnya tanpa bisa mengetahui secara niscaya isinya apalagi rasanya.
Bernie ialah sebuah dongeng perihal bagaimana pandangan seseorang akan kebenaran bisa menjadi begitu ambigu. Semakin anda mengenal seseorang maka semakin bias evaluasi anda terhadap perbuatan orang itu. Jika seseorang yang sangat anda tidak sukai melaksanakan hal jelek niscaya anda akan menghujatnya habis-habisan. Namun kalau seseorang yang amat anda sukai dan selalu berbuat baik pada anda layaknya malaikat melaksanakan suatu hal buruk, bisa jadi anda akan memaklumi dan mentolerir perbuatan tersebut. Sama mirip Bernie yang sudah terlanjut mendapat cap sebagai orang baik yang mirip malaikat. Maka ketika ia melaksanakan hal jelek yang mungkin akan dicap sebagai dosa besar kalau dilakukan oleh orang biasa, Bernie mendapat balasan berbeda. Warga kota selalu mendukungnya bahkan memaklumi perbuatan tersebut. Dengan perbuatannya tersebut Bernie mungkin sudah mengacaukan hidupnya yang sebelumnya nyaris sempurna, tapi disisi lain bagi warga kota Bernie tidak pernah berubah sedikitpun. Ini ialah sebuah citra yang anggun perihal bagaimana insan benar-benar sebuah makhluk sosial. Bisa saja seseorang punya kepribadian yang amat baik, tapi tanpa menyalurkan kebaikan tersebut dalam sosial masyarakat maka semua itu percuma saja. Bernie ialah rujukan tepat dari bagaimana seseorang yang begitu pro-sosial dan anti-sosial dipandang dan menjalani hidupnya.

Peran Jack Black sebagai Bernie ialah salah satu akting terbaik yang pernah ia lakukan. Dengan gampang penonton akan bersimpati pada tokoh Bernie yang penuh dengan kebaikan. Jack Black tepat sebagai sosok Bernie yang digambarkan oleh para narasumber sebagai sosok laki-laki yang sangat menyenangkan, ramah, baik hati, pemurah, penuh bakat dan digosipkan sebagai gay dengan dandanan dan tingkah lakunya yang terkadang terlihat feminin. Mungkin beberapa kali aura pelawak masih terpancar dari sosok Jack Black, tapi toh itu sangat sesuai denagn karakternya. Jack Black ialah sosok tepat dan sebuah pilihan yang cerdas dari Richard Linklater. Sebagai penonton, dengan format semi dokumenter kita akan berada di posisi yang sebetulnya tidak jauh beda dari parra narasumber. Bisa jadi kita akan terbuai melihat segala tingkah laris Bernie dan begitu saja membenci sosok Marjorie. Kita sangat mungkin bersimpati pada Bernie dan dengan gampang menyangkal segala tuduhan pada Bernie yang bagaikan malaikat. Bisa jadi film ini akan terasa lebih berpihak pada Bernie, tapi memang begitulah yang dirasakan warga Carthage. Tapi pastinya film ini akan memperlihatkan suatu pelajaran bahwa sebuah kebenaran jauh lebih rumit daripada yang terlihat di permukaan. Sebuah drama-komedi atau disebut juga tragicomedy yang cukup baik sebagai sebuah perenungan meski kisahnya kurang bisa mengikat dan komedi hitamnya terasa kurang maksimal.


Artikel Terkait

Ini Lho Bernie (2011)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email