Tuesday, January 15, 2019

Ini Lho The Bourne Legacy (2012)

Dengan penghasilan total hampir mencapai $ 1milyar, masuk akal saja bila franchise film The Bourne dilanjutkan. Dengan tiga film yang sukses baik secara kualitas dan komersial, rasanya tidak ada yang salah dalam keputusan menciptakan film keempatnya yang akan diubahsuaikan dari novel berjudul sama ini. Bahkan awalnya semua ini ialah wangsit yang baik untuk melanjutkan kisah Jason Bourne meski sudah lima tahun bolos dari layar lebar. Toh trilogi The Bourne termasuk dalam jajaran film action terbaik dan bisa dibilang turut berperan besar dalam merubah pakem genre film agresi menjadi lebih realistis dan tidak hanya sekedar mengumbar ledakan disana sini. Tapi semuanya berubah jadi mengkhawatirkan ketika Matt Damon dan sutradara Paul Greengrass tetapkan untuk tidak ambil pecahan dalam film ini. Film dengan judul Bourne tapi didalamnya tidak ada sosok Jason Bourne rasanya terlalu dipaksakan. Meskipun pada balasannya Jeremy Renner mengambil alih tongkat estafet sebagai tokoh utama, tetap saja susah menghilangkan sosok Jason Bourne yang menjadi ikon film ini. Hal yang sama juga berlaku pada dingklik sutradara. Tony Gilroy memang penulis naskah dalam semua film Bourne dan ia pernah menyutradarai Michael Clayton, tapi meneruskan hasil kerja luar biasa Paul Greengrass terang bukan hal mudah.
Kisah dalam The Bourne Legacy terjadi bersamaan waktunya dengan kisah di The Bourne Ultimatum dimana Jason Bourne masih menjadi buronan. Di kawasan lain, Aaron Cross (Jeremy Renner) yang merupakan salah satu anggota Operation Outcome tengah menjalani training di Alaska. Outcome sendiri ialah bentuk operasi yang tidak jauh beda dibandingkan Treadstone yang melibatkan Jason Bourne. Tapi akhir adanya kasus Bourne, pihak CIA tetapkan untuk menghapus semua pihak yang terlibat dalam operasi tersebut termasuk Cross. Namun dalam upaya pemusnahan tersebut, Cross berhasil lolos. Seiring dengan pelariannya, Cross bertemu dengan Dr. Marta Shearing (Rachel Weisz), seorang ilmuwan yang terlibat dalam operasi Outcome. Marta sendiri bernasib sama dengan Cross, yakni menjadi satu-satunya orang yang berhasil selamat dari pencucian yang dilakukan terhadap rekan mereka masing-masing. Satu hal yang saya rasakan seusai menonton film ini ialah tidak perlu lagi meratapi kepergian Greengrass dan Matt Damon. Disamping semuanya sudah berjalan, pengganti kedua sosok itu bisa menjalankan tugasnya dengan baik, khususnya Jeremy Renner. 


Aaron Cross tidak jauh beda dengan Jason Bourne, hanya minus hilang ingatan, dan Renner bisa beraksi dengan cukup baik meski saya masih lebih suka Jason Bourne. Aaron Cross tetap tangguh dan taktis meski belum sehebat dan secerdas Jason Bourne. Membandingkan keduanya saya malah merasa Aaron Cross lebih cocok sebagai sidekick bagi Bourne. Meski begitu rasanya akan sangat luar biasa melihat kedua satria ini bersatu dalam satu film nantinya. Tentu saja itu bukan hal yang mustahil melihat jalan kisah film ini yang berkaitan erat dengan ketiga film pertamanya. Untuk itulah kita akan hingga pada wangsit dasar pembuatan film keempatnya ini. Ide Gilroy harus diakui cerdas. Melanjutkan kisah Bourne tanpa Bourne tanpa harus harus terasa dipaksakan ialah hal yang susah, dan ia mampu melaksanakan itu. Menjadikan kisah Jason Bourne yang gotong royong sudah cukup kompleks sebagai puncak gunung es yang berarti masih banyak konspirasi lain yang jauh lebih besar didalamnya ialah keputusan tepat. Dengan begitu bila suatu hari nanti Matt Damon bersedia kembali maka tidak ada kesulitan berarti untuk melaksanakan itu. Namun jikapun Matt Damon tetap tidak kembali, kisah Aaron Cross masih mungkin untuk dilanjutkan menjadi trilogi berikutnya. Bahkan bila masih menguntungkan, bukan mustahil akan ada agen-agen lain yang akan dimunculkan.
Sayangnya Legacy terasa tidak dekat dengan penonton yang belum menyaksikan ketiga film sebelumnya, atau yang sudah lupa akan ceritanya. Harus diingat lima tahun sudah berlalu sejak Ultimatum, dan dengan kisahnya yang kompleks bukan mustahil orang yang sudah menonton filmnya juga akan merasa kebingungan menyaksikan film ini yang begitu saja menyuguhkan penonton kepada kisah lain dalam Bourne Universe. Diluar wangsit dasar yang menarik, nyatanya film ini tidak bisa semenarik film-film sebelumnya. Paruh awalnya berjalan lambat. Tony Gilroy seolah kesulitan dalam membaurkan drama konspirasi dengan porsi adegan aksinya. Mungkin akan ada banyak penonton yang tidak mengerti maksud aneka macam pembicaraaan berkait konspirasi yang terjadi diawal film. Jika mengingat kembali kemunculan perdana Jason Bourne dalam Identity, maka poin lebihnya ialah Greengrass mampu membawa penontonnya dalam sebuah kisah yang rumit namun selalu dibalut dengan adegan-adegan yang berjalan cepat dan menegangkan. Sedangkan dalam Legacy, Gilroy tidak mampu menciptakan porsi non-aksinya terasa seru. Yang tersisa hanyalah kompleksitas, sedangkan daya tariknya jauh berkurang. Baru sesudah melewati pertengahan, semuanya berjalan lebih menarik. Filmnya mulai dijejali aneka macam adegan agresi yang cukup seru. Sayangnya bila harus dibandingkan dengan Jason Bourne semuanya masih kalah keren dan seru. Adegan hand-to-hand combat-nya kurang seru dan taktis. Adegan kejar-kejaran motor di selesai memang cukup seru namun terasa kepanjangan dan masih kalah bila dibanding kejar-kejaran kendaraan beroda empat di Identity. Tidak adanya momen tabrak kecerdasan menyerupai yang terjadi di stasiun Waterloo pada Ultimatum juga mengurangi potensi keseruan, padahal Aaron Cross juga menerima stimulus peningkat kognitif.

Saya juga tidak mencicipi pengembangan yang menarik dari wangsit dasarnya. Jika Jason Bourne menarik berkat kisah perihal pencarian jati diri, pelarian dan adanya aneka macam konspirasi maka kisah Aaron Cross tidak. Masih terasa tidak terang apa yang ia cari dan apa poin dari film ini. Yang ada hanyalah ia berusaha lari dari kejaran mantan bosnya dan berusaha mencari sebuah obat. Sampai ketika tensi sedang meningkat tiba-tiba saja saya mendengar scoring khas film Bourne yang artinya film selesai. Tiba-tiba saja filmnya selesai dan sangat terlihat membuka peluang bagi sekuel. Mungkin ini diartikan bahwa Legacy hanyalah sebuah pengenalan awal, tapi bukankah Identity yang menjadi pengenalan awal terhadap Jason Bourne punya tujuan dan kisah yang jauh lebih menarik? Bukankah film itu juga bisa diakhiri dengan memuaskan dan layak dilihat sebagai sebuah film yang bangkit sendiri tanpa harus membuang potensi adanya potensi sekuel? Sangat disayangkan mengingat kisahnya yang punya lingkup jauh lebih besar dan kompleks namun berakhir dengan hanya menyerupai ini? Ataukah ini hanya sebuah cara untuk mengulur franchise ini hingga Matt Damon bersedia kembali? Jujur saya sangat berharap hal itu terjadi, sebab siapa sih yang tidak merindukan Jason Bourne? Apalagi bila ia dipartnerkan dengan Aaron Cross, saya yakin akan tercipta duet yang begitu keren. Sebelum itu nikmati saja dulu The Bourne Legacy yang setidaknya masih merupakan menu yang tidak jelek ini.


Artikel Terkait

Ini Lho The Bourne Legacy (2012)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email