Saturday, January 12, 2019

Ini Lho Enough Said (2013)

Film yang disutradarai sekaligus ditulis naskahnya oleh Nicole Holofcener ini merupakan salah satu film "kecil" yang berhasil menjadi kejutan di tahun 2013 lalu. Enough Said berhasil meraih laba yang cukup besar ($20 juta dari bujet yang hanya $8 juta) serta menerima jawaban sangat konkret dari para kritikus. Bahkan film ini juga berhasil menerima nominasi di banyak sekali ajang penghargaan menyerupai Golden Globe untuk Julia Louis-Dreyfus di kategori Best Actress-Comedy or Musical dan Screen Actor Guild Awards untuk James Gandolfini di kategori Best Supporting Actor. Selain kedua nama tersebut ada juga aktris Toni Collette (The Way Way Back) dan tentunya Catherine Keener yang selalu menjadi langganan Nicole Holofcener dan selalu bermain dalam semua film sang sutradara. Enough Said sendiri memperlihatkan pendekatan kisah cinta ala komedi romantis kebanyakan, hanya saja kedewasaan yang dimiliki ceritanyalah yang menjadi perbedaan. Filmnya memang bercerita ihwal kekerabatan percintaan yang terjalin antara dua orang paruh baya yang sama-sama telah bercerai dari pasangan mereka masing-masing.

Karakter utamanya yaitu Eva (Julia Louis-Dreyfus), spesialis pijat yang tinggal bersama puteri tunggalnya, Ellen (Tracey Fairaway) yang akan segera pindah keluar kota untuk berkuliah. Suatu malam ia tiba ke sebuah pesta bersama sepasang temannya, Will (Ben Falcone) dan Sarah (Toni Collette). Pada pesta itulah Eva berkenalan dengan dua orang yang kemudian akan mengisi kehidupannya. Yang pertama yaitu seorang perempuan yang berprofesi sebagai penulis puisi, Marianne (Catherine Keener). Semenjak pertemuan itu Marianne pun mulai menjadi klien dari Eva sekaligus sehabat yang setia mengembangkan cerita. Bagi Marianne yang tidak punya seorang pun sahabat, kehadiran Eva membuatnya memiliki sahabat dongeng khususnya ihwal hubungannya dengan sang mantan suami yang juga telah kandas. Sedangkan satu orang lagi yaitu Albert (James Gandolfini), seorang laki-laki paruh baya yang awalnya tidak menarik perhatian Eva namun sesudah berkenalan lebih jauh keduanya mulai saling tertarik satu sama lain dan memulai kekerabatan romansa. Selain berusaha kembali membangun kekerabatan romansanya, Eva juga harus berhadapan dengan sang puteri yang terasa menjauh darinya meski sebentar lagi akan pindah keluar kota. Ironisnya Eva justru lebih akrab dan lebih sering mengembangkan dengan sahabat Ellen, Chloe (Tavi Gevinson).

Enough Said dikemas dengan begitu sederhana meski sesungguhnya terdapat kisah serta konflik yang tidak mengecewakan konflik mulai dari kekerabatan cinta, persahabatan serta kekerabatan antara orang renta dan puteri mereka. Namun Nicole Holofcener bisa membungkusnya dengan penuh kesederhanaan tanpa sedikitpun kehilangan daya tariknya. Seperti yang sudah aku singgung diatas, alasannya yaitu huruf utamanya yaitu dua orang arif balig cukup akal paruh baya maka kisah cinta yang terjalin pun terasa jauh lebih arif balig cukup akal daripada kebanyakan film dengan genre komedi romantis. Tidak ada dramatisasi berlebihan maupun adegan-adegan serta obrolan romantis yang gombal, semuanya tersaji lebih banyak didominasi hanya lewat obrolan dan interaksi sederhana antara masing-masing karakternya. Kita akan melihat bagaimana kekerabatan cinta antara Eva dan Albert terjadi alasannya yaitu keduanya sama-sama mencicipi kenyamanan ketika sedang mengobrol. Karakter Albert sendiri terang jauh dari definisi laki-laki tampan. Wajahnya pas-pasan ditambah badannya yang gemuk dan terlihat tidak terurus. Namun  Eva bisa merasa nyaman alasannya yaitu ketika bersama Albert obrolan yang terjadi tidak pernah terputus dan Albert selalu berhasil menciptakan Eva tersenyum bahkan tertawa lewat beberapa candaannya. Berkat chemistry kuat kedua pemainnya, romantisme bisa terasa tanpa harus ada adegan dramatis yang berlebihan.
Komedinya sendiri tersaji dengan baik meskipun bukan sebuah komedi yang akan menciptakan penontonnya tertawa terbahak-bahak. Enough Said memang tidaklah menyajikan jokes layaknya sebuah banyolan komedi konyol melainkan lewat beberapa obrolan santai yang menggelitik sekaligus terasa hangat. Interaksi antara Sarah dan Will juga beberapa kali berhasil memperlihatkan momen yang cukup lucu. Subplot ihwal kekerabatan antara Eva dan Ellen juga cukup berhasil dimana muncul konflik ketika seorang anak berusaha untuk "bersiap" untuk hidup sendiri sebelum benar-benar pergi meninggalkan sang ibu. Disisi lain ironisnya akhir hal itu Eva malah lebih akrab dengan Chloe yang memang sering berada di rumah mereka akhir hubungannya yang kurang baik dengan ibunya. Interaksi antara Eva dan Chloe juga terjalin dengan menarik bagaimana dua perempuan beda generasi ini saling bertukar dongeng ihwal dilema masing-masing yang tentu saja sangat berbeda meski sama-sama bicara ihwal cinta. Disaat Eva bercerita ihwal kekerabatan kompleksnya dengan Albert, Chloe bercerita ihwal keraguannya untuk bekerjasama seks untuk yang pertama kali. Berkat kombinasi antara obrolan yang menarik dan akting bagus dari semua pemainnya, tiap-tiap interaksi yang terjadi antar karakternya pun selalu menarik termasuk pertemanan Eva dan Marianne.

Secara keseluruhan Enough Said bicara ihwal beberapa hal khususnya yang terjadi dalam kekerabatan Eva dan Albert. Ini yaitu kisah ihwal sebuah kecocokan yang memang sangatlah relatif. Seseorang bisa saja jatuh cinta dengan orang yang ia anggap tidak anggun ataupun tampan, namun semua bisa saja terjadi sesudah mengenal mereka saling mengenal secara lebih jauh. Seringkali pula karakterisasi seseorang tidak sesuai dengan satu orang namun bisa memikat orang yang lain. Enough Said juga bicara ihwal perspektif seseorang dalam memandang orang lain. Sebuah perspektif yang sudah tertanam bisa saja berubah, terpengaruh oleh seseorang yang sering berinteraksi dengan kita tidak peduli sudut pandang mana yang sesungguhnya lebih benar. Enough Said yaitu sebuah komedi romantis yang tersaji dengan sederhana namun berhasil dalam menghantarkan romantisme dan aspek komedinya dengan begitu hangat. Konfliknya pun tersaji dengan baik termasuk beberapa subplot yang ada juga berhasil mendukung jalinan ceritanya, termasuk lewat sebuah kejutan di pertengahan film yang bekerjsama tidaklah terlalu mengejutkan namun cukup untuk menciptakan alurnya lebih menarik.

Artikel Terkait

Ini Lho Enough Said (2013)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email