Film yang mempunyai judul lain Kapringen ini yaitu sebuah thriller Denmark yang diluar dugaan berhasil mendapat sambutan yang konkret dari para kritikus. Digarap oleh Tobias Lindholm, A Hijacking menyoroti wacana masalah pembajakan yang dilakukan oleh para perompak Somalia. Seperti yang kita semua tahu, masalah pembajakan oleh para perompak Somalia yaitu masalah yang sudah terjadi begitu sering dan telah menimpa begitu banyak awak kapal. Namun jangan mengharapkan A Hijacking menjadi sebuah sajian thriller yang bergerak cepat dan menampilkan perjuangan pembebasan para tawanan yang melibatkan kesatuan militer, alasannya yaitu film ini yaitu tipikal thriller yang berjalan dengan alur lambat, jauh dari hingar bingar berondongan senapan, namun tetap berhasil menyajikan sebuah tontonan yang mencekam. Kaprikornus mungkin bagi anda yang berharap tiba-tiba ada angkatan bahari yang mengintervensi masalah pembajakan tersebut sampai membuat baku tembak seru maka bersiaplah untuk kecewa, alasannya yaitu A Hijacking bisa dibilang yaitu thriller yang cukup segmented.
Peter C. Ludvigsen (Soren Maling) yaitu seorang petinggi di sebuah perusahaan pelayaran. Peter mempunyai kemampuan yang baik dalam hal yang berkaitan dengan negosiasis. Sebagai referensi ia gres saja berhasil menuntaskan tawar menawar dengan perusahaan dari Jepang dan berhasil mendapat barang dengan harga yang relatif jauh lebih rendah dari anjuran pertama. Namun proses perundingan terbesar dalam hidup Peter datang dikala sebuah kapal kargo milik perusahaannya dibajak oleh perompak Somalia. Para perompak tersebut meminta uang tebusan sebesar $15 juta. Peter sendiri menolak keterlibatan pihak luar dalam masalah tersebut dan berusaha sebisa mungkin menutupinya. Peter menentukan untuk menyelesaikannya sendiri, berunding sendiri dengan pihak pembajak dengan meminta dukungan dari seorang ahli. Maka proses perundingan yang dilakukan lewat telepon antara Peter dengan pihak pembajak pun dimulai. Disisi lain para kru kapal harus bersabar menunggu selesainya proses perundingan dengan penuh rasa takut dan depresi.
Seperti yang sudah saya katakan diatas, A Hijacking berjalan dengan lambat. Dengan alasan suapaya masalah tidak tersebar keluar, keterlibatan pihak militer pun menjadi tidak ada dalam film ini. Pertarungan yang terjadi antara Peter dan pembajak murni melalui perdebatan serta perundingan yang semakin usang semakin terasa alot. Filmnya dibangun secara perlahan dengan sangat baik. Diawal proses perundingan semuanya masih terasa ringan, tensi tidak terlalu tinggi dan tampaknya impian para kru untuk bisa bebas dalam jangka waktu yang tidak usang masih begitu terasa. Kemudian secara perlahan kita diajak untuk ikut mencicipi bagaimana depresinya para aksara dalam film ini disaat proses perundingan tidak kunjung usai sesudah berjalan selama berbulan-bulan. Proses perundingan yang lambat dibalut alur yang juga lambat tersebut sukses membuat saya putus asa (in a good way). Daripada menghadirkan thriller penuh aksi, A Hijacking justru menghadirkan sebaliknya, yakni thriller dan ketegangan yang dibangun oleh ketidak mampuan menjalankan aksi. Ketegangan yang berhasil dibangun yaitu dampak dari ketidak berdayaan dan ketidak tahuan terhadap apa yang terjadi. Ini yaitu anti-tesis dari apa yang disebut sebagai "aksi".
Tobias Lindholm begitu baik dalam membangun tensi ceritanya. Barter obrolan antara dua belah pihak dikala bernegosiasi sudah cukup membuat suasana yang menegangkan. Semua itu masih ditambah keberhasilan Tobias menghadirkan kondisi kehidupan para kru yang tengah menjadi sandera. Begitu menarik melihat bagaimana mereka mencoba berinteraksi dengan para pembajak sampai begitu baiknya film ini dalam menangkap dampak yang terjadi pada psikologis mereka. Para kru tidak pernah digambarkan menjadi betah dengan kondisi mereka dikala itu, tapi yang coba mereka lakukan yaitu berusaha sebisa mungkin untuk menjadi terbiasa serta berusaha mendekatkan diri dengan para pembajak. Saya mencicipi hal tersebut yaitu sesuatu yang begitu manusiawi, dibandingkan hanya mencoba menggambarkan para kru hanya terus menerus karam dalam depresi ataupun berusaha untuk melawan. Disisi lain, Peter juga mengalami hal yang sama disaat proses perundingan terus saja mengalami jalan buntu.
A Hijacking juga nampak mengkritisi jalan yang ditempuh oleh perusahaan untuk bernegosiasi dengan para perompak. Diawal mereka diperlihatkan gres saja menuntaskan deal senilai $14,5 juta. Namun disaat harus mengeluarkan uang sebesar $15 juta yang kemudian turun menjadi $12 juta untuk menyelamatkan nyawa para kru, butuh waktu sampai empat bulan lebih. Dan sesudah melaksanakan hal tersebut, mereka terus berkata pada keluarga korban bahwa mereka mencoba berusaha sebisa mungkin. Pertanyaannya yaitu sebisa mungkin menyelamatkan sandera atau sebisa mungkin mengerem uang tebusan yang keluar? Ini yaitu referensi tepat dari sebuah kisah sederhana yang digarap dengan maksimal dan efeknya yaitu filmnya tidak perlu repot-repot menambahkan sub-plot alasannya yaitu dengan pemaksimalan inti ceritanya, banyak sekali aspek lain juga turut terjamah tanpa perlu membuat sub-plot yang rawan berdampak pada hilangnya fokus cerita.
Ini Lho A Hijacking (2012)
4/
5
Oleh
news flash