Abbas Kiarostami merupakan salah satu legenda hidup perfilman Iran dan telah banyak menghasilkan film luar biasa yang sayangnya belum pernah saya tonton satupun sebelum ini. Kiarostami sendiri dikenal lewat film-filmnya yang sering menggabungkan format fiksi dan dokumenter selama lebih dari 40 tahun berkarya di industri perfilman. Setelah tiga tahun kemudian Kiarostami untuk pertama kalinya membuat film diluar Iran tepatnya di Prancis dalam Certified Copy, kali ini giliran Jepang yang menjadi daerah "persinggahan" berikutnya dari karya sang sutradara. Like Someone in Love sendiri secara keseluruhan bertempat di Jepang, memakai bahasa Jepang dan dibintangi pemain drama serta aktris Jepang menyerupai Rin Takanashi yang sebentar lagi akan kita lihat penampilannya dalam Killers buatan Mo Brothers. Judulnya memang mengandung kata cinta, tapi Like Someone in Love tidak akan membawa kita kepada kisah cinta romantis sepasang kekasih biasa saja meski aspek tersebut tetap ada pada film ini, namun fokus utamanya lebih dari itu.
Akiko (Rin Takanashi) mahasiswi Sosiologi yang tinggal di Tokyo. Tapi dibalik sosoknya sebagai mahasiswi elok biasa sesungguhnya ia menyimpan diam-diam yang tidak diketahui oleh keluarga maupun kekasihnya, yaitu profesinya sebagai pekerja seks komersial. Hal itu ia sembunyikan dari neneknya yang jauh-jauh berkunjung ke Tokyo dan pacarnya yang posesif dan pencemburu, Noriaki (Ryo Kase). Suatu hari ia diminta untuk mendatangi rumah seorang klien berjulukan Takashi (Tadashi Okuno) yang ternyata ialah seorang laki-laki renta yang tinggal sendirian di rumahya. Bukannya meminta Akiko untuk berafiliasi seks, malam itu Takashi malah mengajak Akiko makan malam di rumahnya. Berawal dari situlah hubungan mereka berdua bermetamorfosis hubungan yang unik, lebih dari sekedar hubungan antara pelacur dan kliennya. Dan pada akibatnya secara keseluruhan Abbas Kiarostami akan mengajak kita menelusuri kisah yang lebih dari sekedar kisah "cinta" biasa antara laki-laki dan perempuan namun cinta yang lebih general, sederhana namun begitu indah nan mempesona bagi saya.
Like Someone in Love tampil dengan begitu sederhana plus alur yang mempunyai tempo mengalir lambat seolah mewakili kesepian yang dialami oleh Akiko dan Takashi selama ini. Namun penyutradaraan Abbas Kiarostami yang berpadu dengan sinematografi dari Katsumi Yanagijima nyatanya bisa membuat kesederhanaan tersebut menjadi hal yang begitu indah dan menghipnotis. Sedari adegan pembuka saya sudah dibentuk terpukau oleh film ini ketika Like Someone in Love dengan hebatnya bisa meng-capture suasana di dalam satu ruangan dengan begitu dinamis dan sangat hidup. Adegan tersebut beberapa kali muncul dan uniknya seringkali subjek yang sedang melontarkan dialognya tidak masuk ke dalam frame kamera dimana momen tersebut dipakai untuk menangkap suasana yang sedang terjadi di sekeliling si aktor/aktris pada ketika pembicaraan terjadi. Jarang sekali saya menyaksikan sebuah film yang mau memperhatikan apa yang terjadi diluar frame menyerupai ini. Tidak perlu rangkaian gambar indah, hanya suasana yang terstruktur dengan rapih nyatanya berhasil membuat rangkaian momen dinamis meski diwarnai kesederhanaan yang kental.
Ya, film ini memang lagi-lagi dipenuhi dengan kesederhanaan yang bisa tampil begitu efektif dalam membangun konstruksi cerita, suasana dan kedalaman perasaan yang terkandung disana. Sebagai contoh, adegan ketika Akiko sedang mendengarkan rekaman voice mail dari neneknya di dalam taksi bisa terasa begitu menyentuh dan mengharukan. Cukup dengan menangkap verbal Rin Takanashi dan voice over dari sang nenek kesedihan sudah terpancar dengan begitu besar lengan berkuasa pada adegan tersebut. Begitu pula adegan-adegan lain menyerupai adegan titik puncak yang bisa terasa begitu menegangkan meski kita hanya diperlihatkan sosok Takashi dan Akiko yang diselimuti ketakutan dan keresahan luar biasa. Ironisnya ketika itu Like Someone in Love melaksanakan hal yang berkebalikan dari apa yang saya sebutkan sebelumnya, dimana kali ini yang menjadi fokus ialah karakternya tanpa mengatakan situasi yang membuat mereka resah, takut, bahagia hingga sedih.
Makara cinta macam apa yang disampaikan oleh Kiarostami dalam film ini? Sesungguhnya Like Someone in Love ialah sebuah cerminan rasa cinta menyerupai apapun cinta tersebut. Apakah ini ialah perihal cinta seorang laki-laki pada kekasihnya yang dibalut keposesifan luar biasa, cinta seorang cucu pada sang nenek dan sebaliknya, cinta laki-laki pada wanita, atau cinta seorang kakek pada cucunya? Bukan. Bagi saya ini ialah kisah perihal rasa cinta yang terjalin antara sesama insan apapun hubungan yang terjalin diantara mereka dan bagaimanapun cara mereka mengungkapkan perasaan tersebut pada objek yang mereka cintai. Pada akibatnya ketika filmnya berakhir dengan sebuah ending yang bisa dibilang "muncul tiba-tiba" saya hanya bisa terkejut, tidak siap dan masih merasa terhipnotis dengan segala keindahan visual serta perasaan yang terpampang selama kurang lebih 105 menit ini. Apalagi sesudah itu lagu Like Someone in Love yang dinyanyikan Elle Fitzgerald eksklusif merangsek masuk dengan begitu indahnya. Mungkin alurnya yang lambat, sepi dan statis membuatnya tidak gampang dinikmati, namun ini ialah sebuah kisah cinta yang begitu indah dan bisa dengan tepat menangkap perasaan yang ada di dalam dan sekeliling tiap tokohnya.
Ini Lho Like Someone In Love (2012)
4/
5
Oleh
news flash