Saturday, January 12, 2019

Ini Lho New World (2013)

 
Ada tiga alasan utama saya tertarik menonton film ini. Pertama, filmnya disutradarai dan ditulis naskahnya oleh Park Hoon-jung yang merupakan penulis naskah dari I Saw the Devil yang merupakan salah satu film favorit saya. Kedua lantaran film ini berfokus pada dunia gangster, dimana film Korea dengan tema serupa yang terakhir saya tonton yakni Nameless Gangster yang masuk sebagai salah satu film favorit saya di tahun 2012 lalu. Alasan ketiga tentu saja lantaran keberadaan sosok Choi Min-sik, sang pemain drama terbaik dan terbesar Korea ketika ini yang kebetulan juga ikut bermain dalam Nameless Gangster. Disini Min-sik masih berperan sebagai seorang anti-hero, bedanya ia tidaklah menjadi abjad slengekan menyerupai yang selama ini lekat dengan sosoknya. Disini Choi Min-sik berperan sebagai seorang pimpinan kepolisian berjulukan Kang Hyung-chul. Kang tengah menjalankan suatu operasi diam-diam yang dinamakan Operation New World. Target dalam operasi tersebut yakni Goldmoon, sebuah perusahaan sekaligus sindikat kriminal terbesar di Korea yang terdiri dari adonan beberapa geng besar. Untuk operasi itulah Kang memakai Lee Ja-sung (Lee Jung-jae) polisi yang sudah 10 tahun melaksanakan penyamaran sebagai anggota Goldmoon.

Setelah terjadinya kecelakaan misterius yang menewaskan sang pimpinan, Goldmoon pun mulai limbung dan harus segera mencari pimpinan baru. Kandidatnya yakni Jung Chung (Hwang Jung-min) dan Lee Joong-gu (Park Sung-woong) dimana keduanya yakni orang nomor 2 dan 3 di Goldmoon. Kondisi inilah yang coba dimanfaatkan oleh pihak kepolisian untuk turut mengatur pemilihan ketua Goldmoon semoga mereka sanggup menerima kontrol sepenuhnya terhadap organisasi tersebut. Untuk itulah kedekatan Ja-sung dengan Jung Chung coba dimanfaatkan untuk menerima lebih banyak informasi. Menjalankan operasi ini bukan hal yang gampang bagi Ja-sung. Setelah 10 tahun melaksanakan penyamaran ia merasa bahwa ini akan sangat membahayakan jikalau diteruskan. Namun Kang berpikiran lain dan melanggar janjinya untuk menarik Ja-sung dan tetap menjadikannya umpan bagi segala informasi mengenai Goldmoon. Hal inilah yang terasa dilematis bagi Ja-sung. Disaat ia tengah menanti kelahiran bayi pertamanya ia justru dihadapkan pada misi berbahaya yang dilematis. Dilematis lantaran ia harus menjalankan tugasnya sebagai polisi dimana hal itu artinya ia harus mengkhianati Jung Chung yang sudah sangat percaya pada Ja-sung dan menyerupai saudara sendiri.

Adegan pembukanya yang memperlihatkan sebuah penyiksaan penuh darah seolah menjanjikan bahwa New World akan menjadi sebuah tontonan ihwal gangster yang brutal. Tentu saja film bertemakan gangster yang tidak menyajikan kekerasan akan terasa hambar, dan menyerupai yang kita tahu jikalau bicara persoalan kebrutalan maka film-film Korea yakni jagonya. New World pun mempunyai tingkat kebrutalan yang lumayan. Tapi tentu saja ini bukan sekedar pekan raya kekerasan disana-sini lantaran plot-nya pun dirangkum dengan tingkat kerumitan serta kecerdasan yang cukup tinggi. Cerita ihwal polisi yang menyamar sebagai gangster terperinci bukan hal baru, termasuk kisah studi abjad yang menempatkan sang polisi dalam posisi dilematis ketika ia semakin erat dengan rekan gangsternya, bahkan lebih dari pihak kepolisian. Namun dongeng klise itu masih ditambah dengan plot menarik ihwal konspirasi rumit yang melibatkan antara kepolisian dan pihak Goldmoon. Akan ada beberapa misteri dan pertanyaan ihwal "siapa?" dalam film ini, dan tentu saja akan ada beberapa twist yang efektif dalam memperlihatkan kejutan sepanjang cerita.
Kita tidak akan pribadi dibawa ke sentra permasalahan, lantaran diawal-awal filmnya masih dipergunakan secara perlahan untuk memperkenalkan abjad dan latar belakang masalahnya. Hebatnya, meski pada awal-awal temponya tidak terlalu cepat film ini tidak pernah sedikitpun membosankan berkat karakternya yang hidup dan mengakibatkan interaksi antara mereka menjadi sangat menarik disimak. Masing-masing karakternya terasa begitu hidup berkat karakterisasi menarik ditambah akting anggun para pemainnya. Mulai dari Ja-sung yang tengah terjebak, Kang yangpenuh kecerdikan dalam menjalankan misi dan seolah tidak peduli pada keselamatan Ja-sung, hingga Jung Chul yang awalnya terkesan hanya sebagai seorang cowok begajulan yang bawel namun perlahan mulai memperlihatkan sisi lainnya yang lebih dalam dan menarik. Hidupnya interaksi mereka juga turut menunjang plotnya yang terus diisi konspirasi demi konspirasi yang rumit dimana hal itu sanggup menciptakan penonton tersesat jikalau kehilangan fokus. Namun berkat abjad yang menarik inilah saya terus dibentuk terpaku mengikuti kisahnya.

Tapi New World sayangnya bukanlah film yang sempurna. Beberapa kekurangan terjadi dikarenakan sisi familiar yang dimiliki oleh film ini dengan beberapa film lain yang bertema serupa. Berbagai adegan terasa klise dan meski masuk dalam kebijaksanaan sebab-akibat saya tetap merasa sedikit bosan ketika muncul adegan klise tersebut. Momen itu bagaikan sebuah "waktu istirahat" yang akan saya gunakan sehabis sebelumnya terus terpaku pada layar. Bahkan beberapa kejutan yang coba diselipkan pun akan terasa cukup klise dan gampang ditebak jikalau anda sudah sering menonton film-film bertema menyerupai ini. Hal yang sama juga terasa ketika filmnya mendekati selesai dimana saya sudah sanggup menebak konklusinya menyerupai apa. Keputusan Park Hoon-jung untuk mengambil beberapa aspek dari The Godfather juga malah menciptakan filmnya sedikit kehilangan daya tarik di akhir. Transformasi karakternya mengingatkan saya pada sosok Michael Corleone dan momen penutupnya pun terperinci sebuah tribute dari The Godfather namun dengan intensitas yang terasa kurang. Cukup menarik namun sehabis banyak sekali momen keren dan alur penuh konspirasi rumit dari awal, penutupnya yang berjalan cukup panjang itu jadi terasa kurang dramatis dan bagaikan penutup yang tidak perlu lagi saya ikuti lantaran toh hasil kesudahannya sudah diketahui.

Tapi beberapa kekurangan tersebut tidak menghalangi New World untuk menjadi sebuah film dengan hasil selesai yang sangat bagus, sangat memuaskan. Akting serta karakterisasi yang begitu hidup, alur yang penuh konspirasi rumit dan misteri yang menarik, serta bumbu yang dihadirkan oleh rentetan adegan kekerasan mengakibatkan film ini tampil begitu berpengaruh dalam 135 menit durasinya. Bicara soal kekerasan dalam film ini, saya sangat menyukai momen kekacauan di kawasan parkir yang berujung dengan pertarungan pisau di dalam lift. Begitu intens, menegangkan dan tentunya penuh darah dan kekerasan. Tapi New World bukan hanya kisah ihwal kekerasan ataupun drama kriminal ihwal konspirasi dan tipu menipu antara gangster dan polisi. Di dalamnya ada sebuah kisah penelusuran mendalam ihwal dilema abjad utamanya. Ironis disaat polisi yang terus berkata ada di pihaknya seolah tidak peduli pada keselamatannya juga keluarganya, bahkan langkah-langkah polisi itu justru mendatangkan banyak malapetaka dalam hidup Ja-sung. Bandingkan dengan Jung Chung yang begitu lapang dada menganggapnya sebagai seorang saudara dan memperlihatkan banyak hal padanya. Kisah menarik ketika seseorang tidak sanggup mempercayai siapapun. Aspek itulah yang makin melengkapi New World sebagai sebuah film yang begitu kuat.

Artikel Terkait

Ini Lho New World (2013)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email