Monday, January 14, 2019

Ini Lho Paranormal Activity 4 (2012)

Franchise ratusan juta dollar ini kembali dengan film keempatnya, sehabis film ketiganya yang cukup menyeramkan dan inovatif dalam penyajian mockumentary-nya. Masih disutradarai oleh duet Henry Jools dan Ariel Schulman yang menyutradarai film ketiganya, Paranormal Activity 4 akan melanjutkan kisah film keduanya. Setelah menerima penyegaran lewat prekuel di film ketiga, kisah Katie kembali berlanjut di film keempat ini. Sekedar pengingat, di simpulan film kedua Katie membunuh Kristi (adiknya) dan suaminya, kemudian kemudian membawa pergi Hunter yang tidak lain yaitu keponakannya sendiri. Film keempat ini ber-setting lima tahun sehabis simpulan film keduanya, dimana kita akan berkenalan dengan sebuah keluarga yang tinggal di Nevada. Keluarga tersebut memiliki dua orang anak, yaitu Alex (Kathryn Newton) dan adiknya yang masih kecil, Wyatt (Aiden Lovekamp). Tidak ada kecacatan terjadi hingga munculnya tetangga gres di depan rumah mereka. Tetangga gres tersebut hanya terdiri dari dua orang, yaitu seorang perempuan muda dan anaknya yang masih kecil berjulukan Robbie (Brady Allen). Suatu hari ketika sang ibu sakit dan harus rawat inap, Robbie dititipkan di rumah keluarga Alex, dan semenjak ketika itulah bencana asing mulai terjadi.

Untuk mencari tahu apa yang bekerjsama terjadi, Alex meminta proteksi sobat (atau pacarnya?), Ben (Matt Shively) untuk merekam segala bencana di rumahnya. Jika di Paranormal Activity 3 kita diperkenalkan pada penemuan berupa kamera diatas kipas angin, maka disini kita akan diberi penemuan banyak sekali gadgeti modern untuk merekam segala penampakan yang ada, mulai dari smartphone, webcam, hingga kinect juga turut digunakan. Jujur saya merasa biasa saja dengan penggunaan smartphone ataupun webcam yang tidak menawarkan perbedaan apapun bila dibandingkan kamera biasa. Kamera diatas kipas angin yang digunakan di PA3 bisa dimanfaatkan dengan maksimal untuk menghadirkan momen menegangkan dan mengerikan. Bagi saya itu yaitu salah satu penemuan mockumentary paling kreatif yang pernah ada. Pemakaian webcam bisa menegangkan bila dihukum dengan maksimal menyerupai yang ada di salah satu segmen dalam film V/H/S. Tapi dalam film ini, penggunaan webcam gagal dimaksimalkan. Pemakaian kinect menghadirkan penemuan gres dan cukup menarik tapi tetap saja gagal menghadirkan kengerian yang maksimal.

Saya justru merasa teknik mockumentary dalam film keempat ini makin terasa pointless dan hanya digunakan dalam rangka meneruskan ciri khas franchise Paranormal Activity. Semua kamera memang terpasang dan menangkap banyak sekali bencana misterius, tapi hanya sebatas itu. Tidak ada tindak lanjut menyerupai mengusut kamera dan sebagainya. Bahkan entah saya yang kurang teliti lantaran bosan atau memang ada sudut kamera yang tiba-tiba saja muncul tanpa diperlihatkan kapan dipasang. Film ini memang menggunakan teknik mocku tapi di beberapa potongan melupakan semangat dan esensi dari penggunaan teknik tersebut. Bicara perihal mocku dimana karakternya membawa kamera bila bepergian, saya merasa ada kebodohan yang dipaksakan oleh film ini berkaitan dengan hal tersebut. Di potongan simpulan ketika Alex masuk ke rumah Robbie untuk menyelidiki, entah bagaimana beliau masih sempat membawa kameranya padahal situasi sedang sangat mencekam dan menakutkan baginya. Bahkan ketika teror sudah mencapai titik puncak beliau masih sempat kabur sambil terfokus merekam dengan kamera. 
Tidak ada momen mengerikan dalam film ini. Sebelumnya, walaupun saya sudah tahu akan ditakut-takuti tapi saya tetap tegang, melamun dan harap-harap cemas menanti momen itu datang, dan walaupun sudah bersiap saya tetap merasa takut dan kaget. Tapi hal itu tidak terjadi dalam film keempat ini. Usaha untuk mengageti penonton yang dilakukan disini hampir tidak ada yang berhasil. Ada satu atau dua adegan yang cukup mengagetkan tapi dampaknya biasa saja, dan tidak menciptakan jantung saya berdegup kencang atau menciptakan badan saya lemas. Semua berlalu biasa saja, datar, membosankan. Memang seri Paranormal Activity selalu dimulai dengan lambat. Awal yaitu perkenalan pada tokoh dan aktifitas mereka, kemudian malam pertama tidak ada hal seram, kemudian berlanjut pada teror poltergeist tingkat ringan hingga karenanya perlahan teror meningkat dan mencapai klimaksnya. Sedangkan disini hingga satu jam berlalu teror yang dinantikan tidak kunjung muncul. Klimaks di garasi tidak menyeramkan. Begitu pula di potongan karenanya yang terasa predictable dan tidak seram. Saat film selesai saya hanya berkata "begitu saja?". 

Selain terlihat tidak bersemangat menebar teror, film ini juga terlihat begitu mencoba memperpanjang kisahnya. Paranormal Acitivity 4 diperlakukan bukan sebagai sebuah film yang bangun sendiri tapi diposisikan sebagai jembatan untuk sekuel yang akan terus berdatangan, itulah sebabnya tidak ada greget dan semuanya tidak maksimal. Memang film ini melanjutkan kisah film keduanya, tapi untuk ceritanya sendiri hanya diberi porsi sangat sedikit. Itupun tidak memberi tanggapan apapun atas beberapa pertanyaan tidak terjawab di film-film sebelumnya. Yang ada hanyalah pertanyaan gres yang bisa dijadikan dasar untuk menciptakan film-film berikutnya. Saya bertaruh film kelimanya nanti akan menceritakan kisah antara film kedua dan film keempatnya ini. Sayang sekali, padahal franchise ini punya sebuah jalinan misteri yang cukup menarik dalam kisahnya, tapi atas nama uang semuanya dirangkum dengan diulur-ulur.

Paranormal Activity 4 menawarkan beberapa penghormatan pada film horror klasik. Salah satu yang paling kelihatan yaitu pada The Shining dalam sebuah adegannya. Cukup menghibur tapi terperinci tidak bisa meningkatkan kualitas film ini. Karakternya makin banyak melaksanakan hal kolot (Alex mengecek rumah Robie sendirian di pagi buta), para tokoh skeptisnya pun makin terasa menyebalkan. Sungguh, seharusnya para skpetis akan hal paranormal yaitu mereka yang berpikiran luas, namun disini (dan di banyak film horor) mereka justru orang kolot berpikiran sempit yang sangat menyebalkan. Paranormal Activity 4 yaitu yang terburuk dalam franchise ini, bahkan salah satu horror paling membosankan yang pernah saya tonton dalam beberapa waktu terakhir. Tahun 2013 ini, kabarnya akan ada dua film PA yang rilis, yaitu Paranormal Activity 5 dan sebuah latino spin-off berjudul Paranormal Activity: The Oxnard Tape yang tampaknya akan menawarkan pendekatan gres pada serial ini layaknya PA: Tokyo Night. Saya tampaknya masih akan setia mengikuti kisahnya, tapi sangat berharap pada penemuan layaknya film ketiga lantaran kesabaran saya sudah hampir habis.

Artikel Terkait

Ini Lho Paranormal Activity 4 (2012)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email