Tuesday, January 15, 2019

Ini Lho Ring (1998)

Jelas saya termasuk sangat terlambat gres kini menonton horor legendaris karya sutradara Hideo Nakata ini. Sebelumnya saya sudah menonton karyanya yang lain yakni Dark Water yang bagi saya bukanlah horor yang menyeramkan. Keterlambatan saya bukan hanya alasannya film ini sudah rilis 14 tahun yang kemudian tapi juga alasannya pada kini ini Ring telah benar-benar mengakar tidak hanya dalam dunia film horor tapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Sekarang siapa yang tidak kenal huruf Sadako? Saya yang gres saja menonton film ini saja sudah tahu siapa itu Sadako lengkap dengan tampilan fisiknya yang menyeramkan serta teror yang ia lakukan dimana Sadako digambarkan keluar dari dalam sumur renta sebelum ia merangkak keluar dari layar televisi dan meneror korbannya. Berkaitan dengan yang satu ini sudah begitu banyak parodi yang mereka ulang adegan tersebut menjadi adegan yang lucu. Tapi apakah dengan saya sudah mengetahui bagaimana rupa Sadako serta cara ia menghantui yang sudah berulang kali diplesetkan tersebut menciptakan Ring tidak lagi menyeramkan? Jawabannya sama sekali tidak.

Ring berkisah wacana sebuah video misterius yang konon katanya bisa menciptakan orang yang menonton video tersebut mati seminggu sehabis menontonnya. Reiko Asakawa (Nanako Matsushima) seorang reporter yang tengah melaksanakan penyelidikan terhadap kabar misterius tersebut suati hari dikala tengah menghadiri pemakaman keponakannya, Tomoko (Yuko Takeuchi) yang mati secara misterius mulai mengetahui bahwa seminggu sebelum kematiannya, Tomoko bersama teman-temannya gres saja menonton video misterius tersebut. Reiko kesudahannya mengetahui bahwa teman-teman Tomoko yang ikut menonton video pada hari itu juga mati di hari yang sama dengan meninggalnya Tomoko. Setelah melaksanakan beberapa penyelidikan, kesudahannya diketahui Tomoko dan teman-temannya menonton video tersebut dikala mereka berlibur ke sebuah penginapan di Izu. Reiko yang menuju ke daerah tersebut berhasil menemukan video misterius yang dimaksud dan mulai menontonnya. Yang didapat justru banyak sekali gambar-gambar misterius sekaligus mengerikan yang tidak ia ketahui artinya. Apakah memang benar video tersebut memberi kutukan kepada yang menontonnya?
Beginilah seharusnya film horor bertemakan hantu dan supranatural dibuat! Tanpa perlu terlalu banyak menawarkan false alarm layaknya film hantu-hantuan lokal atau Hollywood sekalipun, Ring sudah bisa menawarkan teror yang luar biasa melalui atmosfir yang benar-benar creepy. Sedari awal filmya dimulai suasana ngeri sudah sangat terasa. Tanpa perlu menciptakan sang hantu berkali-kali keluar (Hantu Sadako gres keluar di akhir) film ini tetap bisa menebar kengerian yang luar biasa bagi penontonnya. Lalu sekalinya si hantu keluar, momen itu pribadi terasa mengerikan dan tentunya memorable. Yang unik dari bagaimana film ini membangun keseraman ialah nyaris tidak ada adegan kejut yang serta merta mengagetkan penontonnya. Adegan-adegan mengerikan dalam film ini biasanya dibangun perlahan dan pertahap. Penonton seolah dibiarkan tegang, bersiap dan menanti untuk ditakuti sebelum pada kesudahannya momen menyeramkan itu muncul. Tapi bagaimanapun penonton bersiap tetap saja dikala momen itu tiba rasa takut tetap sangat terasa. Tata musik dalam film ini juga sangat mendukung atmosfir menyeramkan yang coba ditampilkan. Penggunaan musiknya tidak berlebihan namun amat efektif.

Tidak hanya horor, Ring juga menebarkan misteri mengenai asal seruan video misterius tersebut. Penyelidikan yang dilakukan oleh Reiko dan Ryuji amatlah menarik alasannya sembari kita mengikuti penyelidikan mereka dan mencoba mengumpulkan keping demi keping puzzle yang ada, Ring tetap setia menebar teror ketakutan sebelum kesudahannya menutupnya dengan titik puncak luar biasa yang memunculkan sosok Sadako secara "utuh" untuk pertama kalinya. Pada dasarnya insan lebih takut kepada hal yang tidak bisa mereka lihat walau mereka menyadari kehadiran hal tersebut. Hal itulah yang disadari dan dimanfaatkan oleh Hideo Nakata dimana ia tidak sering memunculkan hantunya tapi lebih kepada memainkan atmosfir filmnya. Jujur saya jauh lebih takut kepada pendekatan ini daripada film hantu yang hantunya bencong kamera. Ring memang patut menyandang gelar legendaris dan bisa menawarkan teror yang kekal pada penontonnya. Saya sendiri hingga tidak berani menonton film ini dengan lampu kamar yang padam dan hingga sehabis filmnya usai bahkan hingga dikala menulis review inipun rasa takut masih tersisa. Ring atau dalam judul Jepangnya ialah Ringu sungguh menunjukkan bahwa ketakutan itu bersama-sama muncul akhir pikiran orang itu sendiri.

RATING:

Artikel Terkait

Ini Lho Ring (1998)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email