Park Chan-wook bisa dibilang merupakan salah satu sutradara terbaik dari Korea Selatan yang telah menghasilkan film-film luar biasa yang selalu punya keunikan tersendiri. Sebut saja Thirst yang menghadirkan sosok Pendeta yang juga merupakan vampir dan tentu saja karyanya yang paling populer lewat The Vengeance Trilogy yang di dalamnya terdapat Oldboy, sebuah film yang tidak hanya layak disebut sebagai film terbaik Korea tapi juga salah satu film terbaik sepanjang masa. Meski sudah memulai debut dari tahun 1997, gres 16 tahun kemudian Park menerima kesempatan untuk memulai debut Hollywood-nya dengan Stoker. Tahun 2013 memang Istimewa bagi perfilman Korea dimana tidak hanya Park Chan-wook, tapi juga dua sutradara lainnya yakni Kim Ji-woon (I Saw the Devil, The Tale of Two Sisters, The Good, the bad, the Weird) dan Bong Joon-ho (Memories of Murder, The Host, Mother) juga melaksanakan debut Hollywood mereka masing-masing dengan The Last Stand dan Snowpiercer. Stoker sendiri merupakan film yang naskahnya ditulis oleh Wentworth Miller dan dibintangi oleh tiga aktris ternama yakni Nicole Kidman, Mia Wasikowska dan Jacki Weaver. Judulnya mungkin akan menipu anda, alasannya ialah Stoker sama sekali tidak bercerita wacana drakula ataupun wacana Bam Stoker, tapi wacana sebuah keluarga Stoker yang misterius.
India Stoker (Mia Wasikowska) harus mendapatkan kenyataan pahit bahwa sang ayah, Richard Stoker (Demot Mulroney) yang amat bersahabat dengannya dan sangat ia sayangi harus meninggal akhir kecelakaan tragis sempurna pada hari ulang tahunnya yang ke-18. Mulai ketika itu ia harus tinggal berdua dengan ibunya, Evelyn Stoker (Nicole Kidman) yang tidak begitu ia sukai. Evelyn sendiri merasa bahwa sang puteri tidak pernah menuruti perkataannya dan selalu melawannya. Evelyn yang selama ini merasa bahwa sang suami telah "direnggut" oleh puterinya sendiri sekarang harus mendapatkan kenyataan sang suami benar-benar meninggalkannya untuk selamanya. Namun pada ketika itu tiba-tiba tiba Charlie (Matthew Goode) dalam kehidupan mereka berdua. Charlie sendiri ialah adik dari Richard yang selama ini keberadaannya tidak pernah diketahui baik oleh Evelyn maupun India. Kehadiran Charlie menciptakan Evelyn teringat akan sosok Richard disaat mereka masih muda dan India belum lahir. Hal itu menciptakan Evelyn perlahan mulai membaik dari sedih yang ia alami. Sebaliknya India justru merasa terganggu dengan keberadaan sang paman yang ia rasa menyimpan sesuatu yang misteterius. Namun kenyatannya tidak hanya Charlie, alasannya ialah India juga menyimpan misteri dalam dirinya.
Stoker tidak punya sebuah kisah yang bagus, alasannya ialah pada kenyataannya naskah yang ditulis oleh Wentworth Miller punya banyak kekurangan dan tidak terlalu mendalam mengeksplorasi potensi yang ada. Namun justru dengan hal itulah saya makin merasa bahwa sosok Park Chan-wook merupakan sutradara dengan visi dan kemampuan yang luar biasa. Kenapa? Karena dengan naskah yang sangat biasa bahkan mengecewakan itu ia berhasil menyulap Stoker menjadi sebuah film yang menarik dan gelap sekaligus indah. Mungkin pertama-tama lebih baik saya menguraikan terlebih dahulu apa saja yang menjadi kekurangan dalam film ini. Sebenarnya tidak banyak kekurangan dari Stoker bagi saya. Hanya ada satu kekurangan utama yang sayangnya ialah hal fatal, yakni naskahnya. Naskahnya punya banyak elemen menarik yang kalau dieksplorasi lebih dalam akan mejadi sebuah film yang tidak hanya misterius namun juga menyelidiki sisi tergelap dalam diri seseorang. Ada unsur coming-of-age, rasa kesepian serta kehilangan, incest, sexual disorder, sampai banyak sekali macam psycholigcal disorder lain yang dimiliki oleh karakternya. Namun naskah Wentworh Miller lebih memfokuskan pada misteri ceritanya daripada pengembangan karakternya. Padahal kisah yang ditawarkan biasa saja dimana semua yang terjadi sampai ending sudah sanggup ditebak sedari awal.
Bahkan motivasi yang dimiliki oleh masing-masing karakternya dan apa yang menciptakan mereka menjadi menyerupai apa yang tersaji dalam film tidak digali ataupun dijelaskan secara mendalam. Kita dipaksa mendapatkan begitu saja mengapa India ataupun Charlie menjadi sosok menyerupai apa yang kita tonton. Tidak ada eksplorasi secara lebih jauh. Tanpa Park Chan-wook, Stoker bisa saja menjadi sebuah thriller psikologis kosong yang membosankan. Namun penggarapan Chan-wook lengkap dengan style yang begitu indah menciptakan film ini terangkat kualitasnya beberapa tingkat. Park nampaknya sadar betul naskah yang ia terima tidaklah spesial, alhasil ia total dalam menyajikan tiap rangkaian adegannya dengan visual indah, atmosfer gelap serta banyak sekali metafora yang menguatkan elemen-elemen penting dalam kisahnya. Stoker menjadi sajian penuh visual yang tidak hanya indah namun juga gelap dan penuh misteri, selaras dengan karakternya yang juga diselimuti misteri. Berbagai hal yang kurang dieksplorasi oleh naskahnya justru dimaksimalkan oleh Park disini. Berbagai aspek yang saya sebutkan diatas mulai dari sexual disorder sampai coming-of-age tidak menerima porsi yang banyak disini, namun setiap adegan yang menyimbolkan hal-hal tersebut dikemas dengan begitu baik oleh Park sampai menjadi momen yang memorable bagi saya. Pada karenanya meski hal-hal tersebut tidak dieksplorasi mendalam, namun alasannya ialah dikemas luar biasa, dengan porsi yang sediikit elemen tersebut bisa menancap di pikiran saya terus menerus.
Tentu saja banyak sekali ciri khas lainnya dari sang sutradara turut muncul disini. Bagaimana ia selalu merangkum perpindahan adegan dengan unik, bagaimana ia merangkum musik indah garapa Clint Marsell dengan adegan-adegan yang silih berganti tumpang tindih menghiasi layar terasa begitu indah. Jika anda menonton film ini dengan bekal sudah menonton film Park yang lain khususnya Oldboy maka anda akan menemukan bagaimana Park begitu khas dan lihai dalam memperlihatkan dramatisasi yang luar biasa pada adegannya. Memang film ini berjalan lambat dan tidak diisi kekerasan tingkat tinggi, tapi Park Chan-wook bisa secara rutin memperlihatkan momen-momen yang begitu "menusuk" dengan pengemasannya tersebut. Makara walaupun kisah dan misterinya begitu dangkal, saya tetap bisa dibentuk betah menikmati film ini. Tentu saja Stoker ikut terbantu dengan akting para pemainnya. Nicole Kidman dan Matthew Goode begitu baik menghidupkan huruf mereka, tapi Mia Wasikowska ialah bintang utama disini. Luar biasa bagaimana tatapan mata, cara bicara sampai gerak geriknya mengesankan sisi misterius dan menyiratkan bahwa ada hal gelap yang disembunyikan gadis terpelajar balig cukup akal ini. Pada karenanya Park Chan-wook lebih menentukan berfokus pada sisi coming-of-age huruf India, dan itu ialah keputusan tept mengingat aspek misteri maupun thriller-nya tidaklah berkualitas baik. Stoker pada karenanya berakhir menjadi sebuah film dengan naskah misteri yang lemah tapi bisa menghadirkan sisi misterius dalam diri insan dengan begitu indah.
Ini Lho Stoker (2013)
4/
5
Oleh
news flash