Pada tahun 1982 John Carpenter menciptakan sebuah remake bagi film The Thing From Another World yang dirilis pada tahun 1951. Alasan Carpenter menciptakan remake ialah alasannya ialah beliau amat menyukai film tersebut dan menurutnya amat disayangkan film sekeren itu jarang orang yang tahu. Hal itulah yang menciptakan Carpenter menciptakan remake-nya yang meskipun juga jeblok dipasaran alasannya ialah kalah bersaing dengan E.T. tetapi telah berhasil menerima status cult dan dianggap sebagai masterpiece dari Carpenter. Selang 29 tahun giliran sutradara Matthijs van Heijningen Jr. yang mengangkat The Thing ke layar lebar. Tapi kali ini bukanlah remake dari film Carpenter melainkan sebuah prekuel, setidaknya itu yang beliau katakan. Kaprikornus versi mana yang lebih bagus?
THE THING (1982)
Versi Carpenter dibuka dengan adegan seekor anjing yang tengah dikejar-kejar oleh seorang Norwegia yang menaiki helikopter sambil menembaki anjing tersebut. Pengejaran tersebut risikonya hingga di sebuah camp milik American Antartic Research. Tidak terang apa maksud dari orang tersebut mengejar dna mencoba membunuh anjing itu. Tapi meski tidak mengerti apa yang diucapkan oleh si orang Norwegia yang risikonya tewas tertembak itu, para peneliti Amerika yang ada disana tau bahwa ada yang tidak beres. Mereka kemudian tetapkan mendatangi daerah yang diduga ialah camp milik orang Norwegia tersebut dan menemukan pemandangan yang mengerikan berupa jenazah dan sebuah bangkai yang hangus terbakar. Meski mereka makin menyadari ada keganjilan tapi belum ada yang tahu niscaya bahwa semua itu ialah tanggapan dari teror alien ganas yang bisa bertansformasi dan menduplikasi sel makhluk hidup dan menirunya dengan sempurna.
The Thing versi Carpenter ini ialah sebuah horor yang memuaskan bahkan saya tidak ragu menyebutnya sebagai film yang bagus. Memang beberapa bab plot-nya terasa tidak masuk nalar tapi sekali lagi sebuah film horor bisa dianggap berhasil apabila bisa menciptakan penontonnya mencicipi takut, setidaknya itu pendapat saya pribadi. Film ini bisa menunjukkan ketegangan-ketegangan dalam banyak sekali momennya baik itu disaat si alien muncul ataupun disaat momen yang tidak memunculkan alien tersebut. Sebuah adegan tes darah di tengah film juga menegangkan. Tapi yang paling keren tentunya ialah desain aliennya yang creepy meski di jaman itu belum ada CGI. Kemunculan aliennya benar-benar efektif, momen gore yang ada juga bisa menambah kesan seram. Misteri perihal who's who cukup menarik meski bukan misteri yang pintar juga. Sayang hubungan antar tokoh kurang digali, padahal setidaknya kalau hubungan antara MacReady (Kurt Russell) dan Childs (Keith David) lebih diperdalam lagi maka akan sangat menarik meliha keduanya melaksanakan teamwork. Tapi overall versi Carpenter ialah horor yang baik dan layak menjadi klasik.
THE THING (2011)
Pembuatan film ini dimaksudkan untuk menjadi sebuah prekuel yang akan menjawab banyak sekali pertanyaan yang ada dalam versi Carpenter. Saya justru tidak mengerti pertanyaan apakah yang coba dijawab alasannya ialah saya rasa tidak ada pertanyaan yang tertinggal dalam versi Carpenter. Menyatakan film ini sebagai prekuel memang tidak salah alasannya ialah film ini memiliki setting tepat sebelum film versi 1982-nya dimulai. Ahli paleontologist, Kate Lloyd (Mary Elizabeth Winstead) dimintai tolong untuk meneliti sesosok makhluk yang membeku di Antartika selama 100.000 tahun. Selanjutnya ibarat yang kita tahu makhluk itu ialah alien yang muncul di film sebelumnya dan mulai membunuhi para kru sekaligus memalsukan wujud mereka. Tidak ada yang berbeda dalam dongeng versi 2011 ini. Setting-nya memang prekuel tapi jalan ceritanya berasa remake dari versi Carpenter. Hanya saja bab opening-nya beda dan ending-nya ialah kisah tepat sebelum opening versi Carpenter, yaitu seekor anjing yang dikejar oleh helikopter.
Kekurangan film ini bukan hanya pada pengulangan dongeng saja tapi nuansa kengeriannya juga sangat kurang. Tidak ada momen menegangkan layaknya versi tahun 1982. Jika film Carpenter punya adegan tes darah yang menegangkan, versi 2011 ini malah punya tes "tambalan gigi" yang konyol dan tidak menegangkan sama sekali. Jika pada versi 1982 saya menganggap karakternya kurang tergali, versi 2011 ini jauh lebih jelek lagi. Sosok monster CGI-nya memang lebih modern tapi tidak ada kesan angker sedikitpun. Begitu pula momen ketika alien tersebut membunuh mangsanya yang begitu cupu, tidak angker dan nyaris tanpa gore. Beberapa elemen yang mengaitkan film ini dengan versi aslinya mungkin jadi nilai lebih dengan syarat anda sudah menonton versi 1982-nya lebih dulu. Kelebihan ada pada diri Mary Elizabeth Winstead dengan wajah cantiknya yang dengan begitu keren memegang flamethrower. Ya, satu-satunya kelebihan versi 2011 ini hanya pada Mary Elizabeth Winstead dimana pada versi Carpenter tidak ada satupun abjad wanita. Hanya wajah cantiknya yang bisa menciptakan saya bertahan menyaksikan horor yang tidak angker ini. Aspek lainnya? Membosankan dan mengecewakan meski bukan film yang amat buru.
Ini Lho The Thing (1982 & 2011)
4/
5
Oleh
news flash