Film anthology khususnya yang memiliki genre horror selalu menarik untuk ditonton dimana saya menyukai aneka macam inspirasi dan jenis tontonan yang bervariasi didalamnya. Kemudian muncul V/H/S, sebuah anthology yang punya konsep cukup unik dimana dalam film ini terdapat lima film horror pendek dan satu kisah yang menjadi story arc utamanya. Yang membedakan film ini dari yang lainnya yaitu alasannya yaitu film ini dibentuk dalam format mockumentary dan punya format gambar VHS tape yang tentu saja sudah jarang kita temui sekarang. Orang-orang yang terlibat dalam penggarapannya sendiri jarang yang punya nama besar alasannya yaitu secara umum dikuasai yaitu pemeran dan sutradara muda. Mungkin hanya Ti West (The Innkeepers) yang cukup dikenal dalam dunia perfilman horror. Kaprikornus apakah ini akan menjadi sebuah horror yang memang berkualitas atau malah menjadi satu dari sekian banyak tontonan yang punya konsep menarik namun hasil selesai yang buruk?
TAPE 56
Ini yaitu segmen yang tidak hanya menjadi pembuka tapi juga merupakan main story arc yang akan menjadi penghubung semua kisah yang ada di V/H/S. Disutradarai oleh Adam Wingard, Tape 56 berkisah wacana sekumpulan sampaumur vandalis yang bahagia berbuat onar dan merusak segala hal termasuk menyusup kedalam rumah seseorang dan merusaknya. Suatu hari mereka menerima sebuah pekerjaan yang menjanjikan banyak uang dimana mereka harus menyelinap ke sebuah rumah untuk mengambil sebuah tape. Tentu saja mengira itu sebuah pekerjaan yang sangat gampang mereka mau saja melakukannya.Tapi ternyata tape tersebut tidak gampang untuk dicari alasannya yaitu ada begitu banyak tape dan mereka harus memeriksanya satu persatu. Disaat mencari salah satu anggota mengusut sebuah tape yang sudah berada didalam VCR. Tanpa disangka apa yang akan mereka lihat yaitu aneka macam rekaman-rekaman misterius yang mengerikan. Tape 56 pada awalnya bisa terlihat menarik dengan segala misteri yang ada dan tingkat keseramannya juga cukup menegangkan. Namun jawaban segmen ini disajikan secara terpotong-potong, feel yang ada menjadi tidak maksimal dan kisahnya sendiri bisa dibilang kosong. Sebagai kisah penghubung awalnya segmen ini masih menjadi penghubung yang masuk logika namun usang kelamaan menjadi dipaksakan. Bahkan twist yang ada diakhir juga mengecewakan dan keseluruhan kisahnya kurang menerima klarifikasi yang memuaskan. Segmen yang tidak jelek hanya terkesan digarap seadanya. (2.5/5)
AMATEUR NIGHT
Segmen ini yaitu pembuka diantara rekaman-rekaman VCR yang ditemukan dalam Tape 56. Kisahnya yaitu wacana tiga cowok yang gres saja menerima sebuah kacamata yang bisa digunakan untuk merekam. Dengan itu mereka memutuskan bersenang-senang malam itu dan akan merekam dikala mereka bekerjasama seks dan mencoba menciptakan film porno mereka sendiri. Tapi tanpa disangka malam tersebut bukan berakhir menyenangkan namun berakhir sangat menyeramkan dan tragis alasannya yaitu ada sebuah kengerian yang menanti mereka. Diawal, Amateur Night berjalan biasa saja, bahkan kengerian macam apa yang menunggu sudah tertebak semenjak awal cerita. Tapi selama menunggu horror tersebut untung segmen ini tidak terlalu membosankan. Hingga karenanya dikala titik puncak dan horror dimulai semuanya berjalan efektif. Tingkat gore yang cukup sadis dengan darah dan penggalan badan berhamburan berhasil dikombinasikan dengan ketegangan yang luar biasa. Saya sendiri merasa ini yaitu segmen yang paling menegangkan dan paling seram, apalagi dikala sudah mendekati selesai yang secara kurang didik bisa terasa begitu mendebarkan. Segmen terbaik dalam film ini (yang anehnya ada diawal). (4.5/5) SECOND HONEYMOON
Akhirnya segmen yang digarap oleh Ti West. Dengan adanya nama Ti West tentu saja saya paling berharap pada segmen ini. Kisahnya yaitu wacana sepasang suami istri yang melaksanakan road travel yang menjadi bulan madu kedua mereka. Tapi tanpa disangka ada seseorang misterius yang menebarkan teror dalam perjalanan yang seharusnya romantis ini. Ti West memang selama ini terkesan hobi dalam melaksanakan perkenalan huruf secara mendalam terhadap filmnya ibarat yang ia lakukan dalam The Innkeepers. Hal itu memang sangat berkhasiat untuk menciptakan penonton mengenal dan peduli terhadap huruf yang ada, namun sayangnya metode tersebut kurang cocok diterapkan dalam short movie ibarat ini. Alhasil segmen Second Honeymoon menjadi terasa lambat dan membosankan bahkan dikala misteri yang ada sudah mulai diperkenalkan. Satu-satunya yang menjadi penyelamat yaitu gore yang muncul di selesai dimana itu cukup menciptakan ngilu. Untuk twist ending yang dihadirkan sendiri terasa kurang maksimal eksekusinya meski.Ini yaitu segmen terburuk dalam V/H/S. (2/5) TUESDAY THE 17TH
Dari judulnya yang mengingatkan pada Friday the 13th sudah dipastikan bahwa ini yaitu sebuah slaher. Cerita yang dihadirkan sangat standar film slasher dimana ada empat orang sampaumur yang berlibur ke tengah hutan. Keanehan mulai terjadi dikala kamera yang merekam liburan mereka mulai menampilkan gambar-gambar misterius yang muncul. Perlahan mereka mengetahui bahwa ditempat tersebut pernah terjadi peristiwa yang juga melibatkan empat orang remaja. Diluar dugaan segmen slasher ini menjadi salah satu yang paling menegangkan dan menyeramkan. Saya sudah merasa ngeri dan ciut duluan setiap kali kamera bergetar yang mengambarkan akan ada gambar menakutkan yang muncul, dan dikala sosok pembunuh muncul pembunuhan yang ia lakukan pun punya kadar kesadisan yang tidak main-main meski twist yang digunakan tidak terlalu mengejutkan dan klarifikasi wacana sosok pembunuhnya tidak terlalu jelas. Tapi untungnya ini yaitu sebuah slasher yang tidak terlalu butuh klarifikasi detail alasannya yaitu yang penting yaitu bagaimana ketegangan yang muncul dan untukhal itu Tuesday the 17th yaitu jawaranya. (4/5)\
THE SICK THING THAT HAPPENED TO EMILY WHEN SHE WAS YOUNGER
Segmen dengan judul terpanjang ini menampilkan format dan kisah yang cukup unik dimana kita diajak melihat perbincangan antara Emily dan kekasihnya lewat webcam. Disana Emily bercerita wacana aneka macam kejadian misterius yang menimpanya di malam hari. Setelah sebuah penampakan mengerikan yang secara tidak sengaja terekam, Emily memutuskan untuk sengaja mencari sosok makhluk yang menerornya sambil menyalakan webcam sambil ditemani oleh pacarnya. Secara teror ini yaitu salah sebuah segmen yang mengerikan. Menunggu penampakan hantu yang akan muncul selalu menciptakan saya tegang dan momen kemunculannya selalu efektif. Tapi diluar dugaan segmen dengan judul super panjang ini tidak hanya punya teror penampakan hantu alasannya yaitu dibalik itu masih ada sebuah twist yang sangat mengejutkan. Namun sayangnya kejutan tersebut tidak dijelaskan secara detail alasannya yaitu twist yang ditampilkan disini bagi saya yaitu sebuah twist yang butuh explanation. Sayang film ini hanya berbentuk short movie dimana hal itu menciptakan tidak ada waktu untuk menjelaskan semuanya. Ada potensi film ini dibentuk menjadi lebih panjang. Bukan segmen terbaik tapi segmen yang paling cerdas. (3.5/5) 10/31/98
Segmen terakhir dalam sebuah antologi biasanya yaitu yang terbaik, dan itu juga yang saya harapkan dalam film ini. Bercerita wacana empat orang cowok yang tengah bersiap mendatangi sebuah pesta Halloween lengkap dengan kostum masing-masing, mereka malah tersasar dan masuk ke sebuah rumah kosong. Awalnya mereka hanya berputar-putar melaksanakan aneka macam keisengan dirumah tersebut. Sampai mereka menemukan sebuah ruangan yang menyimpan misteri dan teror yang akan mereka hadapi dalam rumah tersebut. Sebuah horor rumah hantu yang bagi saya justru lebih cocok digarap oleh Ti West alasannya yaitu sineas yang satu ini biasanya memang ahlinya menciptakan horor rumah hantu. Satu hal yang patut dipuji dari 10/31.98 yaitu bagaimana imbas CGI yang ditampilkan termasuk sangat meyakinkan untuk ukuran sebuah short movie dengan bujet rendah. Banyak yang menyebut ini sebagai segmen terbaik tapi saya kurang oke alasannya yaitu bagi saya kengerian yang ada masih kalah dari beberapa segmen diatas. Saya tidak merasa terlalu takut atau tegang dikala rumah hantu tersebut sudah mulai meneror keempat tokoh utamanya. Beberapa plot hole juga sangat terasa bahkan menganga lebih lebar dibanding segmen lainnya. Untung ending yang ditampilkan bisa dibilang cukup seram. (3/5)Secara keseluruhan V/H/S yaitu sebuah antologi horror yang sangat memuaskan dengan aneka macam momen yang menyeramkan dan menegangkan. Walaupun ada beberapa segmen yang mengecewakan itu yaitu hal yang masuk akal dalam sebuah antologi dimana ada yang anggun dan ada yang buruk. Tapi overall ini yaitu sebuah tontonan yang cukup mengerikan. Formatnya juga menarik dan kreatif meski tetap terasa beberapa hal yang dipaksakan berkaitan dengan perjuangan saling mengaitkan satu segmen dengan yang lainnya.
Ini Lho V/H/S (2012)
4/
5
Oleh
news flash