Saturday, January 12, 2019

Ini Lho Hatchet Iii (2013)

Tujuh tahun yang lalu, film pertama Hatchet menerima sambutan positif dari para penggila horror dengan memperkenalkan ikon gres dunia slasher berjulukan Victor Crowley. Tiga tahun kemudian, sekuel dari Hatchet dirilis dan semakin menguatkan nama Victor Crowley dalam jajaran abjad ikonis film slasher. Salah satu hal yang menjadi ciri khas franchise ini yaitu keberhasilannya menggabungkan banyak sekali bintang dari dunia perfilman horror. Bayangkan saja, dalam dua filmnya, Hatchet sudah menampilkan nama-nama menyerupai Tony Todd (Final Destination, Candyman), Robert Englund (A Nightmare on Elm Street), R.A. Mihailof (Leatherface: Texas Chainsaw Massacre 3), Tom Holland (sutradara Child's Play & Fright Night), Danielle Harris (Halloween franchise) hingga tentunya Kane Hodder (Friday the 13th) yang memerankan Victor Crowley. Dalam film ketiga yang direncakan sebagai epilog franchise-nya ini Adam Green masih menjadi penulis naskah, namun bangku penyutradaraan diserahkan kepada B.J. McDonnell yang dalam dua film pertama menjabat sebagai kameraman. Tentu saja film ketiga ini menerima suntikan nama-nama gres menyerupai Zach Galligan (Gremlins 1 & 2), Caroline Williams (Leprechaun 3, Texas Chainsaw Massacre 2) dan Derek Meras yang memerankan Jason Voorhees dalam remake Friday the 13th. Kaprikornus dalam Hatchet III akan ada dua orang bintang film Jason Voorhees yang akan saling bertarung. 

Melanjutkan kisahnya sempurna dari ending film kedua, Marybeth Dunston (Danielle Harris) diperlihatkan telah berhasil membunuh Victor Crowley dengan membelah tubuhnya menjadi dua bagian. Marybeth pun menuju ke kantor polisi untuk menceritakan apa yang telah ia alami. Namun melihat kondisi Marybeth yang berlumuran darah, membawa senapan dan kulit kepala seseorang, Sheriff Fowler (Zach Galligan) justru menangkapnya dan mengakibatkan Marybeth sebagai tersangkan. Tentu saja tidak gampang bagi sang Sheriff untuk mempercayai kisah Marybeth perihal hantu Victor Crowley yang berkeliaran membantai puluhan orang tersebut. Sampai kesannya para tim yang ditugaskan memeriksa tkp menerima serangan dari Victor Crowely yang ternyata masih hidup. Kini Marybeth sekali lagi harus berhadapan dengan Victor Crowely untuk melenyapkan sang hantu selama-lamanya dengan berbekal tunjangan dari Amanda (Caroline Williams) yang merupakan mantan istri Sheriff Fowler sekaligus spesialis mengenai Victor Crowley dan mengetahui satu-satunya cara untuk melenyapkan sang iblis selamanya.


Jujur dua film pertama Hatchet tidak terlalu memuaskan saya. Film pertamanya saya berekspektasi tinggi dengan bergabungnya Kane Hooder, Robert Englund serta Tony Todd dalam satu film. Namun pada kenyataannya Robert Englund hanya muncul sekilas saja. Sedangkan dalam film keduanya porsi Tony Todd ditambah namun alur filmnya justru terasa membosankan dan terlalu banyak berbasa-basi. Jujur saya tidak terlalu peduli dengan apakah latar belakang Victor Crowley dijelaskan atau tidak, alasannya yaitu yang saya ingin lihat hanyalah parade pembantaian yang ia lakukan dengan sebrutal-brutalnya. Dalam film keduanya, Adam Green terasa terlalu memaksakan filmnya untuk lebih "cerdas" dengan banyak berbasa-basi mengenai hal tersebut. Diluar dugaan berpindahnya posisi sutradara ke tangan B.J. McDonnell justru mengembalikan Hatchet III kepada hakikatnya yang asli, yakni sebuah sajian penuh kebrutalan non-stop dari opening hingga credit bergulir. Film ini juga dengan baik memaksimalkan satu hal yang paling saya suka dari Victor Crowley, yakni begitu kreatifnya monster abnormal satu ini dalam menghabisi korbannya. Jika Michael Myers lebih sering menusukkan pisaunya dan Jason Voorhees mengayunkan parangnya, maka Victor Crowely punya ratusan cara yang jauh lebih gila. Anda akan melihat Victor menarik satu persatu serpihan badan korbannya hingga putus, mengambil tulang belakangnya, menebasnya dengan kapak, dan masih banyak lagi.
Pokoknya, gampang untuk mengakibatkan Hatchet III sebagai gorefest terbaik dalam beberapa tahun terakhir bahkan melebihi prekuelnya sekalipun. Alurnya pun berjalan dengan cepat, dimana sedari awal kita sudah melihat adonan polisi dan SWAT yang dipimpin Derek Mears melaksanakan perburuan terhadap Victor sebelum semuanya berkembang menjadi Victor yang memburu mereka dan membantai mereka satu per satu. Kaprikornus tidak perlu menunggu hingga titik puncak menyerupai film keduanya, Hatchet III sudah memperlihatkan showdown antara Victor dan para korbannya yang lebih banyak didominasi berusaha melaksanakan perlawanan meski kesannya tetap akan mati juga. Yah, setidaknya mereka tidak sebodoh ataupun se-annoying para korban dalam film-film slasher lainnya. Yang lebih menyenangkan lagi, Hatchet III tidak pilih-pilih dalam membantai korbannya. Mau tokoh utama hingga perempuan elok yang bukan pirang kurang terpelajar sekalipun semuanya berakhir mengenaskan ditangan Victor Crowely. Jujur hal tersebut makin menambah tensi filmnya menjadi elbih seru dan menegangkan.

Dua film pertama Hatchet memperlihatkan sentuhan komedi hitam, dan hal itu tidak dilupakan oleh film ketiganya ini. Bedanya kali ini sentuhan komedi yang benar-benar komedi ditambahkan dalam porsi yang relatif banyak. Kita akan melihat bermacam abjad komedik sepeerti polisi bermata satu, polisi negro banyak omong, sekumpulan paramedik rasis dan masih banyak lagi. Komedinya sendiri sering muncul dari dialo-dialog serta one-liner kurang terpelajar yang tentu saja terasa tidak penting. Awalnya ketika komedi itu muncul sekali dua kali saya merasa "apaan sih?" hingga kesannya sesudah diberondong berulang kali saya tidak tahan juga untuk mulai tersenyum bahkan tertawa di beberapa bagian. Khusus untuk Danielle Harris lagi-lagi saya tidak menyangka bahwa gadis kecil dalam film Halloween tersebut sekarang sudah menjadi seorang perempuan cukup umur yang masih tetap terlihat elok meskipun aktingnya annoying. Tentu saja kisah dalam Hatchet III itu tipis, karakternya dangkal, serta akting para pemainnya buruk. Tapi ini yaitu gorefest sampah yang memang tidak bertujuan menjadi cerdas. Tapi jelaslah bahwa film ini merupakan salahs atu slasher terbaik dalam beberapa tahun terakhir dan merupakan hiburan kurang terpelajar yang super menyenangkan.

Artikel Terkait

Ini Lho Hatchet Iii (2013)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email